Pemangsaan Teri Stolephorus spp. oleh Ikan Pemangsa

4.5 Pemangsaan Teri Stolephorus spp. oleh Ikan Pemangsa

Pengamatan pemangsaan teri oleh ikan-ikan pemangsa dilakukan pada 8 jenis ikan yaitu peperek, selar, alu-alu, buntal, kwee, kerong-kerong, bambangan dan lencam. Tetapi hanya dua jenis ikan yang dapat dianalisis pada semua stasion penelitian yaitu peperek dan selar. Berdasarkan proporsi volume makanan leiognathus, menunjukkan bahwa proporsi jumlah teri lebih besar dari makanan selain teri Lampiran 10. Hal ini menunjukkan bahwa isi la mbung peperek sebagian besar terdiri dari teri. Proporsi volume makanan berupa teri dalam total makanan peperek bervariasi setiap stasion penelitan, proporsi terbesar teri sebagai organisme makanan pada stasion 3 dan 7 masing- masing mencapai 80 dan terendah pada stasion 8 sebesar 53. Analisis regresi antara jumlah tangkapan teri oleh bagan rambo dengan jumlah teri dalam makanan peperek menunjukkan adanya korelasi positip dengan koefesien determinasi sebesar 0,1915 Gambar 25. Gambar 25 Hubungan jumlah tangkapan teri dan proporsi teri dalam makanan peperek selama penelitian Jumlah teri yang dikonsumsi oleh selar berkisar antara 12 sampai 29 ekor teri Lampiran 10. Variasi nilai ini berbeda untuk setiap stasion dan ukuran tubuh selar. Jumlah makanan terbesar diperoleh pada stasion 3 sedangkan jumlah terkecil pada stasion 7. Analisis frekuensi kejadian makanan menunjukkan bahwa y = 0,0275x + 64,049 R 2 = 0,1915 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 Tangkapan teri kg Proporsi volume teri dalam total makanan peperek pada sebagian besar stasion penelitian yaitu stasion 2, 3, 4, 6 dan 8 seluruh lambung ikan selar terdapat teri, sedangkan pada stasion lain proporsi frekuensi kejadian mencapai 80. Analisis regresi antara jumlah tangkapan teri oleh bagan rambo dengan jumlah teri dalam makanan selar peperek menunjukkan adanya korelasi positip dengan koefesien determinasi sebesar 0,681 Gambar 26. Hal ini dapat diartikan bahwa kenaikan jumlah tangkapan teri oleh bagan rambo berarti juga menunjukkan semakin banyak teri yang dikonsumsi oleh selar. Gambar 26 Hubungan jumlah pemangsaan teri oleh selar dan jumlah tangkapan teri selama penelitian Komposisi makanan alu-alu, buntal, kwee, kerong-kerong, bambangan dan lencam keseluruhannya berisi organisme teri masing- masing pada semua stasion penelitan. Untuk buntal frekuensi kejadian makanan mencapai 100 pada stasion 2 dan 3. Jenis ikan yang paling banyak memanfaatkan teri sebagai makanannya adalah jenis kwee yang mencapai 36 ekor teri pada stasion 1 Gambar 27. y = 0,021x + 81,198 R 2 = 0,681 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 100 200 300 400 500 600 Tangkapan teri kg Proporsi volume teri dalam total makanan selar Gambar 27 Jumlah teri yang dimangsa oleh ikan lain 5 10 15 20 25 30 35 40 St 1 St 2 St 3 St 4 St 5 St 6 St 7 St 8 Stasion Penelitian Jumlah Teri ind alu-alu buntal kwee kerong-kerong bambangan lencam ` 5 PEMBAHASAN

5.1 Kondisi Perairan di Kabupaten Barru