39
3.6.2 Analisis Deskriptif Kuantitatif Inferensial
Pendekatan analisis kuantitatif digunakan untuk melengkapi kekayaan data pada analisis kualitatif. Pendekatan mix method digunakan
untuk mengetahui pelaksanaan peran penyuluh pertanian dalam meningkatkan kinerja usaha tani dengan menggunakan statistic
inferensial. Statistik inferensial disebut juga disebut juga statistik induktif atau statistik penarikan kesimpulan. Pada statistik inferensial dilakukan
pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai suatu populasi.
3.6.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Arikunto, 2002 : 108. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang
tergabung dalam kelompok tani di Kabupaten Kudus. Penyuluhan pertanian di Kabupaten Kudus terbagi dalam 9 Kecamatan, dengan
422 kelompok tani.
3.6.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi, 2006:131. Sedangkan menurut Soehartono 1995:57,
sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang di anggap dapat menggambarkan populasinya. Adapun untuk
mengetahui besarnya sampel dapat digunakan rumus Slovin sebagai berikut :
n
40
Dimana : n
: Ukuran Sampel. N
: Ukuran populasi e
: Persen kelonggaran ketidaktelitian = 10 Umar, 2003:120.
= 80,8 81 Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh
sampel sebanyak 81 kelompok tani. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Jadi pemilihan
sampel dalam penelitian ini sebanyak 81 kelompok tani.
3.6.2.3 Variabel penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian, atau apa saja yang menjadi titik perhatian satu penelitian
Arikunto, 2002 :96-104. Dalam penelitian ini variabel yang ingin dijelaskan adalah persepsi kelompok tani terhadap kinerja penyuluh
pertanian yang diukur dengan 9 indikator keberhasilan penyuluh pertanain dari departemen pertanian Deptan. Ketercapaian tujuan
kinerja usaha tani yang dilakukan PPL dapat terwujud dengan 9 indikator, adanya tingkat partisipasi petani dan terbentuknya kinerja
penyuluh pertanian sesuai dengan 9 indikator di lokasi penelitian.
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Peran Penyuluh Pertanian Kabupaten Kudus Dalam Meningkatkan
Usaha Tani
Salah satu indikator keberhasilan dalam bidang pertanian adalah peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Untuk mencapai tujuan
tersebut dibutuhkan pengembangan pertanian serta kemajuan penerapan teknologi dibidang pertanian yang menjadi salah satu tugas dari penyuluh
pertanian. Melalui penyuluhan pertanian, masyarakat pertanian dibekali dengan
ilmu, pengetahuan, keterampilan, pengenalan paket teknologi dan inovasi baru di bidang pertanian dengan sapta usahanya, penanaman nilai-nilai atau
prinsip agribisnis, mengkreasi sumber daya manusia dengan konsep dasar filosofi rajin, kooperatif, inovatif, kreatif dan sebagainya. Yang lebih
penting lagi adalah mengubah sikap dan perilaku masyarakat pertanian agar mereka tahu dan mau menerapkan informasi anjuran yang dibawa dan
disampaikan oleh penyuluh pertanian. Peran petugas pertanian khususnya di Kabupaten Kudus meliputi
penyusunan rencana dan jadwal kerja, persiapan administrasi kunjungan lapangan, persiapan bahan alat penyuluhan, pelaksanan program-program
penyuluhan dan mekanisme pelaksanaan penyuluhan pertanian. Untuk lebih