HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENUTUP

Beberapa Sarjana mengemukakan pendapat yang berbeda dalam mengartikan istilah Strafbaar Feit, sebagai berikut : 18 1 Simons Tindak Pidana adalah kelakuan Handeling yang diancam dengan pidana, yang berdifat melawan hukum, yang berhubungan dengan kesalahan dan yang dilakukan oleh orang yang mampu bertanggung jawab. 2 Moeljanto Perbuatan pidana tindak pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu bagi siapa yang melanggar larangan tersebut. 3 Wirjono Prodjodikoro : Tindak Pidana adalah suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan hukuman pidana 4 Pompe : Menjelaskan pengertian tindak pidana menjadi dua definisi, yaitu :  Definisi menurut teori adalah suatu pelanggaran terhadap norma, yang dilakukan karena kesalahan si pelanggar dan diancam dengan pidana untuk mempertahankan tata hukum dan menyelamatkan kesejahteraan umum.  Definisi Menurut hukum positif adalah suatu kejadian yang oleh peraturan undang-undang dirumuskan sebagai perbuatan yang dapat di hukum. 18 Tri Andrisman. Hukum Pidana Asas-Asas dan Dasar Aturan Umum Hukum Pidana Indonesia.Universitas lampung: Bandar Lampung.2011. hlm .70 5 Vos : Tindak Pidana adalah suatu kelakuan manusia diancam pidana oleh peraturan undang-undang, jadi suatu kelakuan yang pada umumnya dilarang dengan ancaman pidana. Berdasarkan pengertian-pengertian tindak pidana di atas, dapat dilihat adanya unsur-unsur dari suatu tindak pidana, Moeljanto merumuskan unsur-unsur tindak pidana tersebut sebagai berikut : 19 1 Perbuatan Manusia 2 Yang memenuhi rumusan dalam undang-undang ini merupakan syarat formil 3 Bersifat melawan hukum ini merupakan syarat materiil Melihat dari unsur-unsur dari tindak pidana yang dikemukakan oleh Moeljanto di atas, maka Kekerasan Seksual Pada anak berupa tidnakan Pemerkosaan dapat dikategorikan sebagai suatu tindak pidana yang sangat diarang oleh undang- undang.

2. Kekerasan Seksual

Kekerasan adalah hal yang bersifat atau berciri keras yaitu perbuatan seseorang yang menyebabkan cedera atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain atau paksaan. Secara spesifik yang dimaksud kekerasan seksual adalah suatu perilaku seksual deviatif atau menyimpang yang merugikan korban dan merusak kedamaian di masyarakat. 19 Ibid.hlm.72..

Dokumen yang terkait

KAJIAN HUKUM KEKUATAN ALAT BUKTI SAKSI TESTIMONIUM DE AUDITU DALAM PERKARA PERDATA ( Studi Putusan Pengadilan Agama Lumajang Nomor 1176/Pdt.G/Verzet/2006/PA.Lmj )

0 15 17

KEKUATAN PEMBUKTIAN ALAT BUKTI SAKSI KELUARGA DALAM PERKARA SYIQAQ (Studi Putusan Pengadilan Agama Jember Nomor 997/Pdt.G/2003/PA.Jr)

0 6 72

KEKUATAN PEMBUKTIAN KETERANGAN SAKSI DALAM PEMERIKSAAN PERSIDANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN (PUTUSAN NOMOR 429/PID.B/2013/PN.JR)

0 7 14

ANALISIS KEKUATAN PEMBUKTIAN KETERANGAN ANAK SEBAGAI SAKSI DALAM PERADILAN PIDANA (Studi Putusan No. 503/Pid.B(A)/2011/PNTK)

0 7 16

KEKUATAN PEMBUKTIAN KETERANGAN SAKSI YANG BERLAWANAN SEBAGAI DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUS PERKARA TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN (Studi Pada Perkara Nomor 144/Pid/B/2007/PN TK)

2 46 48

ANALISIS PEMBUKTIAN UNSUR DENGAN KEKERASAN ATAU ANCAMAN KEKERASAN PADA TINDAK PIDANA PERKOSAAN (Studi Putusan Pengadilan Negeri Menggala Nomor 92/Pid.B/2008/PN.Mgl)

2 21 63

KEKUATAN PEMBUKTIAN SAKSI TESTIMONIUM DE AUDITU DALAM PERKARA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi Putusan No. 306/Pid.B/2014/PN.Sdn)

6 28 67

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Putusan No.14/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Gns)

0 3 56

ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN PERKARA TINDAK PIDANA KEIMIGRASIAN (PENYELUNDUPAN MANUSIA) (Studi Putusan Nomor : 310/Pid.Sus/2013/PN.KLD)

1 16 106

KEKUATAN PEMBUKTIAN SAKSI MAHKOTA DALAM PERSIDANGAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DENGAN PENYERTAAN (Studi Putusan Nomor 717/Pid.B/2015/PN.Tjk)

0 0 15