BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Melalui penelitian yang dilakukan oleh sejumlah ahli diketahui bahwa lebih dari 70 permukaan bumi ditutupi air, sedangkan sisanya terdiri dari
benua dan pulau-pulau. Begitu kontrasnya perbandingan laut dan daratan di bumi, sehingga meskipun pada hakikatnya manusia hidup di darat, akan tetapi
manusia juga tak jarang mencari sumber penghidupan melalui laut, karena laut merupakan salah satu keindahan alam yang didalamnya terdapat begitu
banyak sumber kehidupan, seperti ikan dan hewan-hewan laut lain beserta kekayaan alam yang tertimbun didalamnya yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, manusia pun berlomba-lomba
menciptakan kapal untuk mengarungi laut yang terbentang luas di bumi. Dengan begitu banyaknya kapal yang berlayar, muncul pula konflik dari
masing-masing negara yang ingin meraup kekayaan di laut karena mereka yang pada awalnya menganggap laut itu milik semua negara mulai menuntut
wilayah lautnya sendiri untuk dieksploitasi secara pribadi. Untuk itu dibentuklah sebuah aturan hukum yang mengatur bagian-bagian laut dari
masing-masing negara untuk menghindari konflik, dimana pada tahun 1958 ditetapkan laut teritorial negara adalah 3 mil dari garis pangkal, sehingga tiap-
tiap wilayah laut yang tidak termasuk ke dalam jarak tersebut disebut dengan laut lepas. Di laut lepas setiap negara bebas memanfaatkan segala kekayaan
alam yang terdapat di dalamnya. Kebebasan untuk memanfaatkan kekayaan alam yang terdapat di laut
lepas lama-kelamaan semakin menyimpang, karena masing-masing negara menghalalkan segala cara untuk meraup kekayaan yang ada di dalam laut.
Selain itu laut lepas seringkali dijadikan tempat pelarian bagi kapal-kapal yang melakukan penyelundupan. Laut lepas juga menjadi tempat langganan
Kelompok 3 3
terjadinya pembajakan kapal. Semua hal itu terjadi karena adanya anggapan bahwa di laut lepas bebas dilakukan kegiatan apapun oleh setiap negara.
Untuk meluruskan anggapan yang selama ini melenceng, dibentuklah Konvensi Hukum Laut pada tahun 1982 yang mempersempit luas laut lepas
dan memperketat pengawasan-pengawasan di laut lepas sehingga timbul suatu keamanan dan ketertiban di laut lepas sehingga dengan otomatis
kepetingan-kepentingan khusus negara pantai bisa terlindungi. Dengan adanya konvensi tersebut, diharapkan semua negara bisa bekerja sama dalam
menjaga kelestarian ekosistem laut sekaligus menjaga keamanan pelayaran di laut sehingga dapat tercipta suatu hubungan internasional yang baik antar
negara, khususnya di bidang kemaritiman.
B. RUMUSAN MASALAH