Tindakan Act Desain Penelitian

Indry Yullinda Lisdiani, 2015 Penerapan model pembelajaran sosiodrama untuk mengembangkan sikap kebersamaan dan toleransi siswa di kelas dalam mata pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Merupakan tahap selanjutnya setelah tahap perencanaan plan, tahap ini dilakukan oleh peneliti yang bekerjasama dengan guru sebagai upaya perbaikan dan peningkatan dalam proses pembelajaran IPS. Pelaksanaan tindakan merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi penerapan dari teori dan strategi belajar mengajar yang telah disiapkan sebelumnya dan biasanya mengacu pada kurikulum dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan refleksi dan evaluasi terhadap apa yang terjadi di kelas. Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah pertama merancang pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran sosiodrama. Peran selanjutnya dalam menindaklanjuti perancangan pembelajaran tersebut peneliti harus dapat bekerjasama yang baik dengan guru mata pelajaran IPS dalam melaksanakan tindakan yang direncanakan agar terlaksana sesuai dengan harapan dan rencana.

3. Pengamatan Observe

Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa dan dapat juga disebut dengan alat untuk melihat seberapa jauh efek tindakan yang telah dilakukan terhadap siswa apakah telah mencapai tujuan dan apakah tindakan telah mempunyai dampak yang positif terhadap sasaran atau tidak. Tahap observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan di kelas melalui PTK. Tahap pengamatan observe dilakukan disela-sela kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Dalam pengamatan observe hal yang diamati di dalam kelas yaitu : a Proses pelaksanaan tindakan di kelas b Pengaruh pelaksanaan tindakan c Keadaan di dalam pelaksanaan d Kendala yang ditemukan di dalam pelaksanaan tindakan Indry Yullinda Lisdiani, 2015 Penerapan model pembelajaran sosiodrama untuk mengembangkan sikap kebersamaan dan toleransi siswa di kelas dalam mata pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah hal tersebut diamati baru peneliti akan dapat menemukan bagaimana keadaan dan kendala tersebut apakah dapat menghambat atau mempermudah tindakan yang telah direncanakan dan pengaruh yang akan ditimbulkannya. Yang mana tujuan pokok observasi adalah untuk mengetahui ada-tidaknya perubahan yang terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung. Pada langkah pengamatan observe peneliti menguraikan jenis data yang dikumpulkan, bagaimana cara pengumpulan datanya dan alat bantu atau instrumen pengumpulan data yang digunakan.

4. Refleksi

Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Pada tahap refleksi peneliti dan guru harus mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas pada tahap refleksi mengenai analisis tentang tindakan yang dilakukan dengan melihat apakah ada hubungan teori dan rencana yang telah ditetapkan. Selain itu, berdasarkan hasil refleksi, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal jika belum berhasil atau maksimal. Melalui refleksi akan dapat terlihat dan menetapkan apa yang telah dicapai serta apa yang belum dicapai, sehingga akan dapat merencanakan perbaikan dalam pembelajaran berikutnya. Artinya hasil dari setiap tindakan yang dilakukan perlu dikaji, baik dari segi proses pembelajaran antara guru dan siswa, metode, alat peraga maupun evaluasi, agar mengetahui tingkat keberhasilan dan perubahan.

C. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research dengan pendekatan kualitatif. Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk kajian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA MELALUI MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-G SMP Pasundan 4 Kota Bandung.

0 2 50

METODE DEBAT UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP TOLERANSI PADA PEMBELAJARAN IPS(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII C SMP Negeri 4 Bandung).

0 3 43

PENERAPAN METODE CURAH PENDAPAT UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-D SMP Negeri 40 Bandung.

0 0 26

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN, MENCARI, MEMILIH, MENGOLAH, DAN MENGGUNAKAN INFORMASI MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-A SMP Pasundan 4 Bandung.

0 0 63

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CANTER ASERTIF DALAM PEMBELAJARAN PENJAS UNTUK MENGEMBANGKAN NILAI SPORTIFITAS : Studi Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII A di SMP Negeri 2 Katapang Kabupaten Bandung.

4 19 82

PEMBELAJARAN TERPADU DALAM KURIKULUM 2013 DI KELAS VIII SMP PASUNDAN 3 BANDUNG.

0 5 39

PENERAPAN PEMBELARAN IPS BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU TANGGUNG JAWAB SOSIAL SISWA : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII C SMP Pasundan 6 Bandung.

0 3 38

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII E SMP Negeri 12 Bandung.

0 2 40

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII E SMP Negeri 12 Bandung.

2 11 40

PENERAPAN STRATEGI 3M (MENIRU-MENGOLAH-MENGEMBANGKAN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN MENULIS POSTER : Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

8 54 45