Pemeriksaan Penetrasi Pemeriksaan Titik Lembek Aspal

5 peka terhadap perubahan suhu. Hasil titik lembek aspal yang masuk spesifikasi dan tidaknya dapat diperjelas dengan melihat Gambar.V.2.Grafik hasil pengujian titik lembek aspal di bawah ini: Gambar.5 Grafik hasil pengujian titik lembek aspal

3.2.3 Pemeriksaan Titik Nyala dan Titik Bakar

Benda uji Kompor Suhu tembak Gambar.6. Peralatan pengujian titik nyala Tabel 4 Hasil Pemeriksaan Titik Nyala dan Titik Bakar NO Hasil Aspal Tua Hasil Aspal Baru Spesifikasi aspal 6070 Jenis Bahan Peremaja Jenis Pengujian Hasil Penambahan Peremaja ˚C 2 4 6 1 Nyala 358 ˚C Nyala 297 ˚C ≥232 ˚C Solar Titik Nyala 279 268 252 Titik Bakar 320 280 274 2 ≥232 ˚C Minyak Tanah Titik Nyala 292 273 235 Titik Bakar 304 296 257 3 Bakar 388 ˚C Bakar 388 ˚C ≥232 ˚C Minyak Goreng Titik Nyala 320 285 268 Titik Bakar 340 315 303 4 ≥232 ˚C Aspal baru 6070 Titik Nyala 210 222 236 Titik Bakar 238 304 309 Sumber : Ditjen Bina Marga 2010 Divisi 6 Revisi 3 dan Hasil Penelitian Berdasarkan Tabel. 4 Hasil pemeriksaan titik nyala dan titik bakar dapat disimpulkan bahwa pada penambahan bahan tambah solar, minyak tanah, minyak goreng pada kadar 2. 4, 6 hasil memenuhi spesifikasi mendekati hasil dari aspal baru, sedangkan pada penambahan bahan peremaja aspal baru pada titik nyala yang memenuhi spesifikasi mendekati hasil dari aspal baru adalah kadar penambahan 6 saja dan untuk titik bakar semua memenuhi spesifikasi mendekati hasil dari aspal baru. Semakin tinggi titik nyala dan titik bakarnya, maka aspal semakin baik. 3.2.4 Pemeriksaan Daktilitas Aspal Alat uji Daktilitas Benda uji Gambar.7. Peralatan pengujian daktilitas aspal Tabel 5 Hasil Pemeriksaan Daktilitas Hasil Aspal Tua Hasil Aspal Baru Spesifikasi Jenis Bahan Peremaja Hasil Penambahan Peremaja cm 51,5 cm 104 cm SOLAR 100 cm 2 80,8 100 cm 4 87,2 100 cm 6 116 Minyak Tanah 100 cm 2 71 100 cm 4 76,7 100 cm 6 82,1 Minyak Goreng 100 cm 2 100 6 100 cm 4 103 100 cm 6 105 Aspal Baru 6070 100 cm 2 113 100 cm 4 120 100 cm 6 127 Berdasarkan Tabel.5 Hasil pemeriksaan daktilitas didapat hasil yang memenuhi spesifikasi uji daktilitas 100 cm adalah penambahan solar dengan kadar variasi 6, Minyak goreng dengan kadar variasi 2, 4 , 6, Aspal baru 6070 dengan kadar variasi 2, 4, 6. Pada penambahan bahan minyak tanah semua hasil tidak memenuhi spesifikasi binamarga 2010 Divisi 6 revisi 3.

3.2.5 Pemeriksaan Kelekatan Aspal

Benda uji Gelas ukur Gambar.8. Peralatan pengujian kelekatan aspal terhadap agregat Tabel. 6 Hasil Pemeriksaan Kelekatan Aspal Terhadap Agregat Baru NO Hasil Aspal Tua Hasil Aspal Baru Spesifikasi aspal 6070 Jenis Hasil Penambahan Peremaja 2 4 6 1 94,91 100 Min 95 Solar 100 100 100 2 Min 95 Minyak Tanah 99,7 99,79 99,8 3 Min 95 Minyak Goreng 99,42 99,94 99,97 4 Min 95 Aspal Baru 99,69 99,79 99,81 Sumber : Ditjen Bina Marga 2010 Divisi 6 Revisi 3 dan Hasil Penelitian Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa hasil setelah penambahan bahan peremaja mengalami kenaikan hasil bila dibandingkan dengan hasil aspal tua dan semua hasil memenuhi spesifikasi mendekati hasil dari aspal baru. 3.2.6 Pemeriksaan Berat Jenis Aspal Benda uji Picnometer Gambar.9. Peralatan pemeriksaan berat jenis Tabel 7 Hasil Pemeriksaan Berat Jenis pada Aspal NO Hasil Aspal Tua Hasil aspal Baru 6070 Spesifikasi aspal 6070 Jenis Hasil Penambahan 2 4 6 1 0,99 1,05 ≥ 1,0 Solar 1,01 1,08 1,09 2 Minyak Tanah 1,02 1,07 1,32 3 Minyak Goreng 1,05 1,07 1,08 4 Aspal Baru 6070 1,00 1,01 1,05 Sumber : Ditjen Bina Marga 2010 Divisi 6 Revisi 3 dan Hasil Penelitian Berdasarkan Tabel.7 dapat dilihat semua hasil mengalami kenaikan yang lebih baik dalam setiap penambahan bahan peremaja dengan ketentuan spesifikasi ≥ 1,0. Semakin tinggi hasil berat jenis maka semakin kecil kandungan minyak dalam aspal dan hal ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi hasil maka semakin baik kualitas aspalnya. Gambar.10 Grafik hasil pengujian berat jenis