Sumber dan Jenis Data Penentuan Narasumber

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Prosedur Pengumpulan data Untuk melengkapi data guna pengujian hasil peneletian ini digunakan prosedur pengumpulan data yang terdiri dari data sekunder, yaitu pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mengadakan studi kepustakaan library research. Studi kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh arah pemikikiran dan tujuan penelitian yang dilakukan dengan cara membaca, mengutip, dan menelaah literatur-literatur yang menunjang, serta bahan-bahan ilmiah lainya yang mempunyai hubungan dengan permasalahan yang akan dibahas. 2. Prosedur Pengolahan Data Setelah data terkumpul dilakukan kegiatan merapihkan dan menganalisis data. Kegiatan ini meliputi seleksi data dengan cara memeriksa data yang diperoleh melalui kelengkapannya dan pengelompokan data secara sistematis. Kegiatan pengolahan data dilakukan sebagai berikut: a. Editing data, yaitu meneliti data yang keliru, menambah dan melengkapi data yang kurang lengkap. b. Klasifikasi data, yaitu pengelompokan data menurut bahas yang ditentukan. c. Sistematisasi data, yaitu penempatan data pada tiap pokok bahasan secara sistematis hingga memudahkan interpretasi data.

E. Analisis Data

Kegunaan analisis data adalah usaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan permasalahan serta hal-hal yang dihasilkan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian dianalisis secara kuantitatif kemudian disajikan secara deskriktif, yaitu dengan menguraikan, menjelaskan dan menggambarkan sesuai dengan permasalahan yang erat kaitannya dengan penelitian ini. Sehingga dari permasalahan yang ada disusun dalam bentuk kalimat ilmiah secara sistematis berupa jawaban permasalahan dari hasil penelitian yang dirumuskan dari hal-hal yang umum ke hal-hal yang khusus.

V. PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana diuraikan dalam bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik Simpulan sebagai berikut : 1. Kekuatan pembuktian keterangan yang bersifat de auditu pada perkara Nomor: 69 Pid.B2014PN.Sdn masih bersifat lemah, karena keterangan testimonium de auditu yang dihadirkan di persidanganmasih bertentangan dengan keterangan saksi yang lain dan belum didukung dengan alat bukti lainnya, Sehingga menurut penilaian Hakim kesaksian yang seperti ini masih memiliki nilai kekuatan pembuktian yang lemah untuk membuktikan kesalahan terdakwa. 2. Dasar pertimbangan hakim mengenyampingkan keterangan saksi testimonium de auditu dalam pertimbangannya memutus perkara kekerasan seksual pada anak pada perkara Nomor: 69 Pid.B2014PN.Sdn. karena keterangan saksi yang bersifat de auditu pada dasarnya bisa diterima dan bisa juga tidak diterima oleh hakim, begitupun pada putusan MK tidak ada keharusan untuk hakim menerima setiap keterangan yang bersifat de auditu sebagai alat bukti di persidangan. Sehingga semuanya tergantung dengan penilaian hakim dalam menilai kesaksian yang bersifat de auditu tersebut, dimana kesaksian yang bersifat de auditu ini haruslah memiliki relevansi atau keterkaitan

Dokumen yang terkait

KAJIAN HUKUM KEKUATAN ALAT BUKTI SAKSI TESTIMONIUM DE AUDITU DALAM PERKARA PERDATA ( Studi Putusan Pengadilan Agama Lumajang Nomor 1176/Pdt.G/Verzet/2006/PA.Lmj )

0 15 17

KEKUATAN PEMBUKTIAN ALAT BUKTI SAKSI KELUARGA DALAM PERKARA SYIQAQ (Studi Putusan Pengadilan Agama Jember Nomor 997/Pdt.G/2003/PA.Jr)

0 6 72

KEKUATAN PEMBUKTIAN KETERANGAN SAKSI DALAM PEMERIKSAAN PERSIDANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN (PUTUSAN NOMOR 429/PID.B/2013/PN.JR)

0 7 14

ANALISIS KEKUATAN PEMBUKTIAN KETERANGAN ANAK SEBAGAI SAKSI DALAM PERADILAN PIDANA (Studi Putusan No. 503/Pid.B(A)/2011/PNTK)

0 7 16

KEKUATAN PEMBUKTIAN KETERANGAN SAKSI YANG BERLAWANAN SEBAGAI DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUS PERKARA TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN (Studi Pada Perkara Nomor 144/Pid/B/2007/PN TK)

2 46 48

ANALISIS PEMBUKTIAN UNSUR DENGAN KEKERASAN ATAU ANCAMAN KEKERASAN PADA TINDAK PIDANA PERKOSAAN (Studi Putusan Pengadilan Negeri Menggala Nomor 92/Pid.B/2008/PN.Mgl)

2 21 63

KEKUATAN PEMBUKTIAN SAKSI TESTIMONIUM DE AUDITU DALAM PERKARA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi Putusan No. 306/Pid.B/2014/PN.Sdn)

6 28 67

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Putusan No.14/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Gns)

0 3 56

ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN PERKARA TINDAK PIDANA KEIMIGRASIAN (PENYELUNDUPAN MANUSIA) (Studi Putusan Nomor : 310/Pid.Sus/2013/PN.KLD)

1 16 106

KEKUATAN PEMBUKTIAN SAKSI MAHKOTA DALAM PERSIDANGAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DENGAN PENYERTAAN (Studi Putusan Nomor 717/Pid.B/2015/PN.Tjk)

0 0 15