Penyusunan Laporan Struktur Organisasi Skripsi

Emal Purnama, 2014 Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Dokumentasi Sugiyono 2013, hlm. 240 mengemukakan, “...dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya monumental dari seseorang.” Sementara Suyanto Sutinah 2005, hlm. 186 mengemukakan bahwa: Data yang diperoleh dari metode ini berupa cuplikan, kutipan, atau penggalan-penggalan dari catatan organisasi, klinis, atau program; memorendum-memorendum dan korespondensi; terbitan dan laporan resmi; buku harian pribadi; dan jawaban tertulis yang terbuka terhadap kuesioner dan survey. Teknik dokumentasi tentu akan mempermudah peneliti untuk bisa menyimpan atau menemukan sumber data yang stabil, terpercaya, dan akurat. Dalam penelitian ini studi dokumentasi yang akan digunakan berupa foto, profil desa, serta catatan hasil wawancara.

2. Analisis Data

Analisis data diperlukan untuk mendapatkan informasi yang berarti agar dapat mengungkapkan permasalahan yang diteliti. Nasution dalam Sugiyono, 2013, hlm. 245 menyatakan , „...analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.‟ Sementara analisis data kualitatif dijelaskan oleh Bogdan dan Biklen dalam Moleong, 2012, hlm. 248 bahwa: Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskaan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Tahapan yang dilakukan untuk melakukan analisis data menurut Miles Huberman dalam Silalahi, 2010, hlm.339 mengemukakan bahwa, „...kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarik an kesimpulanverifikasi.‟ Dengan mengacu pendapat diatas, maka proses data yang dilakukan adalah sebagai berikut: Emal Purnama, 2014 Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Reduksi Data “Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. ” Silalahi, 2010, hlm. 339. Pada penelitian ini, data yang terkumpul diseleksi untuk kemudian dirangkum dan disesuaikan dengan fokus yang telah ditetapkan. Data dikelompokkan berdasarkan tema dan rumusan masalah yang dibuat. b. Penyajian Data Menurut Silalahi 2010, hlm. 340 penyajian data yaitu, “...sebagai sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.” Dengan adanya data yang disajikan, peneliti melihat dan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan, menganalisis kembali ataukah mengambil tindakan atas pemahaman yang didapat dari penyajian data. c. Menarik KesimpulanVerifikasi Menurut Silalahi 2010, hlm. 341 mengemukakan bahwa: Kesimpulan final mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir, bergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan pemberi dana. Untuk itu perlu adanya verifikasi untuk menguji kebenaran data-data yang telah diperoleh. Silalahi 2010, hlm. 341 mengemukakan verifikasi harus dilakukan ketika, “...makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekukuhannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya.” Maka ketika akan menyimpulkan data-data yang diperoleh, peneliti akan melakukan verifikasi untuk menguji validitasnya. Kesimpulan awal dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat dan dapat dilakukan tahap pengumpulan data berikutnya. Makna Emal Purnama, 2014 Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang muncul dari data harus diuji kebenarannya serta kecocokannya dengan tujuan awal penelitian. Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dari penelitian yang dilakukan tentu harus dipilih dan dipilah mana yang dianggap paling memenuhi tujuan awal penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan sehingga data tidak penting akan diabaikan. Selanjutnya dapat dilakukan penginterpretasian data dengan mendeskripsikan hasil penelitian. Setelah data dipahami maka tahap selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Dari data tersebut dapat dilihat gambaran pola interaksi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah.

G. Pengujian Keabsahan Data

Untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh maka harus melakukan uji kredibilitas data. Menurut Sugiyono 2010, hlm. 270 bahwa: Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck. Pada penelitian ini untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan dua cara, yakni member check dan triangulasi. Sebagaimana dipaparkan oleh Sugiyono 2008, hlm. 263 yaitu sebagai berikut: a. Member check yaitu pengecekan atau verifikasi data kepada subjek yang diteliti. Tujuan member check agar data atau informasi yang didapat sesuai dengan apa yang dimaksud oleh sumber data atau informan; b. Triangulasi, yaitu pengecekan kebenaran data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi berfungsi untuk mengecek validasi data dengan menilai kecukupan data dari sejumlah data yang beragam. Pada penelitian ini member check dilakukan untuk mengecek ulang atau verifikasi data yang sudah diperoleh peneliti kepada subjek peneliti sebagai informan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan tidak berpengaruh terhadap penarikan kesimpulan yang akan dilakukan peneliti. Peneliti menggunakan pertanyaan-pertanyaan dari pedoman wawancara agar informasi yang diperoleh