5
2.3 Kepemilikan Manajerial Variabel Independen
Kepemilikan manajerial merupakan proporsi kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen. Untuk menghitung kepemilikan manajerial dalam
penelitian ini didasarkan pada penelitian Sartono 2010:487 dalam Wida dan
Suartana 2014 dengan rumus sebagai berikut: Kepemilikan Manjerial
=
x100 2.4
Kepemilikan Institusional Variabel Independen
Kepemilikan institusional dalam penelitian ini diukur dengan menghitung persentase kepemilikan institusional berdasarkan penelitian Sartono 2010:487
dalam Wida dan Suartana 2014 dengan rumus sebagai berikut:
Kepemilikan Institusional = x100
2.5 Keputusan Pendanaan Variabel Independen
Keputusan pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui
Debt to Equity Ratio
DER. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas Brigham dan
Houston, 2001 dalam Fenandar dan Raharja, 2012. DER=
2.6 Kebijakan Dividen Variabel Independen
Kebijakan dividen merupakan kebijakan dalam menyalurkan hak pemegang saham berupa dividen.Kebijakan dividen dalam penelitian ini
dikonfirmasikan melaui
Devident Payout Ratio
DPR. Menurut Bringham dan Houston 2001 dalam Fenandar dan Raharja 2012, rasio pembayaran dividen
adalah persentase laba dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk
kas. DPR
=
6
2.7 Metode Analisis Data
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan metode regresi linier berganda. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih dan menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Persamaan regresi dalam penelitian ini
sebagai berikut : PBV = α + KM β
1
+ KIβ
2
+DER
3
+ DPR
4
+ ε
Keterangan: α
= Konstanta β1,2,3,4
= Penaksiran koefisien regresi ε
= Standar Error PBV
= Nilai Perusahaan KM
= Kepemilikan Manajerial KI
= Kepemilikan Institusional DER
= Keputusan Pendanaan DPR
= Kebijakan Dividen
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengujian Asumsi Klasik
Hasil uji normalitas menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,294 yang berarti lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi dalam
penelitian ini berdistribusi normal. Hasil uji multikolineritas menunjukkan bahwa
seluruh variabel independen memiliki nilai VIF di bawah 10 dan nilai
tolerance
di atas 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam
peneitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hasil autokorelasi dengan menunggunakan
Durbin-Watson
menunjukkan nilai D-W sebesar 1,612 yang berarti mengandung masalah autokorelasi. Masalah tersebut kemudian diobati
dengan menggunakan
Runs Test
. Hasil pengujian
Runs Test
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,071 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan model
persamaan regresi dalam penelitian ini tidak mengandung masalah autokorelasi lagi. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa semua variabel independen
memiliki signifikansi lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas.