0.75 94.79 0.70 5x174 17.78 9.59 Lebih lanjut diketahui bahwa isolat

83 0.79 cmkg. Hal ini menunjukkan genotipe IPB1 dan PB000174 memiliki karakter tahan terhadap antraknosa, rasa buah manis dan buah agak keras. Pada pengujian di Gunung Geulis yang terletak pada ketinggian 550 meter dpl tingkat ketahanan pepaya menurun diikuti dengan penurunan padatan total terlarut namun untuk kekerasan buah tidak mengalami penurunan. Perubahan tingkat ketahanan tersebut mungkin disebabkan oleh tingkat ketinggian tempat, suhu dan kelembaban antara Tajur dan Gunung Geulis. Tajur berada pada ketinggian 250 meter dpl, suhu dan kelembaban rata-rata saat penelitian dilakukan adalah 29.11 o C dan 69.05 sedangkan Gunung Geulis berada pada ketinggian 550 meter dpl, suhu dan kelembaban rata-rata saat penelitian dilakukan adalah 26 o C dan 73.11 Lampiran 3 dan 4. Tabel 31 Nilai tengah karakter ketahanan terhadap antraknosa, kekerasan buah dan padatan total terlarut pada pepaya di dua lokasi Tajur Gunung Geulis Genotipe KP WKB PTT KKR KP WKB PTT KKR o o Brix cmkg Brix cmkg IPB1 19.33 99.33

13.41 0.63

48.33 91.25

10.60 0.67

IPB10 60.00 90.00 8.94 0.78 96.67 60.00 6.44 0.53 STR64 51.11 74.95 12.46 0.72 82.67 56.00 6.99 0.67 IPB5 66.67 28.41 11.61 0.57 87.78 26.94 7.85 0.50 PB174 6.67 100

13.47 0.79

42.22 95.83

9.25 0.70

1x10 21.11 93.39 11.73 0.73 56.66 85.63 8.35 0.63 1x64 28.20 95.49 12.25 0.69 69.09 78.79 7.64 0.60 1x5 23.17 81.25 12.28 0.64 49.41 70.39 8.33 0.60 1x174 13.33 99.48

16.05 0.71

34.17 95.00

10.82 0.63

10x64 46.67 89.33 9.91 0.73 69.17 81.94 7,42 0.67 10x5 53.33 67.00 12.29 0.70 68.33 70.42 7.25 0.60 10x174 20.00 99.17 12.03 0.85 74.67 72.00 7.62 0.63 64x5 42.22 67.03 11.02 0.71 73.33 61.33 7.82 0.63 64x174 20.00 96.52

12.36 0.75

37.14 94.79

9.00 0.70 5x174 17.78

98.06 13.55

0.72 33.34

90.36 9.59

0.63 Keterangan: KP= keparahan penyakit, WKB= warna kuning buah saat gejala pertama muncul, PTT=padatan total terlarut, KKR= kekerasan buah. Genotipe persilangan yang menunjukkan ketahanan terhadap antraknosa keparahan penyakit kecil dan gejala muncul saat buah sudah masak memiliki PTT tinggi dan buah agak keras adalah IPB1 x PB000174, STR64 x PB000174 dan IPB 5 x PB000174 untuk pengujian di Tajur, penurunan ketahanan dan PTT juga terjadi pada pengujian di Gunung Geulis. 84 HETEROSIS Hasil penghitungan heterosis dan heterobeltiosis di sajikan pada Tabel 31. Nilai Heterosis berkisar antar -48.71 sampai 7.52 di Gunung Geulis -51.51 sampai 2.54 di Tajur dan nilai heterobeltiosis berkisar antara -21.00 sampai 76.86 di Gunung Geulis dan -17.33 sampai 199.89. Persilangan IPB5 x PB000174 memiliki nilai heterosis tertinggi untuk karakter keparahan penyakit yaitu -48.71 di Gunung Geulis dan -51.51 di Tajur. Hal ini menunjukkan bahwa keparahan penyakit menurun atau berkurang sebanyak 48.71 Gunung Geulis dan 51.51 Tajur sehingga ketahanan meningkat. Nilai heterosis dan heterobeltiosis untuk karakter padatan total terlarut dan kekerasan buah menunjukkan rata-rata nilai heterosis yang kecil baik pengamatan di Tajur maupun di Gunung Geulis Lampiran 5 . Tabel 32 Heterosis MP dan Heterobeltiosis BP untuk karakter ketahanan penyakit antraknosa pada pepaya Tetua Heterosis T1 B x T2 J F1 T1 T2 BP MP 1 IPB1xIPB10 56.66 48.33 96.67 17.24 -21.85 21.11 2 19.33 60.00 9.21 -46.79 IPB1xSTR-64 69.09 48.33 82.67 42.95 5.48 28.20 19.33 51.11 45.89 -19.93 IPB1x IPB5 49.41 48.33 87.78 -8.11 -27.40 23.17 19.33 66.67 19.87 -14.12 IPB1xPB174 34.17 48.33 42.22 -19.07 -24.54 13.33 19.33 6.67 99.85 2.54 IPB10xSTR-64 69.17 96.67 82.67 -16.33 -22.86 46.67 60.00 51.11 -8.69 -16.00 IPB10x IPB5 68.33 96.67 87.78 -22.16 -25.91 53.33 60.00 66.67 -11.12 -36.01 IPB10xPB174 74.67 96.67 42.22 76.86 7.52 20.00 60.00 6.67 199.85 -40.01 STR64x IPB5 73.33 82.67 87.78 -11.30 -13.96 42.22 51.11 66.67 -17.39 -28.31 STR-64xPB174 37.14 82.67 42.22 -12.03 -40.53 20.00 51.11 6.67 199.85 -30.77 IPB 5xPB174 33.34 87.78 42.22 -21.03 -48.71

1.67 17.78