HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54 KESIMPULAN DAN SARAN 70

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 : Sintaks Model Pembelajaran Advance Organizer 24 Tabel 3.1 : Two-Group Pretest-Postest Design 40 Tabel 3.2 : Spesifikasi Tes Hasil Belajar 43 Tabel 3.3 : Tabulasi Nilai Tes Hasil Belajar Siswa 46 Tabel 3.4 : Kategori Keberhasilan Keterampilan Siswa 47 Tabel 3.5 : Tabulasi Nilai Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 47 Tabel 3.6 : Tabel Penolong Anava 48 Tabel 4.1 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian 54 Tabel 4.2 : Hasil Pretes Kelas Eksperimen 55 Tabel 4.3 : Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 56 Tabel 4.4 : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 57 Tabel 4.5 : Hasil Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 57 Tabel 4.6 : Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata Standar Deviasi Dan Varians 59 Tabel 4.7 : Hasil Berpikir Kritis Tingkat Tinggi dan Hasil Belajar Kelas Eksperimen 60 Tabel 4.8 : Hasil Berpikir Kritis Tingkat Tinggi dan Hasil Belajar Kelas Kontrol 61 Tabel 4.9 : Ringkasan Perhitungan Analisis Regresi Kelas Eksperimen 62 Tabel 4.10 : Ringkasan Perhitungan Analisis Regresi Kelas Kontrol 62 Tabel 4.11 : Ringkasan Perhitungan Koefisien Korelasi 63 Tabel 4.12 : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa 64 Tabel 4.13 : Ringkasan Hasil Perhitungan Skala Sikap Siswa 64 Tabel 4.14 : Ringkasan Hasil Perhitungan Observasi Psikomotorik Siswa 65 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar2.1 :Dampak Instruksional dan Pengiring dari Advance Organizer 23 Gambar 2.2 :Skema Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer 26 Gambar 2.3 : Skema Percobaan untuk Mengidentifikasi sifat Pemantulan Cahaya 33 Gambar 2.4 : Hukum Pemantulan Cahaya 34 Gambar 2.5 : Bayangan pada Cermin Datar 35 Gambar 2.6 : Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung 36 Gambar 2.7 : Proses Pembentukan Bayangan dan Sifat Bayangan Pada Cermin Cekung 37 Gambar 3.1 : Skema Rancangan Penelitian 42 Gambar 4.1 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen 55 Gambar 4.2 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol 56 Gambar 4.3 : Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen 58 Gambar 4.4 : Diagram Batang Nilai Postest Kelas Kontrol 58 Gambar 4.5 : Diagram Batang Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 65 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan PembelajaranRPP I 75 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan PembelajaranRPP II 87 Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan PembelajaranRPP III 99 Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP IV 115 Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa LKS I 130 Lampiran 6 : Lembar Kerja Siswa LKS II 135 Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa LKS III 141 Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa LKS IV 145 Lampiran 9 : Sketsa Advance I 149 Lampiran 10 : Sketsa Advancer II 150 Lampiran 11 : Sketsa Advance III 151 Lampiran 12 : Sketsa Advance IV 152 Lampiran 13 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 153 Lampiran 14 : Kisi – Kisi Berpikir Kritis 164 Lampiran 15 : Tes Hasil Belajar 173 Lampiran 16 : Tes Berpikir Kritis 182 Lampiran 17 : Instrumen Keterampilan 197 Lampiran 18 : Instrumen Sikap Kelas Eksperimen 200 Lampiran 19 : Insrumen Sikap Kelas Kontrol 202 Lampiran 20 : Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 204 Lampiran 21 : Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 206 Lampiran 22 : Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 208 Lampiran 23 : Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 210 Lampiran 24 : Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol 212 Lampiran 25 : Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol 214 Lampiran 26 : Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 216 Lampiran 27 : Uji Normalitas 219 Lampiran 28 : Uji Homogenitas 222 Lampiran 29 : Uji Hipotesis 225 Lampiran 30 : Distribusi Skala Sikap Kelas Eksperimen 229 Lampiran 31 : Distribusi Skala Sikap Kelas Kontrol 231 Lampiran 32 : Distribusi Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen 233 Lampiran 33 : Distribusi Nilai Psikomotorik Kelas Kontrol 235 Lampiran 34 : Distribusi Hasil Berpikir Kritis Kelas Eksperimen 237 Lampiran 35 : Distribusi Hasil Berpikir Kritis Kelas Kontrol 239 Lampiran 36 : DataBerpikir Kritis Siswa dan Hasil Belajar Kelas Eksperimen 241 Lampiran 37 : DataBerpikir Kritis Siswa dan Hasil Belajar Kelas Kontrol 242 Lampiran 38 : AnalisisRegresi 243 Lampiran 39 : Dokumentasi Penelitian 250 Lampiran 40 : Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 258 Lampiran 41 : Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 259 Lampiran 42 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 260 Lampiran 43 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 262 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan manusia yang berkualitas bagi pembangunan Negara. Keberhasilan membangun disektor pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap pembangunan disektor lain. