Pendidikan Non Formal Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Pembentuk Persepsi 1. Faktor Internal

commit to user yang lama pendidikannya antara 7-9 tahun sebanyak 7 orang 18, lama pendidikan antara 10-12 sebanyak 4 orang 10, dan antara 0-3 tahun sebanyak 3 orang 7. Lamanya pendidikan formal responden akan mempengaruhi pola pikir terhadap pengelolaan usahataninya dan permasalahan yang dihadapi. Kondisi responden yang sebagian besar berpendidikan formal antara 4-6 tahun akan cenderung memiliki pola pikir yang sederhana dalam mengelola usahatani. Rendahnya pendidikan responden dikarenakan sebagian besar responden berusia 42-52 tahun dan tidak terlepas dari masa lalu karena pada saat itu mereka kurang memperhatikan pentingnya pendidikan, juga karena ketersediaan sarana dan prasarana yang belum mencukupi serta tidak mempunyai biaya untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Akan tetapi pendidikan tertinggi yang dicapai responden adalah antara 10-12 tahun. Lama pendidikan responden akan mempengaruhi kecepatan proses pengambilan keputusan terhadap suatu inovasi baru. Hal ini dikarenakan cara berpikir mereka berbeda dengan responden yang berpendidikan lebih rendah. Berdasarkan keterangan responden untuk melaksanaan pertanian organik tidak membutuhkan pendidikan formal yang tinggi, karena pada umumnya responden berpedoman dari pengalaman bertani secara turun temurun.

c. Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal merupakan pendidikan yang diperoleh responden di luar pendidikan formal, memiliki program yang terencana, dapat dilakukan dimana saja, tidak terikat waktu serta disesuaikan dengan kebutuhan sasaran peserta didik. Pendidikan non formal diukur dari frekuensi mengikuti kegiatan pelatihan, penyuluhan dan kunjungan di bidang pertanian dalam satu tahun terakhir. Kegiatan pelatihan, penyuluhan dan kunjungan dapat membantu responden commit to user dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, khususnya dalam memperoleh informasi serta inovasi baru untuk diterapkan pada kegiatan usahatani. Distribusi pendidikan non formal responden dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Non Formal Pendidikan Non Formal Jumlah orang Persentase a. Pelatihan  Tidak Pernah - -  1-3 kali 12 30  4-6 kali 28 70  7-9 kali - -  10-12 kali - - Jumlah 40 100 b. Penyuluhan  Tidak Pernah - -  1-3 kali - -  4-6 kali - -  7-9 kali 9 23  10-12 kali 31 77 Jumlah 40 100 c. Kunjungan  Tidak Pernah 39 97  1-3 kali - -  4-6 kali - -  7-9 kali - -  10-12 kali 1 3 Jumlah 40 100 Pendidikan non formal pelatihan, penyuluhan dan kunjungan  Sangat rendah 0-5 kali - -  Rendah 6-11 kali 4 10  Sedang 12-17 kali 33 83  Tinggi 18-23 kali 2 5  Sangat Tinggi 24-29 kali 1 2 Jumlah 40 100 Sumber : Analisis Data Primer Tabel 5.3 menunjukkan bahwa seluruh responden pernah mengikuti kegiatan pelatihan. Sebanyak 28 orang 70 responden tergolong dalam kategori sedang, dan sisanya sebanyak 12 orang 30 responden tergolong dalam kategori rendah. Pelatihan pada commit to user umumnya diselenggarakan apabila ada program dari pemerintah daerah pusat, dengan menunjuk beberapa petani tertentu, antara lain pelatihan pembuatan pupuk organik, pembuatan pestisida organik, pembuatan bibit unggul, budidaya organik dan cara pemasaran. Kegiatan penyuluhan pertanian dalam satu tahun sebanyak 10-12 kali dan termasuk dalam kategori sangat tinggi, karena kegiatan diselenggarakan setiap satu bulan sekali dengan materi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan petani, seperti pola tanam, kebutuhan sarana produksi dan pengendalian hama. Kunjungan hanya dilakukan oleh ketua Gapoktan ke beberapa tempat produsen organik di berbagai daerah di Indonesia seperti Tasikmalaya, Cianjur, Lembang dan lain- lain. Kunjungan dilaksanakan untuk memperoleh informasi baru mengenai pertanian organik yang kemudian dapat diterapkan di daerah masing-masing. Kegiatan pelatihan, penyuluhan maupun kunjungan sangat penting, karena melalui pertemuan tersebut petani dapat bertukar pikiran dalam memecahkan masalah yang dihadapi secara bersama- sama, memperoleh informasi yang berguna bagi usahataninya, bimbingan, saran bahkan petunjuk yang berkaitan dengan budidaya tanaman, sehingga dapat meningkatkan ketrampilan dalam mengelola usahataninya. Berdasarkan Tabel 5.3 pendidikan non formal responden secara keseluruhan berada dalam kategori sedang yaitu sebanyak 33 responden 83, yang artinya minat dan kesadaran petani terhadap kegiatan pelatihan maupun penyuluhan tergolong cukup baik, walaupun untuk kegiatan pelatihan dan kunjungan intensitasnya kurang karena jarang diadakan.

d. Pendapatan