JICA tersebut, hal ini berpengaruh terhadap partisipasi anggota dan peningkatan kapasitas lembaga.
Kelembagaan Tani Mina Sari juga belum mampu mengoptimalkan bantuan-bantuan yang diberikan, baik berupa bantuan penguatan modal maupun
bantuan sarana dan prasarana perikanan oleh pemerintah baik Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten.
Kekurangmampuan Mina Sari dalam memaksimalkan bantuan yang diberikan ini menyebabkan kerberlanjutan dalam pemberian bantuan menjadi terhenti, hal ini
terlihat dari tidak pernahnya Mina Sari mendapatkan bantuan dari pemerintah lagi semenjak Tahun 2006.
Faktor-Faktor yang dapat Mendukung dan Menghambat Penguatan Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari
1. Faktor-Faktor Mendukung Penguatan Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari.
Faktor-faktor yang dapat mendukung penguatan kelembagaan tani ikan mina sari dapat dilihat dari beberapa hal,yaitu :
a. Kondisi komunitas Letak Desa Tegal Arum yang cukup mudah dijangkau baik dari Ibu Kota
Kecamatan maupun Kabupaten memudahkan untuk mengakes sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan ekonomi lokal seperti bank,
instansi-instansi pemerintah maupun lembaga-lembaga lain. Disamping itu tersedianya sarana transportasi baik jalan maupun angkutan yang memadai
memudahkan dijangkaunya Desa Tegal Arum. Selain Desa Tegal Arum memiliki pasar tradisional yang dibuka setiap hari Sabtu, Desa Tegal Arum juga dekat
dengan pasar kecamatan sehingga memudahkan pemasaran dari produk perikanan yang dihasilkan oleh Desa Tegal Arum.
Penduduk Desa Tegal Arum memiliki sumberdaya manusia yang besar karena Desa Tegal Arum termasuk ke dalam kategori struktur penduduk usia
kerja. Hal ini dapat dilihat dari besarnya populasi penduduk usia produktif usia 15 – 64 tahun adalah 4.467 jiwa. Besarnya jumlah penduduk yang berada pada
usia produktif merupakan modal yang cukup potensial bagi desa dalam pembangunan desa.
Kabupaten Tebo memiliki potensi perikanan budidaya yang cukup besar terutama untuk pengembangan budaya ikan air tawar, namun tingkat
pemanfaatannya masih rendah. Potensi budidaya ikan air tawar yang meliputi kolam 248 ha dengan tingkat pemanfaatan pada tahun 2007 seluas 82 ha
sedangkan potensi budidaya ikan di keramba dan keramba jaring apung KJA sebesar 25.000 unit dengan tingkat pemanfaatan baru 326 unit
1,30 dengan komoditas utama yang dikembangkan adalah ikan Nila, Lele, Patin Jambal dan
Emas. Potensi sumber daya alam yang ada di Desa Tegal Arum, yaitu terdapat 121 ha lahan rawa, 48 ha mempunyai potensi untuk dibuat kolam sedangkan yang
termanfaatkan baru 7,5 ha Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tebo 2007. Selain itu terdapat sungai yang mengalir sepanjang ± 3 km di Dusun Wono
Sari di mana kondisi air sungai yang dimiliki juga cocok digunakan untuk sumber air bagi budidaya ikan air tawar, tanah yang subur dan iklim yang teratur baik
musim hujan maupun musim kemarau. Potensi sumber daya alam ini bila dimanfaatkan secara maksimal tentunya akan meningkatkan produktifitas
budidaya ikan air tawar. Produksi ikan budidaya di Kabupaten Tebo adalah 90,56 ton dan produksi
ikan perairan umum mencapai 314 ton, sementara konsumsi ikan di Kabupaten Tebo adalah 732 tontahun atau 1,8 kg perkapitatahun BPS Kabupaten Tebo,
2006. Dimana kekurangannya terpenuhi oleh ikan air tawar dan ikan laut dari Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Lampung. Sementara standard kebutuhan
ikan nasional adalah 23 kg per kapitatahun. Melihat hal tersebut di atas maka pengembangan perikanan khususnya ikan air tawar masih memiliki peluang yang
sangat besar untuk dijadikan salah satu pendapatan yang produktif.
b. Kelembagaan Adanya Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari merupakan faktor
pendukung keberhasilan program pengembangan budidaya ikan air tawar. Hal ini karena Mina Sari berfungsi sebagai unsur masyarakat dapat berperan serta
sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna program; sehingga melalui Mina Sari program peningkatan produksi perikanan dapat dilaksanakan di Dusun
Wono Sari Desa Tegal Arum. Artinya, jika tidak terdapat Mina Sari maka program peningkatan produksi perikanan ini tidak dapat dilaksanakan.
Tujuan awal dibentuknya Mina Sari ini adalah mengatasi penurunan pendapatan dikarenakan peremajaan karet dengan cara pemanfaatan lahan
kosong, lahan sawah yang sudah tidak terpakai dan pengganti kebun karet yang sudah tidak produktif lagi untuk dijadikan kolam sebagai tempat
budidaya ikan air tawar. Mina Sari diharapkan menjadi wadah bagi petani untuk memfasilitasi kebutuhan di bidang budidaya ikan air tawar.
c. Kebijakan Perkembangan budidaya ikan air tawar di Kabupaten Tebo sangat
memberikan arti sejalan dengan salah satu Pilar Pembangunan Kabupaten Tebo yaitu Ekonomi Kerakyatan dalam wujud peningkatan kesempatan kerja,
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, peningkatan kewirausahaan serta percepatan pembangunan pedesaan.
Direncanakan nantinya pada tahun 2015 nanti Desa Tegal Arum ini menjadi sentra produksi ikan baik untuk pembesaran
maupun pembenihan. Dukungan dari pemerintah terhadap perkembangan budidaya ikan air
tawar ini dapat dilihat dari program-program peningkatan produksi perikanan yang telah diberikan kepada petani ikan, baik itu program bantuan dana bergulir,
bantuan sarana dan prasarana perikanan, bantuan pendampingan dan pelatihan, bantuan gudang, dan bantuan mesin pembuat pakan.
Keterbatasan akan kepemilikian modal, keterbatasan teknis dan manajemen, dan mencari jejaring dengan pihak ketiga bagi petani ikan untuk
pengembangan budidaya ikan air tawar dapat diatasi melalui keberadaan lembaga Unit Pelayanan Pengembangan UPP perikanan yang baru saja dibentuk pada
tanggal 24 April 2008. Fungsi dan tujuan dari UPP adalah meningkatkan kemampuan dan kemandirian untuk pengelolaan SDA perikanan budidaya ikan
air tawar secara optimal.
2. Faktor-Faktor yang Menghambat Penguatan Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari.