dari ukuran tubuh dihitung sebagai 1 organisme makanan sedangkan bagian tubuh lain yang terpisah seperti kaki dan antena tidak dihitung.
3.3.4 Interaksi pemangsaan teri oleh ikan pemangsa
Analisis interaksi pemangsaan teri oleh ikan pemangsa dilakukan pada ikan-ikan yang diduga memangsa teri yang tertangkap dengan bagan rambo.
Pengambilan sampel dilakukan dalam setiap sampling pada beberapa jenis ikan secara acak kelompok yaitu 2 jenis dari kelompok ikan tangkapan utama dan 5
jenis dari kelompok ikan tangkapan lain. Hal ini dilakukan karena komposisi jenis tangkapan teri yang sangat beranekaragam. Sampel ikan yang diambil mempunyai
ukuran tubuh yang relatif hampir sama. Selanjutnya diawetkan dengan larutan formalin 5 dan dibawa ke laboratorium.
Sampel ikan masing- masing diukur panjang total tubuhnya dengan cara menghitung panjang dari ujung kepala terdepan sampai sirip ekor paling belakang.
Dibedah pada perutnya dari bagian anus menuju bagian atas perut ikan di bawah gurat sisi sampai ke operculum ikan bagian belakang, kemudian lambung dan
usus diambil dan ujung bagian usus diikat untuk menghidari adanya material yang hilang. Volume lambung dan usus dihitung dan dikeluarkan seluruh
makanan yang ada. Makanan berupa teri dan bukan teri dipisahkan, selanjutnya makanan berupa teri dihitung jumlah dan volumenya. Selain itu juga dihitung
jumlah lambung yang berisi teri dan tidak berisi teri.
3.4 Analisis Data
3.4.1 Kelimpahan plankton
Kelimpahan fitoplankton dan zooplankton jumlah individu per liter air laut dihitung dengan rumus Hariyadi et al. 2002 :
E x
D C
x B
A x
p n
ltr ind
1 =
∑ …………….…………………………………1
Keterangan : n
= jumlah individu yang teramati p
= jumlah kotak yang diamati 40 kotak A
= luas Sedgwick Rafter cell 20 x 50 mm = 1000 mm
2
B = luas 1 kotak Sedgwick Rafter cell 1 mm
2
C = volume air yang tersaring 30 ml
D = volume air yang diamati 1 ml
E = volume air yang disaring 60 ltr
Kelimpahan pada kedalaman 0 meter, 5 meter dan 10 meter dirata- ratakan dan hasilnya diasumsikan sebagai kelimpahan fitoplankton dan
zooplankton dalam kolom perairan dari kedalaman 0 – 10 meter Kelimpahan fitoplankton dan zooplankton disajikan dalam bentuk grafik
berdasarkan stasion penelitian, kategori dominan yang ditemukan dan waktu hauling
. Untuk melihat perbedaan rata-rata kelimpahan antar waktu hauling dan perbedaan rata-rata kelimpahan antar kedalaman digunakan analisis sidik ragam
one way ANOVA. Sebelumnya dilakukan uji kenormalan data, dimana data yang tidak normal ditransformasikan dengan logaritma natural. Jika terdapat perbedaan
nyata maka dilakukan uji lanjut Bonferroni untuk mengetahui populasi yang berbeda
3.4.2 Hasil tangkapan ikan
Data hasil tangkapan ikan disajikan dalam bentuk grafik berdasarkan fase bulan atau stasion penelitian dan waktu hauling. Analisis hasil tangkapan
dilakukan dengan membandingkan hasil tangkapan rata-rata antar periode hauling dan antar stasion penelitian dengan analisis sidik ragam. Selanjutnya dilakukan
analisis regresi linear sederhana untuk melihat fungsi antara hasil tangkapan teri dengan kelimpahan fitoplankton dan hasil tangkapan teri dengan kelimpahan
zooplankton yang masing- masing dihitung dengan rumus Walpole 1995 :
bx a
y +
=
................................................................................................2 Keterangan :
y = jumlah teri yang tertangkap ekor
x = kelimpahan fitoplankton dan kelimpahan zooplankton
jumlah individuliter a
dan b = koefesien regresi Untuk mengetahui apakah terdapat keterkaitan antara jumlah hasil tangkapan teri
dengan hasil tangkapan ikan lainnya layang, kembung, cumi, tembang, japuh, peperek, selar, ikan lain masing- masing dilakukan analisis korelasi yaitu dengan