10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam
pikiran siswa itu. Berdasarkan suatu teori belajar diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil
belajar. Belajar menurut pandangan konstruktivistik adalah lebih dari sekedar
mengingat. Seseorang yang telah memahami dan mampu menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari, mereka harus mampu memecahkan
masalah sendiri, menemukan discovery sesuatu untuk dirinya sendiri, dan berkutat dengan berbagai gagasan. Intisari teori konstruktivisme
adalah bahwa siswa harus menemukan dan mentransformasikan informaasi kompleks ke dalam dirinya sendiri. Teori ini memandang siswa
sebagai individu yang selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan prinsip-prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip-prinsip tersebut
apabila sudah dianggap tidak dapat digunakan lagi Rifai 2012:50. Pembelajaran dengan penemuan merupakan salah satu komponen
penting dalam melakukan pendekatan konstruktivistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi dan pembinaan pendidikan. Pembelajaran
dengan penemuan inquiry, siswa didorong belajar sebagian besar melalui
11
keterlibatan aktif mereka sendiri Nurhadi,2003:71. Oleh karena itu, sebaiknya dalam proses belajar anak-anak turut terlibat dan diberi
kesempatan untuk menemukan sendiri. Jerome S. Bruner dalam Nasution 2013:21 menyatakan bahwa
menemukan sesuatu oleh murid memakan waktu yang lebih banyak. Apa yang dapat diajarkan dalam waktu 30 menit, mungkin memerlukan waktu
4-5 jam dengan metode penemuan. Namun apa yang dipelajari dalam 4-5 jam itu, siswa dapat menemukan penyelesaian yang menyenangkan dan
tak ternilai harganya bagi cara belajar selanjutnya atas kemampuan sendiri. Menurut Gagne dalam Dimyati 2009:10. belajar merupakan
kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya
kapabilitas tersebt adalah dari, istimulasi yang berasal dari lingkungan, dan ii proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar
Menurut Ausubel sebagaimana dikutip oleh Dahar 1998:138, belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi yang
pertama, berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran yang disajikan pada siswa melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua,
menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi pada struktur kognitif yang telah ada. Dengan demikian, pengetahuan awal yang
dimiliki siswa memiliki peran penting dalam proses penemuan kosep baru yang dibentuk dari suatu kegiatan untuk memperoleh informasi yang baru.
12
Jadi, dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut
Aunurrahman 2013:35-37 ciri umum kegiatan belajar adalah 1 belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau
disengaja. 2 belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. 3 hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku.
2.1.2 Prinsip-Prinsip Belajar