Bimbingan Konseling Pribadi Sosial Tujuan Bimbingan Konseling Pribadi Sosial

Seli Apriyanti, 2014 Efektivitas teknik restrukturisasi kognitif untuk mereduksi kecemasan komunikasi pada remaja: penelitian pra-eksperimen terhadap peserta didik kelas X SMA Pasundan 2 Bandung tahun ajaran 2013 2014. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2 Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain. 3 Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. 4 Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis. 5 Memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain. 6 Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat. 7 Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya. 8 Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen, terhadap tugas dan kewajibannya. 9 Memiliki kemampuan berinteraksi sosial human relationship, yang diwujudkan dalam bentuk persahabatan, persaudaraan atau silaturahmi dengan sesama manusia. 10 Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik masalah baik bersifat internal dalam diri sendiri maupun orang lain. 11 Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

f. Pendekatan-pendekatan Bimbingan Konseling Pribadi Sosial

Secara umum terdapat beberapa pendekatan yang digunakan dalam bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling pribadi sosial merupakan salah satu bidang dalam bimbingan konseling yang menggunakan pendekatan-pendekatan dalam menyelesaikan permasalahan konseli. Penggunaan pendekatan-pendekatan bimbingan konseling dalam upaya penyelesaian masalah pribadi sosial harus disesuaikan dengan kebutuhan dari setiap permasalahannya. Menurut Gerald Corey 2010: 6 terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam bimbingan konseling. Pendekatan-pendekatan tersebut dapat dimasukan kedalam tiga kategori. Pertama, pendekatan psikodinamika yang berlandaskan terutama pada pemahaman motivasi tidak sadar, serta rekonstruksi kepribadian, dan merupakan terapi psikoanalitik. Seli Apriyanti, 2014 Efektivitas teknik restrukturisasi kognitif untuk mereduksi kecemasan komunikasi pada remaja: penelitian pra-eksperimen terhadap peserta didik kelas X SMA Pasundan 2 Bandung tahun ajaran 2013 2014. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kategori kedua yaitu pendekatan-pendekatan yang berorientasi eksperiensial dan relasi yang berlandaskan psikologi humanistik. Pendekatan-pendekatan tersebut meliputi terapi-terapi eksistensial, client centered dan terapi gestalt. Kategori ketiga merupakan pendekatan-pendekatan yang berorientasi pada perubahan-perubahan tingkah laku, rasional kognitif dan tindakan. Pendekatan- pendekatan tersebut meliputi analisis transaksional, terapi tingkah laku, terapi rasional emotif terapi, terapi realitas dan konseling kognitif perilaku.

2. Konseling Kognitif Perilaku

a. Definisi Konseling Kognitif Perilaku

Konseling kognitif perilaku merupakan sebuah pendekatan yang menggabungkan konseling kognitif dan konseling behavior. Asumsi dasar mengenai konseling kognitif perilaku adalah setiap perilaku individu merupakan hasil dari proses berpikir. Kognitif dan perilaku merupakan dua hal yang berkaitan. Ramli 2005: 435 mengungkapkan konseling kognitif-perilaku adalah suatu bentuk konseling yang memadukan prinsip dan prosedur konseling kognitif dan konseling behavioral dalam upaya membantu individu mencapai perubahan perilaku yang diharapkan. Oemarjoedi 2003: 9 mengungkapkan dalam konseling kognitif-perilaku individu diajak untuk menentang pikiran dan emosi yang salah dengan menampilkan bukti-bukti yang bertentangan dengan keyakinan individu mengenai masalah yang dihadapi. Konseling kognitif merupakan teknik dan strategi yang didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran yang dirancang untuk menghasilkan perubahan yang konstruktif dalam perilaku manusia Cormier Cormier: 1990: 153. Fokus utama dari konseling kognitif perilaku adalah pembenahan kognitif atau cara berpikir yang salah sehingga menimbulkan perilaku yang tidak sesuai berupa reaksi terhadap permasalahan yang dihadapi.