2.5.3 Hubungan antara rokok dan kadar Nitric Oxide NO
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa perokok kronis memiliki peningkatan risiko untuk penyakit arteri serebral dan koroner. Hal ini karena pada
perokok kronis terjadi stress oksidatif yang diakibatkan oleh superoksida dan sejumlah besar spesies oksigen reaktif lainnya ROS yang berujung pada
akumulasi kerusakan oksidatif pada berbagai macam sel dalam tubuh salah satunya adalah sel endotel Benjamin, 2011; Selim dkk., 2013. Sel-sel endotel
merupakan sel yang secara konstitutif mensintesis nitrit oxide NO dari l-arginin oleh enzim endogen, NO synthase, untuk meregulasi pembuluh darah, aliran darah
lokal, dan perfusi jaringan. Konsentrasi NO yang rendah dalam plasma merupakan gejala terjadinya disfungsi endotel dan sangat terkait dengan kebiasaan
merokok jangka panjang Tsuchiya et al., 2002. Kondisi ini bisa mempercepat insufisiensi arteri koroner dan vasokonstriksi di banyak jaringan yang berbeda.
NO berperan dalam mengaktifkan reseptor soluble guanylate cyclase sGC pada otot polos pembuluh darah, yang menghasilkan pembentukan cyclic
guanosine monophosphate cGMP. Hal ini mengaktifkan berbagai jalur sinyal dan efek fungsional yang meliputi vasodilatasi pembuluh darah. Aktivitas
NADPH oksidase Nox1 dan Nox2 akan menghasilkan superoksida O2
-
dan aktivitas NOX4 akan menghasilkan hidrogen peroksida H
2
O
2
, ROS kemudian dapat berpartisipasi dalam jalur sinyal, tetapi juga dapat menyebabkan cedera
selular. O2
-
adalah scavenger NO yang mengurangi bioavailabilitas NO dengan membentuk peroxynitrite ONOO
-
yang juga dapat menyebabkan cedera selular.
H
2
O
2
dapat bereaksi dengan logam berat untuk membentuk senyawa hidroksil yang sangat reaktif dan bersifat radikal OH
-
De Silva dan Faraci, 2013.
Gambar 2.4 Modifikasi Interaksi antara Reactive Oxygen Species ROS dan Nitric Oxide De Silva dan Faraci, 2013
Telah banyak diketahui hubungan antara merokok dan penyakit pembuluh darah, dan telah diketahui secara umum pula bahwa rokok akan merusak sel-sel
endotel vaskular. Integritas endotel sangat penting untuk fungsi homeostatis pembuluh darah dan untuk menjaga keadaan nontrombotik dan nonatherogenic
Guo dkk., 2006. NO merupakan vasodilator kuat yang menghambat perputaran matriks ekstraselular dan dengan demikian dapat memodifikasi sifat mekanik
Cigarette smoke
dinding arteri Van Hove dkk., 2009. Rahman dan Laher 2007 melaporkan bahwa sekresi NO pada vena saphena pada manusia yang tidak merokok secara
signifikan lebih tinggi daripada yang dari vena perokok berat. Dengan menggunakan antagonis NO, NG-monomethyl-l-arginin, beberapa peneliti telah
menemukan penurunan kemampuan vasodilatasi pembuluh darah pada perokok Vleeming dkk., 2002. Dalam penelitian lain, pengukuran nitrit dari arteri
femoral dan karotis setelah paparan asap rokok jangka pendek dan jangka panjang memberikan bukti bahwa rokok mengurangi bioavaibility NO. Selanjutnya, kadar
NO kembali normal setelah 3 minggu pasca penghentian paparan asap rokok Guo dkk., 2006.
Gangguan sekresi NO diduga terkait dengan berkurangnya sintesis atau aktivitas endothelial NO synthase eNOS Burnett, 2004. Belakangan diketahui,
baik peningkatan dan penurunan ekspresi mRNA eNOS telah dilaporkan berhubungan dengan paparan asap rokok dalam berbagai model eksperimental.
Asap rokok telah terbukti menghambat kerja eNOS pada arteri pulmonalis Wagner dkk., 2007 dan pada penelitian lain menekan eNOS sebesar 52 pada
kultur sel endotel Wang dkk., 2000. Hal ini diperkuat dengan penelitian lain yang menyebutkan bahwa penghentian paparan asap rokok akan mengembalikan
ekspresi eNOS menjadi normal setelah 16 minggu Guo dkk, 2006. Telah dilaporkan bahwa asap rokok mengandung banyak sekali radikal bebas seperti
nitrogen oksida, hidrogen peroksida, hidrogen sianida, dan akrolein yang secara langsung mempengaruhi ekspresi eNOS Bindar, 2000; Guo dkk., 2006; Arief,
2007.
2.6 L-Arginine Arginine merupakan salah satu jenis asam amino yang dikelompokkan