Gema Azza Amalia, 2014 Hubungan Antara Goal Orientation Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Perusahaan
Swasta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu sebuah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono, 2008. Adapun metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi seberapa jauh variasi
pada suatu faktor berhubungan dengan variasi atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasinya Usman, 2008.
3.2 Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua kuesioner yang
berbentuk skala yaitu kuesioner mengenai goal orientation dan QWL. Kuesioner goal orientation ini disusun oleh VandeWalle 1997 yang terdiri
dari tiga konstruk sedangkan untuk kuesioner QWL disusun oleh Dupuis dengan menggunakan klasifikasi dari Turcotte yang sebelumnya ia juga
membandingkan aspek struktur kerja dari Kohl dan Shooler 1982.
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan swasta dimana populasi ini merupakan populasi infinit karena banyaknya jumlah
karyawan yang terus berubah. Dalam penelitian ini, jumlah sampel
Gema Azza Amalia, 2014 Hubungan Antara Goal Orientation Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Perusahaan
Swasta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang ditentukan adalah sebanyak 71 orang, adapun karakteristik utama sampel dalam penelitian ini adalah responden yang telah
bekerja sebagai pegawai pada suatu perusahaan swasta.
3.3.2 Teknik sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling non-probabilitas. Non-probabilitas sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang mana tidak semua responden populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian.
Teknik pengambilan sampel ini memiliki banyak cara. Pada penelitian ini menggunakan sampling aksidental.
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data Sugiyono, 2003:
60. Menurut Margono 2004: 127 menyatakan bahwa dalam teknik ini pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti
langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui. Dalam penelitian ini menggunakan sebanyak 71 sampel yang terdiri dari
karyawan PT. Sinar Sosro sebanyak 41 orang, PT. Nusantara Citra Konsultan sebanyak 17 orang dan sisanya sebanyak 13 orang bekerja
di PT. Bukaka dan PT. Pantja Simpati.
3.4 Variabel penelitian
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel X yaitu Goal orientation serta satu variabel Y yaitu Quality of work life. Untuk mengukur kedua variabel
tersebut digunakan instrumen pengukur yang berupa pernyataan dari masing- masing indikator untuk tiap-tiap variabel yang diajukan kepada responden
melalui kuesioner. Dalam Penelitian ini menggunakan pernyataan yang nantinya akan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan Skala Likert.
Gema Azza Amalia, 2014 Hubungan Antara Goal Orientation Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Perusahaan
Swasta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Skala Likert adalah Skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
Sugiyono, 2003: 86.
3.5 Definisi Operasional Variabel
Sugiyono 2003:32 menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut dari obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
3.5.1 Goal orientation
1. Konseptual
Goal orientation atau orientasi tujuan menurut VandeWalle 1997, adalah secara konsep sebagai sifat yang stabil yang bergerak ke
arah pengembangan kemampuan berprestasi dalam berbagai situasi. 2. Definisi operasional
Goal orientation yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sifat yang dimiliki oleh pekerja untuk dapat bergerak ke arah
pengembangan kemampuan berprestasi pada situasi kerja yang bisa dilihat dari cara seseorang belajar dan menampilkan kinerja yang
terdiri dari tiga konstruk, yakni : a.
Learning goal orientation disingkat LGOv b.
Performance prove goal orientation memperlihatkan kinerja, disingkat PPGOv
c. Performance
avoid goal
orientation tidak
memperlihatkan kinerja, disingkat PAGOv.
3.5.2 Variabel Quality of work life
1. Konseptual Menurut Dupuis 2006, QWL adalah kondisi yang dialami oleh
individu untuk mengejar tujuannya dalam domain kerja yang
Gema Azza Amalia, 2014 Hubungan Antara Goal Orientation Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Perusahaan
Swasta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tercermin dari dampak positif pada kualitas kehidupan individu, kinerja organisasi dan fungsi keseluruhan masyarakat.
2. Definisi Operasional QWL yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi yang
dialami dan dapat mempengaruhi kehidupan karyawan untuk mengejar tujuannya dalam domain kerja yang tercermin dari
interaksi positif pada kualitas kehidupan individu, kinerja organisasi dan fungsi keseluruhan masyarakat.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan mengggunakan Skala dengan jenis skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2003: 86.
1. Instrumen Goal orientation
Alat ukur pertama adalah untuk mengetahui goal orientation. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang dibuat oleh VandeWalle
1997 yaitu membagi goal orientation menjadi tiga konstruk yaitu terdiri dari 13 aitem untuk mewakili tiga konstruk tersebut.
Tabel 3.1 Instrumen Goal orientation
No Indikator
Jumlah aitem 1
Learning goal orientation 5
2 Performance prove goal orientation
5 3
Performance avoid goal orientation 3
Gema Azza Amalia, 2014 Hubungan Antara Goal Orientation Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Perusahaan
Swasta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Namun dari uji validitas, satu aitem dari indikator Performance prove goal orientation gugur, sehingga komposisi jumlah aitemnya
adalah Learning goal orientation memiliki lima aitem, Performance prove goal orientation memiliki 4 aitem dan Performance avoid goal
orientation memiliki 3 aitem. Untuk mempermudah perhitungan maka aitem dari Learning goal orientation dikurangi satu sehingga komposisi
aitemnya menjadi Learning goal orientation memiliki empat aitem, Performance prove goal orientation memiliki empat aitem dan
Performance avoid goal orientation memiliki tiga aitem. Tabel 3.2
Kisi-kisi instrumen
2. Instrumen Quality of work life Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang dibuat oleh Dupuis yaitu
mencakup 33 aitem. Sebelumnya Dupuis membuat instrumen ini mengacu pada dua teori yaitu teori QWL Turcotte 1988 dan struktur kerja dari Kohl dan
Shooler 1982.
