Penjelasan umum. ANALISIS PROSEDUR PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH SURAKARTA

commit to user xxxviii

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. BNI Syariah Surakarta

1. Penjelasan umum.

Bank syariah atau bank yang beroperasi dengan prinsip bagi hasil, sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia. Bank Syariah adalah bank umum yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Syariah sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992, yaitu dengan beroperasinya Bank Muamalat Indonesia. Namun, Bank Syariah diatur secara formal sejak di amandemennya UU No. 7 Tahun 1992 dengan UU No.10 Tahun 1998 dan UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Sejak saat tersebut mulai berkembanglah bank dengan prinsip bagi hasil di Indonesia. Sesuai dengan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah Bank Indonesia: 2000. Lima transaksi yang lazim dipraktekkan oleh perbankan syariah : a. Transaksi yang tidak mengandung riba b. Transaksi yang diajukan untuk memiliki barang dengan cara jual beli Murabahah c. Transaksi yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dengan cara sewa ijarah. commit to user xxxix d. Transaksi yang ditujukan untuk mendapatkan modal kerja dengan cara bagi hasil mudharabah e. Transaksi deposito, tabungan, giro yang imbalannya adalah bagi hasil mudharabah dan transaksi titipan wadiah Jumlah bank syariah telah berkembang sangat pesat sejak tahun 1998 dengan pertumbuhan 54 pertahun . Di awali dengan pembentukan Tim Bank Syariah di Tahun 1999, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin prinsip dan usaha untuk beroperasinya unit usaha syariah BNI. Setelah itu BNI Syariah menerapkan strategi pengembangan jaringan cabang syariah Tepatnya pada tanggal 29 April 2000 BNI Syariah membuka 5 kantor cabang syariah sekaligus di kota-kota potensial, yakni : Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin .Tahun 2001 BNI Syariah kembali membuka 5 kantor cabang syariah, yang difokuskan di kota-kota besar di Indonesia , yakni : Jakarta dua cabang, Bandung , Makasar dan Padang. Seiring dengan perkembangan bisnis dan banyaknya permintaan masyarakat untuk layanan perbankan syariah. Tahun 2002 lalu BNI Syariah membuka dua kantor cabang syariah baru di medan dan palembang. Di awal tahun 2003, dengan pertimbangan load bisnis yang semakin meningkat sehingga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, BNI Syariah melakukan relokasi kantor cabang syariah di Jepara ke Semarang. Sedangkan untuk melayani masyarakat Kota Jepara, BNI Syariah membuka Kantor Cabang Pembantu Syariah Jepara. Pada bulan Agustus dan September 2004, BNI Syariah membuka layanan BNI Syariah Prima di Jakarta dan Surabaya . Layanan ini diperuntukan untuk individu yang membutuhkan layanan perbankan yang lebih personal dalam suasana yang nyaman.

2. Identitas perusahaan