Rima Rikmasari, 2012 Pengaruh Model Pembelajaran Think-Alouds Terhadap Perkembangan Metakognitif Dan
Kemampuan Menulis Dongeng Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
sulit yang ditemui dalam dongeng kemudian terjadi sebuah diskusi kelompok kecil untuk mendapatkan jawaban yang tepat dari pertanyaan
yang diajukan. Dengan demikian diharapkan pemahaman siswa yang dikenai terapan akan meningkat juga terjalin kerjasama dan sosialisasi yang
baik antar siswa sehingga bermanfaat tidak hanya untuk pelajaran tersebut namun juga untuk pelajaran lainnya.
2. Perkembangan Metakognitif
Adalah tahapan perbaikan kemampuan dari segala sesuatu yang dimiliki siswa dalam menciptakan sebuah karya di awali dengan bagaimana sebuah
ide dongeng terbangun, bagaimana pengembangan gambaran dongeng tersebut, hingga terlahirnya sebuah dongeng berdasarkan pada skemata yang
dimiliki dan kemudian digambarkan sehingga menjadi sebuah dongeng yang utuh dan menarik.
3. Kemampuan Menulis
Kemampuan menulis adalah suatu keterampilan menulis yang dimiliki seseorang dalam melakukan sesuatu untuk menunjukan eksistensi seseorang
terhadap suatu prestasi yang diperoleh dan diwujudkan melalui tulisan hingga tercapai tujuan akhir tulisan, yaitu hasil karya. Kemampuan dapat
diperoleh dan ditingkatkan dengan cara dilatih karena kemampuan merupakan skill atau keterampilan yang bisa dikembangkan dan
dimanfaatkan orang lain melalui hasil karyanya.
G. Struktur Organisasi Tesis
Dalam penulisan tesis ini peneliti membagi ke dalam lima bab, diantaranya:
Rima Rikmasari, 2012 Pengaruh Model Pembelajaran Think-Alouds Terhadap Perkembangan Metakognitif Dan
Kemampuan Menulis Dongeng Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I tersusun atas latar belakang masalah, identifikasi dan
pertanyaan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, variable penelitian dan definisi oprasional dan yang terakhir adalah struktur
organisasi tesis. BAB II KAJIAN TEORETIS
Bagian bab II ini berisikan tentang konsep dasar atau teori-teori para ahli yang dijadikan sebagai landasan peneliti dalam melakukan penelitian lapangan.
BAB III METODE PENELITIAN Bab III merupakan uraian berkenaan dengan langkah-langkah atau metode
yang digunakana peneliti dalam mencari, mengumpulkan data, juga menganalisis data. Terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, prosedur penelitian, teknik
pengumpulan data, instrument yang digunakan serta teknik pengolahan data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan gambaran berkenaan dengan bagaimana peneliti menganalisis data lapangan yang kemudian dilanjutkan dengan pembahasan
berdasarkan data dan sumber referensi yang mendukung penelitian pada kajian teoretis.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bagian ini merupakan bagian akhir dari sebuah tulisan, dimana peneliti
memaknai penelitian yang dilakukan dan saran atas hasil penelitian dan penelitian selanjutnya.
Rima Rikmasari, 2012 Pengaruh Model Pembelajaran Think-Alouds Terhadap Perkembangan Metakognitif Dan
Kemampuan Menulis Dongeng Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Rima Rikmasari, 2012 Pengaruh Model Pembelajaran Think-Alouds Terhadap Perkembangan Metakognitif Dan
Kemampuan Menulis Dongeng Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen dengan deskriptif analistik, yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data dan menganalisis data
agar dilaksanakan secara ekonomis serta sesuai dengan tujuan penelitian. Istilah penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ‘Randomized Pretest
Posttest Group Design ’. Pada dua subjek, yaitu kelas eksperimen maupun kelas
kontrol diobservasi dan diukur dua kali, yaitu pada saat pretest dan posttest Schumacher, 2001: 342. Mula-mula dipilih secara acak kelas kontrol dan kelas
eksperimen, kemudian dilakukan pretest terhadap dua kelas, setelah itu kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, dan diakhiri dengan pemberian posttest
terhadap kedua kelas. Untuk Pretest dan posttest digunakan perangkat test yang sama Arikunto, 2006, Seperti digambarkan berikut ini:
Bagan 3.1 Randomize Pretest Posttest Group Design
Schumacher, 2001: 342 Keterangan:
A = kelas eksperimen yang mendapat perlakuan B = Kelas Kontrol
O
1
= Tes awal sebelum perlakukan O
2
= Tes akhir setelah perlakuan X = Perlakuan menggunakan Model Pembelajaran Think-alouds
Group Pretest
Treatment Posttest
A O
1
X O
1
B O
2
O
2
Rima Rikmasari, 2012 Pengaruh Model Pembelajaran Think-Alouds Terhadap Perkembangan Metakognitif Dan
Kemampuan Menulis Dongeng Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Christensen 1977 menambahkan “The pre to posttest difference scores of the two groups are then typically compared to determine if significant
differences exist. This is a component that makes this design a quasi- experimental design. The two groups of the subjects represent naturally
assembled groups, such as two classrooms of children or two training groups.”
Maxwell dalam Mulyadi, 2008: 82 mengajukan 5 keistimewaan penelitian deskriptif analitik, kelima keistimewaan itu antara lain:
1. pamahaman makna, makna di sini mengacu pada kognisi, afeksi, intensitas dan apa saja yang terkait dengan istilah perspektif partisipan
2. pemahaman konteks tertentu, di dalam penelitian deskriptif analitik ini merupakan perilaku responden dilihat dari konteks tertentu dan pengaruh
konteks terhadap suatu terapan tertentu 3. identifikasi fenomena dan pengaruh yang tidak terduga, dalam deskriptif
analitik setiap informasi, kejadian, perilaku, suasana, dan pengaruh baru merupakan hal penting dan berpotensi sebagai data untuk mendukung hipotesis
kerja hipotesis kini, dan hipotetsis sementara waktu 4. kemunculan teori berbaisis data teorigrounded theory yang sudah ada atau
teori pesanan suatu keadaan hasil yang diharapkan 5. pemahaman proses, data deskriptif analitik berupaya untuk memahami proses
dari pada produk kejadian atau kegiatan yang diamati. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan penilaian pada dua group yang
berbeda penanganannya akan menimbulkan efek atau hasil yang berbeda pula.
Rima Rikmasari, 2012 Pengaruh Model Pembelajaran Think-Alouds Terhadap Perkembangan Metakognitif Dan
Kemampuan Menulis Dongeng Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sukarahayu - Subang, Kota Subang. Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD yang ada dalam satu gugus,
yaitu gugus Sukarahayu yang terdiri dari 3 SD, yaitu SDN Sukarahayu, SDN Sukasih, dan SDN Sukamulya. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol diambil
secara random yang terdiri dari 1 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol.
B. Prosedur Penelitian 1. Tahap Perencanaan Penelitian