25
3.2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif
3
dengan metode studi kasus. Mulyana 2001 menjelaskan bahwa studi kasus menyediakan peluang untuk
menerapkan prinsip umum terhadap situasi spesifik atau contoh-contoh, yang disebut kasus-kasus. Studi kasus adalah penjelasan komprehensif mengenai
berbagai aspek individu, kelompok, organisasi komunitas, program atau situasi sosial yang bersifat kontemporer dengan pertanyaan “bagaimana” dan
“mengapa” Yin 1997. Keistimewaan studi kasus antara lain merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan pandangan subyek
yang diteliti. Suharjito 2002 menjelaskan bahwa penjelasan emik dimaksudkan untuk dapat mengungkapkan apa yang dipikirkan, diketahui,
dilakukan, diharapkan oleh informan sesuai dengan apa yang disampaikan informan sendiri. Di samping itu akan dipadukan dengan penjelasan etik yaitu
penjelasan tentang gejala atau fenomena yang diberikan oleh peneliti berdasarkan pengalaman atau pemahamannya. Menurut Aditjondro dalam
Akhmad 2005 bahwa penelitian emik akan lebih baik dipadukan dengan etik terutama pada penelitian yang dilakukan dalam komunitas sendiri agar
peneliti tidak terjebak dalam hirarki sosial yang di teliti.
3.3. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini secara formal telah berlangsung sejak Nopember 2007 sampai Desember 2008. Verifikasi data dilakukan dari Januari-April 2009.
Selama kurun waktu tersebut, peneliti tidak seluruhnya di lokasi, tapi dalam setiap bulan mempunyai waktu satu atau dua minggu untuk pengambilan
data. Data diambil setiap bulannya kemudian dikumpulkan, dipilah dan dianalisis sesuai tujuan yang dicapai. Pada bulan berikutnya penulis turun
kembali ke lapangan untuk mendapatkan data lainnya termasuk jika masih ada data yang kurang. Klarifikasi data biasanya dilakukan melalui telepon.
Lokasi penelitian dilakukan di Pulau Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan peta lokasi sebagaimana ditampilkan
pada Gambar 3.
3
Penelitian kualitatif menekankan pada penelitian yang mengutamakan pendekatan emik, termasuk di dalamnya studi kasus Mulyana 2001. Lihat Yin 1997; Hamidi 2008.
26
Gambar 3 Peta lokasi penelitian
27
Obyek penelitian adalah Kaindea. Lokasi penelitian dilakukan pada tingkat desakelurahan yang mewakili masyarakat adat pemilik Kaindea, yaitu
di Kelurahan Mandati I Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dan Kelurahan Wanci Kecamatan Wangi-Wangi. Kelurahan Mandati I merupakan bekas
pusat wilayah adat Kadie Mandati yang mengelola hutan Kaindea Nto’oge yang akan dinilai kelestariannya karena masih memenuhi syarat penilaian
kelestarian. Kelurahan Wanci merupakan bekas pusat wilayah adat Kadie Wanci yang mengelola Kaindea Teo yang sudah rusak sehingga tidak
memenuhi syarat
penilaian kelestarian.
Kedua wilayah
penelitian diperbandingkan respon pengelolaan dan implikasinya pada kinerja dan
kelestarian hutan.
3.4. Pengumpulan Data