Karakteristik Fisik Karakteristik Psikologis Karakteristik Sosial

17 dapat membantu mengatasi masalah, 3 adiktif adalah sebuah penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan.

b. Karakteristik Fisik

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis ciri fisik addict diantaranya adalah: badan kurus kering, kulit pucat, mata sayu, berair, bengkak dan merah, mulut kering, bibir kehitam-hitaman, dekil karena malas mandi, terdapat luka sayatan atau bekas suntikan di lengan.

c. Karakteristik Psikologis

Rondy 2006 mengemukakan ciri psikologis individu adiktif adalah sebagai berikut: 1 Prestasi belajar menurun 2 Tidak mau bersosialisasi mengisolasi diri 3 Terlambat pulang ke rumah 4 Jorok terhadap diri sendiri dan lingkungan 5 Malas 6 Bohong pintar memanipulasi 7 Egois 8 Sensitif 9 boros banyak pengeluaran Berdasarkana hasil studi pendahuluan oleh penulis, ciri lain dari perilaku adiktif adalah: 1 Paranoid 2 Hyperaktif atau hypoaktif 3 Sensitif emosi labil 4 Manipulatif 5 Pikiran mesum 6 Malu 7 Bersalah 8 Insecure 9 Kemarahan 10 Kesendirian 18 11 Tidak percaya diri 12 Tdak ada kendali impulse 13 Kabur akan nilai-nilai 14 Gangguan personality 15 Tidak toleran 16 Penolakan penangkalan

d. Karakteristik Sosial

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis, karakteristik sosial addict cenderung anti sosial, addict tidak peka bahkan tidak peduli dengan lingkungan, kriminal, kasar dan tidak sopan. Isolasimenarik diri. Perilaku sosial remaja adiktif diantaranya adalah: 1 Lari dari kenyataan 2 Manipulasi 3 Ketidakgigihan 4 Tidak mampu menunda gratification 5 Rusak secara moral 6 Motivasi rendah 7 Anti-sosial 8 Keterampilan sosial menurun 9 Banyaknya sikap negatif 10 Mementingkan diri sendiri 11 Pandangan tidak realistis atas dunia. 19 BAB III INTERVENSI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PERILAKU REMAJA ADIKSI DALAM PENYESUAIAN SOSIAL

A. Teknik yang digunakan

1. Pengertian dan Tujuan Konseling

Pada awalnya konseling muncul sebagai proses interaksi untuk menyelesaikan masalah atau meningkatkan potensi agar mendapat kehidupan yang terbaik. Willis 2004: 17 menyatakan bahwa secara historis asal mula pengertian konseling adalah untuk memberi nasehat. Pengertian konseling tersebut menekankan pada nasihat advise giving, mendorong, memberi informasi. menginterpretasi hasil tes dan analisa psikologis. Shertzer dan Stone Nurihsan, 2002: 13 mendefinisikan, counseling is an interaction process which facilititates meaningful understanding of self and environment and result in the establishment and or clarification of goals and values of future behavior. Maksudnya bahwa konseling adalah suatu proses interaksi yang membantu agar memiliki pemahaman diri dan lingkungannya dan menghasilkan ketetapan dan kejelasan tujuan hidup dan nilai perilaku dimasa yang akan datang. Krurnboltz dan Thoresen Surya, 2003: 27 mendefinisikan konseling merupakan suatu proses membantu orang untuk belajar memecahkan masalah interpersonal, emosional, dan keputusan tertentu. Walaupun menggunakan perspektif yang berbeda, namun dapat disimpulkan bahwa konseling adalah suatu proses interaksi dimana konselor rnembantu konseli konseli untuk dapat memahami diri dan lingkungannya agar dapat menyelesaikan masalahnya. Dari pengertian yang telah dipaparkan dapat diketahui bahwa fungsi dan konseling adalah untuk mengubah suatu keadaan yang tidak baik menjadi lebih baik dengan potensi yang dimiliki konseli konseli. Shterzer dan Stone