3.2.2 Bahan
Sekam padi, kitosan, akuades, HCl pekat, NaOH E.Merck, CH
3
COOH pekat, larutan NiII 1000 ppm, dan larutan CdII 1000 ppm.
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Pembuatan abu sekam padi
Sekam padi dibersihkan dari tanah, kerikil dan kotoran lainnya kemudian dicuci dengan air dan dibilas dengan akuades lalu dikeringkan pada 100°C
dalam oven. Sekam padi bersih dan kering dibakar dengan nyala api sehingga diperoleh arang sekam yang berwarna hitam dan tidak ada lagi
asap. Arang yang diperoleh diabukan pada suhu 700°C selama 4 jam dalam furnace
Wogo dkk., 2011
3.3.2 Pembuatan larutan natrium silikat
Abu sekam padi digerus kemudian diayak dengan ayakan 200 mesh. Sebanyak 20 g abu sekam padi dicuci dengan 150 mL HCl 6M dan
dinetralkan dengan akuades. Hasil pencucian dikeringkan dalam oven. Abu sekam padi kering kemudian ditambahkan dengan 158 mL NaOH 4M,
kemudian dididihkan sambil diaduk dengan pengaduk magnet. Setelah agak kering, larutan dituangkan ke dalam kurs porselin dan dilebur pada
temperatur 500°C selama 30 menit. Setelah dingin diitambahkan 200 mL akuades, dibiarkan semalam, dan disaring Mujiyanti dkk., 2010. Reaksi
pembuatan larutan natrium silikat : SiO
2
+ 2 NaOH Na
2
SiO
3
+ H
2
O Mujiyanti dkk., 2010
Filtrat kemudian dikarakterisasi menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom untuk mengetahui kadar silika yang terkandung dalam larutan
tersebut.
3.3.3 Pembuatan larutan kitosan
Pembuatan larutan kitosan dilakukan dengan menimbang masing-masing 1g dan 2g kitosan serbuk kemudian dimasukkan ke dalam masing-masing labu
Erlenmeyer 250 mL. Sebanyak 100 mL larutan asam asetat 2 vv dimasukkan ke dalam masing-masing labu Erlenmeyer Jeon dan Holl,
2003. Kemudian diaduk secara konstan menggunakan magnetic stirrer selama 1 jam sampai homogen.
3.3.4 Pembuatan silika-kitosan bead
Dalam penelitian ini silika-kitosan bead akan dibuat dengan perbandingan komposisi seperti pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Komposisi bb pembuatan silika-kitosan bead Nomor
Silika Kitosan
1 2
3 4
5 2
2 2
1 1
2 2
2
Larutan natrium silikat dengan kandungan silika seperti pada komposisi diatas dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer kemudian ditambahkan larutan
kitosan sesuai komposisi sebanyak 100 mL. Kemudian larutan diaduk dengan menggunakan stirrer sampai homogen. Selanjutnya larutan
diteteskan ke dalam 500 mL NaOH 0,5M dengan menggunakan pipet tetes dan diaduk selama 24 jam dengan menggunakan stirrer Wan Ngah dan
Fatinathan, 2008. Larutan silika-kitosan bead yang terbentuk didiamkan selama 30 menit kemudian disaring dan dikeringkan pada suhu kamar
selama 24 jam. Silika-kitosan bead yang terbentuk kemudian dilakukan uji pH optimum, waktu kontak optimum, dan konsentrasi optimum. Setelah
didapatkan silika-kitosan bead yang paling banyak menyerap ion logam, selanjutnya dilakukan karakterisasi menggunakan FT-IR dan XRD
3.3.5 Pembuatan larutan induk CdII 1000 ppm dan NiII 1000 ppm