Variabel Dimensi
Indikator No
aitem fav
Goal orientation
Learning goal orientation
Tugas yang menantang 8
5 Mengembangkan kemampuan
3 10
Performance prove goal orientation
Memperlihatkan kemampuan kepada orang lain
1 11
6 9
Performance avoid goal orientation
Menghindari hal-hal negatif dan Menutupi kekurangan
2 4
7
Gema Azza Amalia, 2014 Hubungan Antara Goal Orientation Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Perusahaan
Swasta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Instrumen Quality of work life
Aitem No Aitem
fav Kecukupan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.
10 Keterlibatan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut
tugas saya. 11
Kesesuaian antara KeterampilanKeahlian dengan JenisTipe pekerjaan.
16
Keleluasaan dalam menyelesaikan pekerjaan. 17
Keberagaman tugas. 21
Efektivitas dalam bekerja. 22
Diperlukan persyaratan Fisik tertentu untuk dapat menyelesaikan tugas.
29
Lingkungan kerja kebisingan, pencahayaan, kebersihan, dll. 30
Perlengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan. 2
Fasilitas Tempat ibadah, Tempat makan, Tempat parkir, dll. 5
Rasa memiliki terhadap perusahaan. 7
Rasa semangat untuk bekerja. 8
Daya saing. 13
Hubungan dengan rekan-rekan kerja. 15
Hubungan dengan atasan. 18
Hubungan dengan pemilik perusahaan atau Manajemen. 19
Peraturan perusahaan tentang cuti untuk alasan keluarga. 23
Ada yang menyelesaikan pekerjaan selama saya tidak hadir di tempat kerja.
24
Kewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan karyawan lain yang sedang tidak masuk kerja.
31
Kesempatan untuk promosi ke jabatan yang lebih tinggi. 32
Gema Azza Amalia, 2014 Hubungan Antara Goal Orientation Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Perusahaan
Swasta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kesempatan untuk mutasirotasi ke Jabatan yang lain yang setara. 25
Pelatihan dan Pengembangan Profesikarir. 26
Penilaian Prestasi Kerja. 33
Jadwal kerja. 1
Jadwal yang fleksibel. 3
Kejelasan Posisi dan Peran dalam organisasi. 4
Konflik peran. 6
Komunikasi dan Informasi. 9
Pendapatan. 12
Kesejahteraan karyawan. 14
Kepastian mendapatkan imbalangaji. 20
Hubungan dengan serikat pekerja. 27
Kemudahan dalam mencari bantuan dari karyawan lain. 28
Peneliti melakukan analisis faktor pada 33 aitem tersebut agar mudah untuk mengklasifikasinya karena Dupuis 2006 hanya
menjabarkan aitem-aitem aspek dari QWL tanpa dimensi. Tujuan dari analisis faktor adalah menyederhanakan hubungan yang beragam dan
kompleks pada beberapa variabel yang diamati dengan menyatukan faktor atau dimensi yang saling berhubungan pada suatu struktur data yang baru
yang mempunyai beberapa faktor yang lebih kecil Wibisono, 2003. Setelah dianalisis faktor maka muncul beberapa faktor, yaitu :
Tabel 3.4 Analisis Faktor
Faktor Aspek
No Faktor 1
kecukupan waktu keterlibatan dalam pengambilan keputusan
kesesuaian keahlian dengan pekerjaan keleluasaan dalam menyelesaikan masalah
efektivitas kerja 10
11 16
17 22
Gema Azza Amalia, 2014 Hubungan Antara Goal Orientation Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Perusahaan
Swasta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
rasa semangat untuk bekerja hubungan rekan kerja
kejelasan posisi dan peran komunikasi dan informasi
8 15
4 9
Faktor 2
pendapatan kesejahteraan karyawan
kepastian pendapatkan gaji 12
14 20
Faktor 3
syarat fisik lingkungan kerja
perlengkapan kerja fasilitas
penilaian prestasi kerja jadwal kerja
29 30
2 5
33 1
Faktor 4
promosi mutasirotasi
pelatihan daya saing
32 25
26 13
Faktor 5
rasa memiliki terhadap perusahaan hubungan dengan atasan
hubungan dengan managemen 7
18 19
Faktor 6
ada yang menyelesaikan tugas kewajiban untuk menyelesaikan tugas
24 31
Faktor 7
jadwal fleksibel kemudahan dalam meminta bantuan
peraturan tentang cuti alasan keluarga 3
28 23
Faktor 8
keberagaman tugas konflik peran
hubungan dengan serikat pekerja 21
6 27
3.7 Teknik Pengolahan Data 3.7.1 Teknik Pengolahan Data Instrumen Goal orientation