Struktur Umur, Rasio Jenis Kelamin dan Suku Bangsa

43 jiwakm 2 . Artinya kepadatan penduduk di Mandati baik dalam aspek wilayah maupun unit studi masih lebih tinggi dari Wanci. Sebaran penduduk yang padat umumnya banyak berada di ibukota kabupaten atau berstatus kelurahan, baik di Mandati maupun dalam di Wanci. Kepadatan penduduk Mandati relatif tinggi karena tidak disertai dengan migrasi permanen masyarakat seperti pada masyarakat Wanci yang banyak bermigrasi ke Maluku. Masyarakat Mandati merantau satu atau dua tahun dengan melakukan perdagangan antar pulau atau ke luar negeri mencari pekerjaan kemudian kembali ke kampung halaman. Saat ini masyarakat Mandati lebih meningkatkan sistem perdagangan di kampung. Toko-toko besar yang menjual kebutuhan dilakukan oleh orang Mandati. Orang Wanci membuka kios di rumah dan bekerja sebagai PNS. Orang Wanci yang merantau permanen mendirikan rumah, namun masih tetap membangun komunikasi dengan tanah leluhur. Secara periodik Orang Wanci akan datang ke kampung halamannya terutama pada hari raya idul fitri dan atau idul adha dan kalau kembali ke rantau akan membawa hasil alam berupa sapu lidi dari daun enau. Saat ini, kepadatan penduduk Pulau Wangi-Wangi semakin tinggi. Dengan menjadi ibukota kabupaten, Wangi-Wangi banyak didatangi oleh masyarakat terutama pencari kerja.

4.1.6. Struktur Umur, Rasio Jenis Kelamin dan Suku Bangsa

Struktur umur penduduk pada suatu daerah sangat ditentukan tingkat kelahiran, kematian dan migrasi. Saat ini, di samping angka kelahiran cukup tinggi juga adanya migrasi masuk imigrasi mengakibatkan Pulau Wangi- Wangi tergolong daerah yang banyak penduduk usia muda yang secara potensial membutuhkan lapangan kerja. Kondisi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di daerah studi Kelurahan Mandati I dan Kelurahan Wanci dapat dilihat pada Tabel 9. 44 Tabel 9 Penduduk Kelurahan Mandati I dan Kelurahan Wanci menurut kelompok umur dan jenis kelamin tahun 2006 Kelurahan Mandati I Kelurahan Wanci Jenis Kelamin Jenis Kelamin Kelompok Umur Laki- Laki Perem- puan Laki-Laki+ Perem- puan Laki- Laki Perem- puan Laki-Laki+ Perem- puan 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65+ 218 235 222 192 169 152 139 123 107 101 81 64 66 105 208 217 213 212 172 164 141 123 117 94 79 73 75 112 425 452 436 403 341 316 279 246 224 195 160 138 140 217 261 282 270 238 199 182 166 146 126 121 100 78 70 121 240 246 244 230 201 182 161 142 129 110 98 81 79 122 500 528 515 468 400 364 327 288 255 231 197 159 149 243 Jumlah 1.972 1.999 3.971 2.359 2.266 4.625 Sumber : Statistik Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dan Wangi-Wangi 2007 Dari Tabel 9 menunjukkan bahwa struktur penduduk Kelurahan Mandati I dan Kelurahan Wanci berbentuk piramida terbalik. Kelompok umur 5-9 tahun masih merupakan kelompok umur terbanyak. Rata-rata penduduk kedua daerah tersebut mempunyai penduduk usia muda yang memerlukan sumberdaya alam dimasa depan yang lebih besar. Bila ditinjau dari usia produktif 15–55 tahun, penduduk usia kerja di Mandati lebih sedikit yakni sebanyak 2.500 jiwa dan dibandingkan dengan Wanci yakni 3.046 jiwa. Berdasarkan rasio jenis kelamin, Kelurahan Mandati I berjumlah 98,67 jiwa. Artinya dari 100 jiwa perempuan jumlah laki-laki 98,67 jiwa. Sementara di Kelurahan Wanci rasio jenis kelamin 104. Artinya 100 jiwa perempuan terdapat laki-laki 104 jiwa. Berdasarkan komposisi penduduk menurut suku bangsa, di Wangi-Wangi terdapat Suku Wakatobi-Buton, Bajo, Bugis, Jawa dan Tolaki, Muna, Moronene. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Wangi- Wangi adalah masyarakat yang mau berkerjasama dengan berbagai suku lain di Indonesia. Dalam membangun hubungan sosial, masyarakat Wangi- Wangi tidak pernah melahirkan isu kesukuan. Isu yang sensitif dalam masyarakat hanya pada isu agama. Sampai sekarang tidak pernah terjadi konflik karena alasan SARA. Meskipun isu agama sensitif tapi konflik agama tidak pernah terjadi karena penduduk Pulau Wangi-Wangi 100 beragama Islam. 45 4.2. Perekonomian Lokal 4.2.1. Perdagangan