Jenis dan Desain Penelitian

Berdasarkan uaraian diatas, untuk penelitian ini menggunakan metode eksperimen, pada pola yang digunakan adalah menggunakan Matched subjects designs, atu disingkat pola M-S matching dilakukan terhadap subjek demi subjek Sutrisno Hadi 2015 : 584 . Subject matching sudah tentu sekaligus group matching, karena hakekatnya subyek matching adalah sedemikian rupa sehingga pemisahan- pemisahan pasangan-pasangan subjek pair of subjects masing-masing ke grup eksperimen dan grup control secara otomatis akan menyeimbangkan kedua grup itu Sutrisno Hadi, 2015 : 584. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan Sugiyono, 2009 : 72 Guna menyamakan atau menyeimbangkan kedua grup tersebut dengan cara subject matched ordinal pairing yaitu subjek yang hasilnya sama atau hampir sama dengan tes awal kemudian dipasangkan dengan rumus AB BA, sehingga di dapat dua kelompok yaitu A dan kelompok B yang memiliki tingkat kemampuan seimbang. Selanjutnya kedua kelompok yang memiliki tingkat kemampuan yang seimbang tersebut di undi dengan bertujuan memberikan kesempatan yang sama pada kedua kelompok untuk menjadi kelompok eksperimen 1 maupun kelompok eksperimen 2, sehingga subjektifitas dari peneliti tidak akan masuk didalamnya. Lebih jelasnya berikut ini disajikan gambar desain dalam penelitian ini Keterangan : E 1 : Kelompok eksperimen 1 E 2 : Kelompok eksperimen 2 17 O 1 dan O 2 : Pre tes kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 X 1 : Perlakuan pada kelompok eksperimen 1 X 2 : Perlakuan pada kelompok eksperimen 2 O 3 dan O 4 Post tes kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu simbol yang akan diberi angka atau nilai Agung Sunarno dan R. Syaifullah D. Sihombing 2011 : 33. objek penelitian yang bervariasi Suharsimi Arikunto 2010 : 159. Variabel merupakan sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi. Suharsimi Arikunto 2010 : 159. Dalam hal ini variabel yang menjadi objek penelitian adalah:

3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan Agung Sunarno dan R. Syaifullah D. Sihombing 2011 : 33. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pengaruh jedainterval pada latihan tusukan yaitu : 1. Latihan ketepatan tusukan ke tubuh tanpa jedainterval 2. Latihan ketepatan tusukan ke tubuh dengan jedainterval

3.2.2 Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independenvariabel bebas Agung Sunarno dan R. Syaifullah D. Sihombing 2011 : 34. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah: Kemampuan melakukan ketepatan tusukan. Tabel 1. Variabel terikat dalam penelitian Variabel Pretes Perlakuan Posttes Latihan tusukan ke tubuh lawan tanpa jeda x 1 x 2 Latihan tusukan ke tubuh lawan dengan jeda x 1 x 2

3.2.3 Operasional Variabel

Operasional adalah proses untuk menjadi variabel penelitian dalam bentuk terukur dan empiris. Dengan dijadikannya dalam bentuk terukur dan empiris maka konsep penelkitian yang tadinyamerupakan sebuah abstraksi, kini dapat dijadikan sesuatu yang nyata dan jelas Agung Sunarno dan R. Syaifullah D. Sihombing 2011 : 36

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Penentuan objek penelitian ini menyangkut penentuan populasi, dan teknik pengambilan sampel serta penentuan variabel penelitian.

3.3.1 Populasi

Populasi adalah sebagai keseluruhan subjek peneliti Suharsimi Arikunto 2010 : 173. Yang dimaksud populasi adalah seluruh anggota kelompok yang telah ditentukan

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN VARIASI KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA PEMAIN SSB BINA TARUNA TAMBAKROMO PATI TAHUN 2015

3 29 99

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DENGAN METODE SIDE JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP TENDANGAN JARAK JAUH PADA PEMAIN SSB TUGU MUDA KOTA SEMARANG TAHUN 2015

1 22 86

PENGARUH LATIHAN ROPE SKIPPING DAN BOX JUMPS TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SSB UNDIP USIA 16 18 TAHUN KOTA SEMARANG TAHUN 2014

1 5 111

PENGARUH VARIASI LATIHAN SMASH TERHADAP HASIL PENINGKATAN KETEPATAN SMASH PADA PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA USIA 12-16 TAHUN PB.ARENA TANJUNG MORAWA TAHUN 2017.

0 4 15

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SHOOTING AFTER DRIBBLE DENGAN LATIHAN RUNNING WITH THE BALL AND SHOOTING TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SHOOTING PADA PEMAIN USIA 13-15 TAHUN SSB TUNAS JAYA TAHUN 2015.

0 6 21

PERBANDINGAN ANTARA TANGKISAN DUA DENGAN TANGKISAN DELAPAN TERHADAPAN KETEPATAN TUSUKAN RIPOSTE PADA ATLET ANGGAR JENIS SENJATA DEGEN: Studi Deskriptif pada Atlet Klub SFC Kab. Tasikmalaya.

2 15 30

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PASSING PEMAIN UKM SEPAKBOLA UNY.

1 10 100

PENGARUH METODE LATIHAN SMALL-SIDED GAMES TERHADAP KETEPATAN UMPAN (PASSING) PADA PEMAIN SEPAK BOLA MELATI MUDA BANTUL.

2 9 107

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASS GO DAN DIAGONAL PASSING SQUARE TERHADAP KETEPATAN PASSING (Studi Eksperimen Pada Pemain Diklat SMP Terang Bangsa Tahun 2015) -

0 0 40

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT PERUT, POWER OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KETEPATAN TUSUKAN JENIS SENJATA FLORET PADA ATLET ANGGAR DI IKASI SURAKARTA TAHUN 2017

0 0 19