Alat Pengumpul Data PROSEDUR PENELITIAN

Yudi Fika Ismanto, 2013 Dampak Gaya Kepemimpinan Pelatih Terhadap Perilaku Sosial Cabang Olahraga Bola Voli Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu seadanya. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah para atlet bola voli klub Bahana Bina Pakuan Bandung KU 17 – 18 tahun.

C. Alat Pengumpul Data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat pengumpul datanya. Sehubungan dengan angket atau kuesioner dijelaskan oleh Arikunto 2002: 124 bahwa : “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui .” Angket dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian yang dijabarkan melalui variabel, komponen, dan indikator butir pernyataan yang dibuat merupakan gambaran dampak gaya kepemimpinan pelatih terhadap perilaku sosial atlet cabang olahraga bola voli. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket ini bersifat tertutup, artinya angket ini disusun dengan pernyataan terbatas, tegas, kongkrit dan lengkap sehingga responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia. Jawaban yang dikemukakan oleh responden didasarkan pada pendapatnya sendiri atau suatu hal yang dialaminya. Pembahasan dalam penelitian ini difokuskan pada dampak gaya kepemimpinan pelatih terhadap perilaku sosial atlet cabang olahraga bola voli. Dalam mengidentifikasi perubahan perilaku dan pribadi seseorang dalam menjawab setiap pernyataan dari setiap butir soal yang disajikan, terlebih dahulu diketahui secara tepat valid dan dapat dipercaya reliabel dari alat pengumpulan datanya. Oleh karena, kecermatan penilaian dalam mempertimbangkan dan mengambil keputusan tergantung kepada tingkat ketepatan, kepercayaan, keobyektifan, dan kereprestantifan informasi yang didukung oleh data yang diperoleh di lapangan. Kisi-kisi dalam penelitian ini mengacu pada pendapat para ahli yang berkaitan dengan perilaku sosial itu sendiri diantaranya adalah seperti yang tertera pada halaman 35. Yudi Fika Ismanto, 2013 Dampak Gaya Kepemimpinan Pelatih Terhadap Perilaku Sosial Cabang Olahraga Bola Voli Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a Menurut Mar’at 1981: 171 menjelaskan bahwa: Perilaku sosial adalah perilaku yang merupakan tingkah laku yang bersifat umum. Perilaku sosial ini erat hubungannya dengan kebiasaan umum, pendapat umum, keyakinan umum dan penilaian terhadap sesuatu norma yang telah di sepakati bersama. b Menurut Rusli Ibrahim 2001 dalam situs http:file.upi.eduDirektoriFPOK JUR.PEND.OLAHRAGA dijelaskan bahwa: “Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia.” c Menurut Baron dan Byrne 1991 yang dikutip Rusli Ibrahim 2001 dalam situs http:file.upi.eduDirektoriFPOKJUR.PEND.OLAHRAGA dijelaskan bahwa: “Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain. Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan atau rasa hormat terhadap orang lain.” Berdasarkan beberapa penjelasan mengenai perilaku sosial, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial adalah perilaku yang relatif menetap yang diperlihatkan oleh individu di dalam berinteraksi dengan orang lain. Dengan kata lain, perilaku sosial merupakan sesuatu totalitas sikap yang saling melengkapi dan tercermin dalam perilaku individu terhadap suatu objek tertentu. Dalam penelitian ini yang akan dijadikan acuan dalam pembuatan pernyataan mengenai perilaku sosial atlet yang mengikuti latihan bola voli di klub Bahana Bina Pakuan Bandung diadobsi berdasarkan pendapat para ahli di atas, antara lain; komunikasi, kerjasama, saling menghargai dan disiplin. Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1. Melakukan spesifikasi data. Maksudnya untuk menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan diukur secara terperinci. Untuk lebih jelas dan memudahkan penyusunan spesifikasi data tersebut, maka penulis tuangkan dalam bentuk kisi-kisi yang tampak dalam Tabel 3.1 seperti yang tertera pada halaman 36. Yudi Fika Ismanto, 2013 Dampak Gaya Kepemimpinan Pelatih Terhadap Perilaku Sosial Cabang Olahraga Bola Voli Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Kisi-kisi Tentang Dampak Gaya Kepemimpinan Pelatih Olahraga Bola Voli Terhadap Perilaku Sosial Atlet Variabel Komponen Indikator No Soal Positif Negatif Perilaku Sosial 1. Komunikasi 2. Kerjasama 3. Saling Menghargai 4. Disiplin a. Kemampuan berkomunikasi b. Menjalin hubungan dengan orang lain a. Tidak egois b. Tolong menolong a. Toleran b. Memberi dan menerima pendapat a. Pengatur tingkah laku b. Taat aturan dan perintah 7,15,23,31,39 3,11,19,27,35 45,53,61,69,77 1,9,17,25,33 43,51,59,67,75 47,55,63,71,79 5,13,21,29,37 41,49,57,65,73 48,56,64,72,80 44,52,60,68,76 4,12,20, 28,36 42,50,58,66,74 2,10,18,26,34 6,14,22,30,38 46,54,62,70,78 8,16,24,32,40 2. Penyusunan Angket Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi tersebut di atas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pertanyaan atau soal dalam angket. Butir-butir pertanyaan atau soal tersebut dibuat dalam bentuk pernyataan-pernyataan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia. Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menggunakan skala sikap yakni skala Likert. Ibrahim dan Sudjana 2004: 107 menjelaskan sebagai berikut: Skala Likert dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan nilai tertentu. Oleh sebab itu pernyataan yang diajukan ada dua kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif. Salah satu skala sikap yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan adalah skala Likert. Dalam skala Likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan baik pernyataan positif maupun negatif dinilai subyek sangat setuju, setuju, tidak punya pilihan, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan uraian tentang alternatif jawaban dalam angket, penulis menetapkan kategori penyekoran sebagai berikut: Kategori untuk setiap butir pernyataan positif, yaitu Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Antara Setuju dan Tidak Setuju = 3, Tidak Setuju = 2 dan Sangat Tidak Setuju = 1. Kategori untuk setiap Yudi Fika Ismanto, 2013 Dampak Gaya Kepemimpinan Pelatih Terhadap Perilaku Sosial Cabang Olahraga Bola Voli Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu butir pernyataan negatif, yaitu Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 4 dan Sangat Tidak Setuju = 5. Kategori penyekoran tampak dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif Negatif Sangat Setuju Setuju Antara Setuju dan Tidak Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 Perlu dijelaskan bahwa dalam menyusun pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab salah satu alternatif jawaban tersebut, maka pernyataan-pernyataan itu disusun dengan berpedoman pada penjelasan Surakhmad 1998: 184 sebagai berikut: 1. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya. 2. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif. 3. Sifat pernyataan harus netral dan obyektif. 4. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain. 5. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi. Dari uraian tersebut, maka dalam menyusun pernyataan dalam angket ini harus bersifat jelas, ringkas dan tegas. Pernyataan-pernyataan angket penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 3.

D. Prosedur Pelaksanaan Pengambilan Data