Emal Purnama, 2014 Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menjadi subjek penelitian untuk dilaksanakan wawancara. Ketika pengambilan data dianggap selesai maka peneliti membuat catatan hasil wawancara maupun
mengenai hal yang dianggap penting yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
4. Pengolahan dan Analisis Data
Pada tahap ini, peneliti mengolah data yang diperoleh dari proses pengumpulan data. Selanjutnya data yang diolah dianalisis untuk mendapatkan
kebenaran dalam menjawab fokus permasalahan.
5. Penyusunan Laporan
Bagian akhir penelitian, peneliti melaporkan hasil penelitiannya dengan laporan yang tersusun secara rapih sesuai dengan sistematika penulisan skripsi.
Penulis menggabungkan seluruh bagian bab yang telah ditulis oleh peneliti.
F. TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 1.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan tahap paling menentukan dalam penelitian, karena tujuan penelitian adalah mendapatkan data. Sugiyono 2013,
hlm. 225 menjelaskan bahwa, “...bila dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi pengamatan, interview wawancara, kuesioner angket, dokumentasi
dan gabungan keempatnya.” Sedangkan menurut Suyanto dan Sutinah 2005, hlm. 186 menyebutkan
bahwa ada tiga macam pengumpulan data secara kualitatif, “...pertama adalah wawancara mendalam, kedua adalah observasi, ketiga adalah penelaahan terhadap
dokumen tertulis.” Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yakni observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
a. Observasi
Suyanto Sutinah 2005, hlm. 186 mengemukakan bahwa: Data yang didapat melalui observasi langsung terdiri dari pemerian rinci
tentang kegiatan, perilaku, tindakan orang-orang, serta juga keseluruhan
Emal Purnama, 2014 Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Yang Bertempat Tinggal Terpisah
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kemungkinan interaksi interpersonal, dan proses penataan yang merupakan bagian dari pengalaman manusia yang dapat diamati.
Kemudian Nasution dalam Sugiyono, 2013, hlm. 226 menyatakan bahwa,
„...observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
melalui observasi.‟ Dengan melakukan observasi, peneliti bisa melihat secara langsung pola
interaksi keluarga pada pasangan suami istri bertempat tinggal terpisah di Desa Jalatrang Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis. Selain itu, dengan teknik
observasi peneliti akan lebih mampu memahami konteks data secara keseluruhan, serta dapat melihat hal-hal yang kurang atau belum diamati oleh peneliti.
Observasi akan terus dilakukan sampai informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan awal penelitian dapat terpenuhi dan tercapai.
b. Wawancara
Moleong 2012, hlm. 186 mengemukakan bahwa: Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu. Sementara Suyanto dan Sutinah 2005, hlm. 186 mengemukakan bahwa
dengan wawancara, “...data yang diperoleh terdiri dari kutipan langsung dari
orang- orang tentang pengalaman, pendapat, perasaan, dan pengetahuan.”
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari informan sebagai subjek penelitian mengenai permasalahan yang ditanyakan. Dengan menggunakan
teknik ini informan diharapkan mampu menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Wawancara dilakukan seiring dengan berlangsungnya
penelitian, peneliti melakukan wawancara kepada keluarga yang suaminya pergi merantau ke kota sehingga keluarga tersebut dapat dikatakan sebagai keluarga
yang bertempat tinggal terpisah.