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola dengan cara semaksimal mungkin baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas suatu bangsa itu tercermin dari siswa yang dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu dengan hasil belajar yang baik. Menurut Staf Ahli Kemendikbud, Kacung Marijan, Indonesia mengalami masalah pendidikan yang komplek. Selain angka putus sekolah, pendidikan di Indonesia juga menghadapi berbagai masalah lain, mulai dari buruknya infrastruktur hingga kurangnya mutu guru. Masalah utama pendidikan di Indonesia adalah kualitas guru yang masih rendah, kualitas kurikulum yang belum standar, dan kualitas infrastruktur yang belum memadai. Salah satu masalah yang di hadapi dunia pendidikan kita saat ini adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingat.Sanjaya, 2010. Lemahnya proses pembelajaran dalam dunia pendidikan kita dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini tampak dari hasil Ujian Nasional tingkat SMP sederajat di Sumut tahun 2010 yang mengalami penurunan persentasi tingkat kelulusan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 sebanyak 98 persen siswa dinyatakan lulus Ujian Nasional sementara di tahun 2010 berkurang menjadi 94,74 persen saja. Artinya sebanyak 5,26 persen siswa dinyatakan tidak lulus. Bahrumsyah, 2010 dalam detik.com Hal senada juga dibuktikan dari data hasil ujian nasional kelompok IPA di salah satu SMP Negeri di Medan yaitu SMP Negeri 29.Pada tahun 2008 diperoleh nilai tertinggi UN SMP Negeri 29 Medan 9,75, terendah 3,00 dan rata- rata 8,13. Pada tahun 2009 nilai tertinggi UN diperoleh 9,25, terendah 2,50 dan rata-rata 7,21. Pada tahun 2010 nilai tertinggi diperoleh 8,50, terendah 4,25 dan rata-rata 6,95 dan pada tahun 2011 diperoleh nilai tertinggi 9,75, terendah 2,75 dan rata-rata 8,54. Pada tahun 2009 nilai rata-rata UN Fisika di sekolah ini menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan nilai rata-rata di tahun 2010. Pada tahun 2009 nilai rata-rata siswa mencapai angka 8,13 sedangkan di tahun 2010 hanya mencapai angka 7,21. Artinya penurunan nilai rata-rata UN fisika mencapai angka 1,92. Oleh karena itu, rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika adalah salah satu hal yang perlu dicermati. Menurut siswa, fisika adalah salah satu pelajaran yang sangat sulit untuk dipahami. Pernyataan ini didukung oleh hasil wawancara peneliti terhadap Bapak S.Opusungguh guru bidang studi Fisika di SMP Negeri 29 Medan, yakni nilai hasil belajar siswa yang masih dalam kategori rendah dengan nilai rata-rata 60-75, dan mengatakan bahwa siswa diajarkan secara teori, maka minat siswa terhadap fisika sangat kurang. Sedangkan bila siswa diajak praktikum atau membawa alat peraga akan muncul minat siswa terhadap fisika. Tetapi guru tersebut jarang membawa siswa praktikum dan alat peraga, karena alatnya kurang memadai dan waktu yang tidak cukup. Model pembelajaran yang digunakan bapak O.Opusungguh masih menggunakan model konvensional , dengan metode ceramah, mencatat, mengerjakan soal saja. Demikian pula halnya dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa di kelas VIII SMP Negeri 29 Medan, Hasil studi pendahuluan dengan menggunakan instrumen angket yang disebarkan ke 34 responden siswa di kelas VIII 5 di SMP Negeri 29 Medan maka diperoleh data sebagai berikut. Berdasarkan angket kegiatan pembelajaran fisika yang selama ini berlangsung di kelas 32 orang siswa menyatakan kegiatan mencatat dan mengerjakan soal-soal. Cara ini membuat siswa mengalami kejenuhan dan tidak sepenuhnya menikmati pelajaran, siswa juga cenderung menghapal konsep-konsep materi dan prinsip-

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii-H

0 16 239

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII Di SMP Negeri 142 Jakarta.

0 4 239

Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualisation (TAI) Berbantuan Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VIII Pada Materi Cahaya

9 41 111

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 5 MEDAN T.P. 2012/2013.

0 2 26

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN.

0 2 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI DI KELAS VIII MTSN 2 MEDANT.P 2012/2013.

1 5 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 10 MEDAN T.P. 2012/2013.

0 3 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN.

0 4 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR DI KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 10 BINJAI T.P. 2012/2013.

0 2 17

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 1 8