Isu Batik. Latar Belakang : 1. Pelestarian Pusaka Indonesia.

langsung hal ini dapat mengangkat kembali kebudayaan batik yang merupakan salah satu pakaian tradisional khas Indonesia. Banyak yang beranggapan bahwa batik hanyalah pakaian resmi yang biasa dipakai oleh para orang tua. Namun hal tersebut jelas-jelas ditampik oleh sejumlah kalangan muda yang memang sangat mencintai batik. Mereka menilai perbedaan antara batik untuk kawula tua dan kawula muda hanya terletak di permainan warna batik itu sendiri. Bagi sebagian orang tua lebih suka memakai busana batik dengan corak dan warna yang lebih sederhana dan salem, sedangkan unruk para kawula muda batik identik dengan corak yang ramai dengan warna yang mencolok dan cerah. Model batik itu sendiri di tahun 2008 ini sangat beragam, dari model tanktop, rok mini, rok lilit, busana kasual hingga resmi yang kesemuanya disesuaikan dengan permintaan pasar yang hingga saat ini sangat tinggi. Hingga saat ini, banyak anak muda yang menggunakan batik sebagai busana sehari-hari. Hal ini tentu menjadi pertanda baik disaat semakin banyak budaya kita yang terlupakan hingga diakui oleh bangsa lain. Mengingat batik merupakan budaya asli bangsa kita dimana setiap daerah memiliki corak batik yang khas. http:images.google.co.idimages? mozilla- =galeri+batik+surakartabtnG=Telusuri+gambar

1.2.4. Isu Batik.

Para perancang mode internasional seperti Jepang mengakui bahwa batik bisa memberikan sebuah inspirasi tersendiri dalam menghasilkan sebuah trend pakaian bertaraf internasional. Banyak sekali trend baju kontemporer yang mulai berkiblat dan memanfaatkan seni batik. Hingga saat ini minat masyarakat mancanegara terhadap batik sangatlah besar. Itu bisa dilihat dari banyaknya permintaan dari mereka untuk mengimpor batik Indonesia ke negara mereka. Harga batikpun sangat bervariasi tergantung dari kualitas kain, obat yang digunakan dan proses pembuatannya. Bahkan harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah terutama jika peminat atau pembelinya adalah para pelancong mancanegara. Namun sepertinya Batik yang merupakan produk peradaban dan kebudayaan Nusantara kita sedang hampir mengalami kecolongan. Seni Batik kurang terperhatikan untuk diberdayakan sebagai sumber devisa yang sangat potensial. Jika kondisi ini kita relakan berjalan dengan apa adanya, maka bisa diprediksikan negara kita akan mengalami kerugian yang sangat memprihatinkan. Kerugian tersebut tidak hanya dari segi materi yang mana bisa kita daya gunakan untuk mendongkrak devisa negara melalui sektor pariwisata maupun ekspor-impor. melainkan juga kerugian dari segi keotentikannya sebagai produk peradaban bangsa Indonesia akan terancam semakin samar di mata dunia internasioanal dan lama kelamaan akan luntur ditelan zaman. Semakin berkembangnya motif batik yang dikembangkan oleh para seniman batik jumkah seniman batik semakin bertambah akan tetapi dengan semakin meningkatnya para seniman batik tidak dibarengi dengan pewadahan bagi para seniman batik untuk mengepresikan karya-karya para seniman batik, sehingga karya-karya tersebut kurang mendapat perhatian dari masyarakat luas yang berdampak pada redupnya perkembangan batik pada masyarakat luas. Bagi sebagiann masyarakat banyak diantara mereka masih merasa awam dengan pengetahuan tentang batik padahal batik merupakan warisan budaya dari nenek moyang yang diturunkan secara turun temurun dari generasi ke generasi dan batik merupakan identitas bangsa indonesia, fenomena ini terjadi karena minimnya fasilitas tentang batik yang memuat tentang batik secara keseluruhan. http:www.wikimu.comNewsDisplayNews.aspx?ID=2056 isu batik

1.2.5. Perkembangan Batik Di Surakarta