78
1 2
3 4
5 6
2. Kondisi komunitas
a. Krisis ekonomi global daya beli petani untuk
pemenuhan sarana dan prasarana perikanan rendah, terutama untuk
pembelian pakan ikan - turunnya harga
getah karet - motivasi petani ikan
dalam budidaya ikan menurun
- kuantitas dan kualitas ikan, baik itu
pembenihan maupun pembesaran tidak
sesuai dengan keingginan pasar
- harga jual ikan di pasaran tinggi
- peluang usaha budidaya ikan air
tawar masih menjanjikan
- bantuan modal - butuh pakan alternatif
pengganti pelet - pengaktifan kembali
mesin pembuat pakan
b. Perilaku budidaya ikan air tawar sulit
untuk berkembang - masyarakat telah
terbiasa dengan berkebun karet
- budidaya ikan air tawar kolam hanya sebagai
usaha sampingan yang tidak produktif
- ada beberapa petani ikan yang berhasil
dalam melakukan budidaya ikan air
tawar - melakukan studi
banding ke kelompok tani ikan yang lain
yang lebih berhasil
- meningkatkan kapasitas petani ikan
melalui program pendampingan, agar
mampu meningkatkan motivasi di bidang
perikanan
c. Pola kerja produktifitas tenaga kerja rendah - petani yang
terbiasa dengan ½ hari menjadi 1 hari
kerja - tidak semua anggota
keluarga ikut serta membantu bekerja
istri tidak ikut membantu
- motivasi laki-laki dalam melakukan
budidaya ikan air tawar masih tinggi
- perlunya dukungan dari semua anggota
keluarga
79 d. Masuknya ikan dari daerah lain
Ikan yang dihasil dari Desa Tegal Arum sulit untuk bersaing
dengan ikan yang didatangkan dari daerah lain
- Kualitas ikan yang dihasilkan dari
Desa Tegal Arum masih rendah
- Ikan yang dihasilkan dari Desa Tegal Arum
sulit untuk dipasarkan - Petani memiliki
induk ikan jenis unggul
- Perlunya pelatihan teknis budidaya ikan
air tawar
1 2
3 4
5 6
3. Kebijakan Belum memberdayakan lembaga
Program yang ada tidak melihat kebutuhan strategi dan kebutuhan
praktis petani - program yang
diberikan kurang partisipatif
- program yang diberikan tidak tepat
sasaran dan tidak berkelanjutan
- Adanya keingginan dari pemerintah
untuk membantu petani ikan dalam
meningkatkan produktifitas petani
- Perlunya pendampingan kepada
lembaga agar mampu merespon program
sesuai dengan kebutuhan mereka
80 Pertemuan ini kemudian membuat strategi berdasarkan analisis masalah,
potensi, dan alternatif pemecahan masalah pengembangan budidaya ikan air tawar yang teleh diidentifikasi dalam FGD. Rancangan program terbagi menjadi
rancangan program jangka pendek dan rancangan program jangka panjang yang memuat: 1 program; 2 tujuan; 3 Indikator Kinerja; 4 alat verifikasi; 5 sasaran;
6 pelaksana; 7 pendukung; 8 metoda pelaksanaan; 9 waktu; 10 sumber dana. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas dan efisiensi program yang
berjalan, serta turut serta dalam kesinambungan program, pengkaji membuat rancangan program monitoring dan evaluasi monev terhadap rancangan program
penguatan kelembagaan tani ikan mina sari baik pada program jangka pendek satu tahun maupun jangka panjang lima tahun.
Program Jangka Pendek
1. Program penguatan kelembagaan tani ikan mina sari