IKAN LELE TINJAUAN PUSTAKA

15 Udang pada umumnya terangsang oleh gerakan air. Apabila ada air masuk, mereka akan aktif bergerak, berenang mengelilingi tambak, dan kemudian mengerombol di dekat pintu air. Mereka akan lebih aktif lagi bergerak pada waktu pasang purnama dan pasang purbani. Puncak gerakan terjadi beberapa saat setelah matahari dan beberapa saat sebelum matahari terbit. Udang besar cenderung untuk lari ke laut, sehingga mereka akan lolos bila air keluar. Udang bersifat bentik dan hidup pada permukaan dasar laut yang lumer soft, biasanya terdiri dari campuran lumpur dan pasir. Perairan yang berbentuk teluk dengan aliran sungai besar merupakan daerah yang baik bagi udang. Udang-udang penaeid menjadi dewasa dan bertelur di laut. Setelah telur menetas, keluarlah berunyak larva yang menuju ke pantai karena terbawa ombak dan arus. Larva berkeliaran berkeliaran di pantai, menyusuri terusan-terusan dan muara sungai, dan skhirnya masuk kerawa-rawa air payau dan tambak-tambak. Di daerah air payau mereka tumbuh menjadi udang muda juvenil sampai menjadi udang besar. Sifat lain yang menguntungkan adalah ketahanan terhadap perubahan suhu eurythermal dan ketahanan tehadap perubahan kadar garam eutyhalin. Temperatur air mempengaruhi kebiasaan udang dalam hal membenamkan diri. Jika temperatur di bawah 14 o C sampai dengan 28 o C, sekitar 50 udang membenamkan diri, sedangkan pada temperatur di atas 28 o C udang tidak membenamkan diri walaupun pada cahaya terang.

F. IKAN LELE

Menurut Suyanto 2001, ikan lele mempunyai bentuk tubuh yang memanjang dan berkulit licin tidak bersisik dengan bentuk kepala yang pipih. Batok kepala ikan ini keras dan meruncing ke belakang. Ikan lele merupakan ikan yang bersungut, berlendir dan pada sirip dadanya terdapat patil. Dalam keadaan stress, kulit ikan lele diwarnai noda hitam dan putih belang. Habitat atau lingkungan hidup ikan lele adalah semua perairan air tawar. Ikan lele mempunyai organ insang tambahan yang memungkinkan ikan 16 ini mengambil oksigen pernafasannya dari udara di luar air, sehingga ikan lele tahan hidup di perairan yang airnya menggandung sedikit oksigen. Ikan lele relatif tahan terhadap pencemaran bahan-bahan organik. Ikan lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai perbukitan yang tidak terlalu tinggi. Apabila suhu tempat hidupnya terlalu dinggin, misalnya di bawah 20 C pertumbuhanyan agak lambat. Kadar oksigen terlarut optimum bagi ikan adalah 5-12.5 ppm, ikan lele dapat hidup pada 1-5 ppm karena adanya alat pernafasan tambahan yang memungkinkan ikan lelemengambil oksigen langsung dari udara Suyanto, 2001. Secara alami ikan ini bersifat nokturnal, artinya aktif pada malam hari atau lebih menyukai tampat yang gelap, tetapi dalam usaha budidaya dapat beradaptasi menjadi diurnal. Ikan lele termasuk dalam golongan ikan pemakan segala omnivora, tetapi cenderung pemakan daging karnivora. Pada perairan alami ikan lele biasa berada pada perairan tergenang yang relatif dangkal, ada pelindung atau sedikit gelap dan memiliki dasar perairan yang agak berlumpur. Pada hakekatnya tingkah laku ikan lele ialah bergerak melawan arah arus air tempat dia berada. Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang terletak dibagian depan rongga insang yang memungkinkan ikan hidup dalam kondisi perairan yang sedikit mengandung oksigen Suyanto, 1999. 17

G. MESIN PEMANEN UDANG