Pemeriksaan Kelekatan Aspal Hasil Penelitian Aspal Dan Penambahan Bahan Peremaja Pada Aspal

7

3.2.7 Kehilangan Berat Akibat Panas

Oven kehilangan berat Gambar.11. Peralatan pengujian kehilangan berat Tabel .8 Hasil Pemeriksaan Kehilangan Berat Akibat Panas pada Aspal NO Hasil Aspal Tua Hasil Aspal Baru Spesifikasi aspal 6070 Jenis Hasil 2 4 6 1 0.3 0.05 ≤ 0,8 Solar 1,07 1,38 1,98 2 ≤ 0,8 Minyak Tanah 0,52 0,99 1,52 3 ≤ 0,8 Minyak Goreng 0,73 0,78 0,88 4 ≤ 0,8 Aspal Baru 0,58 0,55 0,52 Sumber : Ditjen Bina Marga 2010 Divisi 6 Revisi 3 dan Hasil Penelitian Berdasarkan di atas dapat disimpulkan hasil yang lolos spesifikasi Bina Marga 2010 Divisi 6 Revisi 3 adalah penambahan peremaja minyak tanah dengan kadar variasi 2, minyak goreng dengan kadar variasi 2 dan 4, aspal baru semua kadar variasi memenuhi, penambahan solar semua kadar variasi tidak memenuhi. Nilai kehilangan berat akibat panas semakin besar maka semakin besar pula penguapan minyak yang terkandung di dalam aspal, sehingga dapat mengakibatkan aspal menjadi keras dan getas. Fungsi kandungan minyak pada aspal sebagai pelapis perkerasan jalan dari suhu yang berubah ubah.

3.3 Penetrasi Indeks

Penetrasi indek adalah angka kuantitatif yang menentukan kepekaan aspal terhadap temperatur. Pengikat aspal dengan penetrasi yang tinggi disebut lunak, sedangkan dengan penetrasi rendah disebut keras. Untuk hasil penetrasi indek dapat dilihat pada Tabel V.9 di bawah ini. Tabel. 9 Hasil Penetrasi Indek NO Hasil Aspal Tua Hasil Aspal Baru Spesifikasi aspal 6070 Jenis Hasil 2 4 6 1 1,176 0,345 -1 ˂ PI ˂ 1 Solar 0,909 -0,164 0,526 2 -1 ˂ PI ˂ 1 Minyak Tanah 0,345 1,321 -1,045 3 -1 ˂ PI ˂ 1 Minyak Goreng -1,045 -0,476 -0,476 4 -1 ˂ PI ˂ 1 Aspal Baru -0,323 0,17 -0,164 Sumber : Ditjen Bina Marga 2010 Divisi 6 Revisi 3 dan Hasil Penelitian Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa hasil penetrasi indek untuk campuran solar 2 ,4 , 6 memenuhi, minyak tanah 2, memenuhi, minyak goreng 4, 6 dan aspal baru 2, 4, 6 memenuhi. Semakin tinggi hasil penetrasi indek maka semakin kurang peka terhadap perubahan temperatur dan sebaliknya semakin rendah penetrasi indek maka semakin peka terhadap perubahan temperatur.

3.4 Prediksi Stiffness Nilai Kekakuan Aspal

Prediksi stiffness adalah nilai kekakuan suatu aspal yang dipengaruhi oleh lama pembebanan dan suhu. Untuk mencari kekakuan aspal dapat diketahui dengan rumus : dengan : S b T = Kekakuan Aspal MPa RB R T = Titik Lembek Setelah Penghamparan ˚C asp PI = Temperatur Lapis Beraspal ˚C R t1 = Waktu Pembebanan detik = Penetrasi Indek Setelah Penghamparan 8 Untuk memperoleh besaran titik lembek setelah pemulihan dan penetrasi indek setelah pemulihan dapat diestimasi dengan nilai penetrasi awal P 1 P , persamaannya adalah sebagai berikut : R = 0,65 P 1 T 1 RB R = 98,4 - 26,35 log 10 P R PI 2 R 82 , 232 log 35 , 76 65 , 21 log 27 1 10 1 10 − − P P = 3 Tabel 10 Hasil prediksi stiffness Nilai Kekakuan Aspal Jenis P P 1 T R RB R PI ˚C t R 1 Kekakuan Aspal , S detik b Temperatur ˚C V t 20 MPa 40 MPa Aspal Tua 19,9 13 69,1 -0,10 10 kmjam 0,077 76,8 5,62 20 kmjam 0,040 97,7 7,15 40 kmjam 0,021 123,8 9,06 Rata rata 99,4 7,3 Aspal Tua + Solar 2 73,6 48 54,1 -0,32 10 kmjam 0,077 10,0 0,122 20 kmjam 0,040 12,8 0,155 40 kmjam 0,021 16,2 0,197 Rata rata 13,0 0,158 4 90,6 59 51,8 -0,37 10 kmjam 0,077 6,6 0,122 20 kmjam 0,040 8,4 0,059 40 kmjam 0,021 18,8 0,074 Rata rata 11,3 0,085 6 155 101 45,6 -0,57 10 kmjam 0,077 1,9 0,001 20 kmjam 0,040 2,4 0,001 40 kmjam 0,021 3,0 0,002 Rata rata 2,4 0,001 Aspal Tua + Minyak Goreng 2 22,3 14 67,8 -0,11 10 kmjam 0,077 66,2 4,407 20 kmjam 0,040 84,3 5,609 40 kmjam 0,021 106,8 7,110 Rata rata 85,8 5,7 4 58,7 38 56,7 -0,27 10 kmjam 0,077 15,2 4,407 20 kmjam 0,040 19,4 0,379 40 kmjam 0,021 24,5 0,481 Rata rata 19,7 1,8 6 75,2 49 53,9 -0,32 10 kmjam 0,077 9,6 0,111 20 kmjam 0,040 12,2 0,142 40 kmjam 0,021 15,5 0,179 Rata rata 12,5 0,1 Aspal Tua + Minyak Tanah 2 48,1 31 59,0 -0,23 10 kmjam 0,077 21,4 0,587 20 kmjam 0,040 27,2 0,747 40 kmjam 0,021 34,5 0,947 Rata rata 27,7 0,8 4 79,1 51 53,3 -0,34 10 kmjam 0,077 8,7 0,587 20 kmjam 0,040 11,1 0,113 40 kmjam 0,021 14,1 0,143 Rata rata 11,3 0,3 6 107 70 49,9 -0,43 10 kmjam 0,077 4,6 0,018 20 kmjam 0,040 5,9 0,023 40 kmjam 0,021 7,4 0,029 Rata rata 6,0 0,02 Aspal Tua + Aspal Baru 2 32,1 21 63,6 -0,16 10 kmjam 0,077 40,0 1,865 20 kmjam 0,040 50,9 2,373 40 kmjam 0,021 64,5 3,008 Rata rata 51,8 2,4 4 43,4 28 60,2 -0,21 10 kmjam 0,077 25,3 1,865 20 kmjam 0,040 32,1 1,027 40 kmjam 0,021 40,7 1,302 Rata rata 32,7 1,4 6 44 29 59,9 -0,21 10 kmjam 0,077 24,4 0,759 20 kmjam 0,040 31,1 0,966 40 kmjam 0,021 39,4 1,224 Rata rata 31,7 1,0 Sumber : Hasil perhitungan pengujian