Perkembangan Batik Di Surakarta

1.2.5. Perkembangan Batik Di Surakarta

Ada dua jen is batik yan g ada di Kota Surakarta, yaitu batik cap dan batik tulis. Kedua jen is batik in i m em iliki perbedaan pada proses pem buatan n ya. Un tuk batik cap dilakukan den gan cara di cap atau di cetak, sehin gga desain dasar batikn ya telah diten tukan terlebih dahulu dan di buat pola-polan ya dalam sebuah papan cap pen cetak. Sedan gkan batik tulis dilakukan secara m an ual yaitu digam bar den gan tan gan oleh para pen grajin -pen grajin . H asiln ya ten tu berbeda, batik cap lebih terpola, teratur n am un terkesan kaku sedan gkan batik tulis lebih terkesan din am is karen a kesan desain n ya yan g lebih luwes sesuai den gan kreasi yan g m en ggam barn ya. In dustri batik in i cukup berkem ban g di Kota Surakarta sebagai salah satu warisan n en ek m oyan g dan m en jadi salah satu produk khas kebudayaan Surakarta. Perkem ban gan in dustri batik in i san gat pesat bahkan salah satu pasar di Kota Surakarta yaitu pasar Klewer san gat terken al sebagai salah satu pasar kon veksi yan g m en jual batik. Nam un batik yan g ada di pasar tersebut tidak sepen uhn ya berasal dari Kota Surakarta, ada juga yan g berasal dari Pekalon gan , Yogyakarta dan lain - lain . Batik Solo dan Yogyakarta Dari kerajaan-kerajaan di Solo dan Yogyakarta sekitamya abad 17,18 dan 19, batik kemudian berkembang luas, khususnya di wilayah Pulau Jawa. Awalnya batik hanya sekadar hobi dari para keluarga raja di dalam berhias lewat pakaian. Namun perkembangan selanjutnya, oleh masyarakat batik dikembangkan menjadi komoditi perdagamgan. Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya tetap antara lain terkenal dengan “Sidomukti” dan “Sidoluhur”. Sedangkan Asal-usul pembatikan didaerah Yogyakarta dikenal semenjak kerajaan Mataram ke-I dengan rajanya Panembahan Senopati. Daerah pembatikan pertama ialah didesa Plered. Pembatikan pada masa itu terbatas dalam lingkungan keluarga kraton yang dikerjakan oleh wanita- wanita pembantu ratu. Dari sini pembatikan meluas pada trap pertama pada keluarga kraton lainnya yaitu istri dari abdi dalem dan tentara-tentara. Pada upacara resmi kerajaan keluarga kraton baik pria maupun wanita memakai pakaian dengan kombinasi batik dan lurik. http:images.google.co.id3q=perkembangan+batik+di+surakartab Gambar 1.1 : Pola Batik Solo Sumber www.google.com 2008 Gambar 1. 2 : Pola Batik Jogjakarta Sumber www.google.com 2008 Gambar 1. 5 : Proses Pembuatan Batik Cap Sumber Dokumentasi Pribadi 2008 Gambar 1. 6 : Proses Pembuatan Batik Tulis Sumber Dokumentasi Pribadi 2008 Gambar 1.3 : Kain Batik Cap Sumber Dokumentasi Pribadi 20098 Gambar 1.4 : Kain Batik Tulis Sumber www.google.com 2008 Gambar 1.7 : Canting Alat untuk membuat pola gambar batik Sumber Dokumentasi Pribadi 2008 Gambar 1.8 : Malam Bahan untuk membuat pola gambar batik Sumber Dokumentasi Pribadi 2008

1.2.6. Kampung Batik Laweyan