13
D. DESKRIPSI UDANG WINDU
Udang memiliki ciri-ciri umum yaitu memiliki tubuh yang beruas-ruas, kaki bersambungan, tubuh terdiri dari kepala, thoraks dan abdomen..
Umumnya udang yang terdapat di pasaran sebagian besar terdiri dari udang laut. Hanya sebagian kecil saja yang terdiri dari udang air tawar, terutama di
daerah sekitar sungai besar dan rawa dekat pantai. Udang air tawar pada umumnya termasuk dalam keluarga Palaemonide, sehingga para ahli sering
menyebutnya sebagai kelompok udang palaemonid. Sedangkan udang laut pada umumnya termasuk dalam keluarga Penaeidae, yang biasa disebut udang
panaeid. Sebutan udang-udang ini berdasarkan dari klasifikasi berikut :
Filum : Arthropoda
Sub filum : Mandibulata
Kelas : Crustacea binatang berkulit keras
Sub kelas : Malacostraca udang-udangan tingkat tinggi
Superordo : Eucarida Ordo
: Decapoda binatang berkaki sepuluh Sub ordo
: Natantia kaki digunakan untuk berenang Famili
: Palaemonidae, Penaeidae Menurut Mujiman dan Suyanto 2003, jenis udang yang paling
banyak dibudidayakan adalah jenis udang yang termasuk dalam keluarga Peneaeide
atau lebih dikenal dengan nama udang peneiad. Disamping itu terdapat juga udang-udang dari keluarga lain, tetapi umumnya kurang populer
dan mempunyai harga pasaran yang lebih rendah. Seluruh tubuh tertutup oleh kerangka luar yang disebut eskoskeleton,
yang terbuat dari bahan chitin. Kerangka tersebut mengeras, kecuali pada sambungan-sambungan antara dua ruas tubuh yang berdekatan. Hal ini
memudahkan mereka untuk bergerak. Bagian kepala-dada tertutup oleh sebuah kelopak yang kita namakan kelopak kepala atau cangkang kepala
Carapae. Di bagian depan, kelopak kepala memanjang dan meruncing, yang pinggirnya bergerigi. Bangunan ini dinamakan cucuk kepala rostrum.
14 Gambar 5. Morfologi dan sistem saluran makanan udang penaeid, Mujiman
dan Suyanto, 2003.
E. SIFAT DAN TINGKAH LAKU UDANG
Udang mempunyai beberapa sifat khusus yang dapat membantu penangkapannya. Salah satu sifat penting yang dimiliki udang adalah sifat
nokturnal , yaitu sifat binatang yang aktif mencari makan pada waktu malam
hari. Menurut Mujiman dan Suyanto 2003, pada waktu siang hari mereka
lebih suka beristirahat, baik membenamkan diri dalam lumpur maupun menempel pada sesuatu benda yang terbenam dalam air. Dalam keadaan
normal, yaitu apabila keadaan lingkungannya cukup baik, udang jarang sekali menampakkan diri pada waktu siang hari. Apabila di dalam suatu tambak
udang tampak aktif bergerak pada waktu siang hari, ini menunjukkan suatu tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Mungkin karena makanannya
kurang, kadar garam meningkat, suhu naik, oksigen kurang, ataupun karena timbul senyawa-senyawa beracun.
15 Udang pada umumnya terangsang oleh gerakan air. Apabila ada air
masuk, mereka akan aktif bergerak, berenang mengelilingi tambak, dan kemudian mengerombol di dekat pintu air. Mereka akan lebih aktif lagi
bergerak pada waktu pasang purnama dan pasang purbani. Puncak gerakan terjadi beberapa saat setelah matahari dan beberapa saat sebelum matahari
terbit. Udang besar cenderung untuk lari ke laut, sehingga mereka akan lolos bila air keluar.
Udang bersifat bentik dan hidup pada permukaan dasar laut yang lumer soft, biasanya terdiri dari campuran lumpur dan pasir. Perairan yang
berbentuk teluk dengan aliran sungai besar merupakan daerah yang baik bagi udang. Udang-udang penaeid menjadi dewasa dan bertelur di laut. Setelah
telur menetas, keluarlah berunyak larva yang menuju ke pantai karena terbawa ombak dan arus. Larva berkeliaran berkeliaran di pantai, menyusuri
terusan-terusan dan muara sungai, dan skhirnya masuk kerawa-rawa air payau dan tambak-tambak. Di daerah air payau mereka tumbuh menjadi udang muda
juvenil sampai menjadi udang besar. Sifat lain yang menguntungkan adalah ketahanan terhadap perubahan
suhu eurythermal dan ketahanan tehadap perubahan kadar garam eutyhalin. Temperatur air mempengaruhi kebiasaan udang dalam hal membenamkan diri.
Jika temperatur di bawah 14
o
C sampai dengan 28
o
C, sekitar 50 udang membenamkan diri, sedangkan pada temperatur di atas 28
o
C udang tidak membenamkan diri walaupun pada cahaya terang.
F. IKAN LELE