Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya sistem perbankan sudah maju, sistem perbankan syari’ah telah dijadikan alternatif sistem perbankan di indonesia. Dan juga memiliki daya tarik tersendiri bagi dunia perbankan, dalam perbankan syari’ah memiliki beberapa produk yang berbeda dengan perbankan konvensional, selain produk yang ditawarkan berbeda, sistem pembiayaannya pun berbeda. Misalnya pembiayaan investasi, talangan haji, mudharabah, musyarakah, murabahah, gadai emas, dan lain sebagainya yang memang berbeda dengan perbankan konvensional. Selain produk, sistem dan pembiayaan, perhitungan bunganyapun berbeda dengan bank konvensional. Dalam perbankan syari’ah menetapkan bunga atau keuntungan dengan cara bagi hasil. Jadi besarnya bunga ditetapkan berdasarkan persetujuan kedua belah pihak. Perbankan syari’ah saat ini sedang banyak dilirik oleh perbankan Indonesia maupun dunia, hal ini dikarenakan perbankan syari’ah diprekdisikan tingkat bunganya tidak akan mengalami penurunan seperti perbankan konvensional, karena perhitungannya berdasarkan bagi hasil. Prosedur dan analisa pembiayaan ditujukan dalam proses pemberian pembiayaan, apakah layak atau tidak dalam menerima pembiayaan tersebut. Serta prosedur atau langkah – langkah yang harus dijalankan dalam proses pembiayaan tersebut. Untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam pemberian pembiayaan khususnya pemberian pembiayaan kepada nasabah syariah, BNI syariah menetapkan sistem manajemen pembiayaan yang diberlakukan khusus untuk nasabah kecil dengan memperhatikan dua aspek sekaligus. Yaitu commit to user xvii pemberian pelayanan yang baik dan penilaian batas resiko yang wajar bagi Bank. Manajemen pembiayaan tersebut meliputi analisa pembiayaan, persetujuan pembiayaan, pemantauan nasabah, dan penyelamatan pembiayaan. Salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah keberhasilannya dalam mengelola “pembiayaan yang diberikan” mengingat penempatan dana Bank yang terbesar adalah dari pemberian pembiayaan. Aktivitas pemberian pembiayaan ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi pendapatan terbesar bagi Bank. PT. BNI Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai BNI 46. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - Bank BNI - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia Persero, sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus. commit to user xviii Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, sebutan Bank BNI dipersingkat menjadi BNI, sedangkan tahun pendirian - 46 - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Baru setelah itu PT. BNI mendirikan anak perusahaan yaitu PT. BNI Syariah. Yang resmi beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada 19 Juni 2010. Sebelumnya, selama 10 tahun BNI Syariah merupakan unit usaha Bank BNI yang menawarkan produk-produk perbankan syariah kepada nasabah. BNI Syariah memiliki 58 kantor cabang di seluruh Indonesia yang didukung oleh jaringan dan teknologi Bank BNI. Nasabah BNI Syariah dapat memanfaatkan keunggulan tersebut dalam melakukan transaksi perbankan di lebih dari 750 kantor Bank BNI yang berfungsi sebagai Syariah Channeling Outlet. Hingga saat ini BNI Syariah telah memiliki berbagai produk unggulan antara lain Tabungan Hasanah, Tabungan Bisnis Hasanah, Hasanah Card, Griya Hasanah, Wirausaha Hasanah serta Gadai Emas Hasanah. Komitmen BNI Syariah pun terbukti lewat penghargaan yang diterima belum lama ini dalam ajang ICSA Indonesia Customer Satisfaction Award, untuk kategori Tabungan Syariah. Pembiayaan dalam perbankan syariah, khususnya BNI Syariah merupakan salah satu program yang diberikan oleh BNI Syariah kepada masyarakat, untuk mempermudah kelancaran usaha atau kepemilikan rumah ataupun pembiayaan yang lain. BNI Syariah memiliki berbagai kemudahan bagi nasabahnya untuk memperoleh dana sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu BNI Syariah juga mempunyai program talangan haji yang bisa dinikmati oleh nasabah. Dengan berbagai program tersebut diharapkan BNI Syariah dapat membantu perekonomian masyarakat. Untuk itu BNI Syariah commit to user xix menyajikan rangkaian jenis pembiayaan yang dikelola secara syariah diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan personal. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengkaji tentang bagaimana prosedur pembiayaan pada PT. BNI Syariah untuk itu dalam pembuatan Tugas Akhir ini, penulis memberikan judul “ANALISIS PROSEDUR PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA”.

B. Rumusan Masalah