pertemuan dan 8°-10° pada ujung mata bajak, sudut potong mata bajak Ø
1
= 35°-38°.
Gambar 6. Parameter-parameter geometri disain bajak singkal McKyes, 1985.
D. SIFAT-SIFAT TANAH
1. Kadar Air Das 1993 menyatakan bahwa kadar air tanah didefinisikan sebagai
perbandingan antara berat cair dan berat butiran padat dari volume tanah yang diselidiki. Kadar air sangat berkaitan dengan kelas drainase tanah,
yaitu mudah tidaknya air hilang dari dalam tanah. Air terdapat di dalam tanah karena ditahan diserap oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan
kedap air, atau keadaan drainase yang kurang baik Hardjowigeno, 1987. 2. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif antara butir primer pasir, debu dan liat Hardiyatno, 1992. Tekstur tanah menunjukkan kasar
halusnya tanah berdasarkan perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan liat Hardjowigeno, 1987. Tekstur tanah dipengaruhi oleh
ukuran tiap-tiap butir yang ada di dalam tanah Das, 1993. Penentuan jenis tekstur tanah dapat dilakukan berdasarkan perbandingan masing-
masing partikel tanah. 3. Kerapatan Isi Tanah
Metode pengukuran kerapatan isi tanah tergantung dari massa suatu tanah yang sudah diketahui volumenya terlebih dahulu Davies et al.,
1993. Kerapatan isi tanah menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Kerapatan
isi tanah menunjukkan kepadatan tanah. Semakin padat sutau tanah maka
semakin tinggi kerapatan isinya, yang berarti semakin sulit meneruskan air atau ditembus oleh akar tanaman Hardjowigeno, 1987.
4. Struktur Tanah Menurut Hardjowigeno 1995, struktur tanah merupakan gumpalan
kecil dari butiran-butiran tanah. Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemampuan ketahanan yang berbeda-beda. Faktor-
faktor yang mempengaruhi struktur tanah di antaranya adalah bentuk, ukuran, dan komposisi mineral dari butiran tanah serta sifat fisik dan
komposisi air tanah Das, 1993. Tanah yang berstruktur baik granular atau remah mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih
mudah tersedia dan mudah diolah Hardjowigeno, 1987. 5. Tahanan Penetrasi Tanah
Kekuatan tanah adalah kemampuan dari suatu tanah untuk melawan gaya yang bekerja, atau dikatakan juga sebagai kemampuan suatu tanah
untuk mempertahankan diri dari deformasi atau regangan Mandang dan Nishimura, 1991. Tahanan penetrasi dapat dijadikan ukuran untuk
menggambarkan besarnya kemampuan tanah yang diperlukan oleh peralatan pertanian untuk bekerja atau akar tanaman untuk menembus
tanah. Nilai tahanan penetrasi diukur dengan menggunakan penetrometer dengan parameter cone index indeks kerucut, yaitu suatu indeks untuk
menyatakan kemampuan tanah melawan atau menahan gaya penetrasi dari suatu kerucut. Indeks kerucut tanah menunjukkan tingkat kekerasan tanah
dan untuk mengetahui ada tidaknya lapisan kedap pada kedalaman tertentu. Faktor yang mempengaruhi nilai cone index adalah kerapatan isi,
kadar air dan jenis tanah. Devies et al. 1993 menyatakan bahwa tahanan penetrasi tanah sangat tergantung pada kadar air tanah dan biasanya
digunakan sebagai pembanding antara tempat-tempat yang berbeda pada areal lahan yang sama pada hari yang sama.
E. TRAKTOR RODA-4 DAN TIGA TITIK GANDENG