Peni Nurviani Yunansyah, 2014 Implementasi Nilai
– Nilai Demokrasi Melalui Kesenian Benjang Dalam Membangun Warga Negara Yang Baik
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
bahwa: “pendekatan kualitatif diarahkan pada latar dan individu tersebut secara
holistik utuh”. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotes, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian
dari sesuatu keutuhan.
Dalam penelitian
ini, peneliti
harus mengumpulkan
data dan
menghubungkannya dengan teori. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Stuart A Schlegel 1986 dalam Danial dan Wasriah, 2009, hlm. 60 bahwa :
„teori yaitu penjelasan daripada penomena sebenarnya dikembangkan oleh peneliti selama ia
mengadakan penelitian dari data yang dikumpulkan ‟. Dalam penelitian ini juga
penulis melakukan pendekatan kepada setiap orang yang menjadi subjek penelitian dan berinteraksi dengan masyarakat di sekitar lokasi penelitian tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan kepentingan penelitian. Sehingga data yang diperoleh penulis
lebih rinci dan menghilangkan subjektifitas hasil penelitian.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian menjadi alat yang digunakan dalam penelitian. Secara historis menurut Vidich dan Lyman 2000, hlm. 40 dalam Ratna, 2010, hlm. 92 bahwa :
cara – cara sebagaimana dilakukan dalam metode kualitatif, sebagai ethnos
menunjuk pada manusia, ras, dan kelompok kebudayaan, sudah ada sejak zaman Yunani. Metode Kualitatif digunakan untuk menganalisis berbagai
masalah ilmu sosial humaniora, seperti demokrasi, ras, gender, kelas, negara bangsa, globalisasi, kebebasan, dan masalah
– masalah kemasyarakatan pada umumnya.
Menurut Ratna 2010, hlm. 95 bahwa metode kualitatif juga disebut naturalistik,
alamiah, dengan pertimbangan melakukan penelitian dalam latar yang sesungguhnya sehingga objek tidak berubah, baik sebelum maupun sesudah diadakan penelitian.
Berdasarkan kutipan tersebut maka dalam melakukan penelitian kualitatif sangat berkaitan dengan masalah
– masalah yang terjadi dimasyarakat. Oleh sebab itu peneliti harus bisa mengungkapkan permasalahan yang dikaji secara alamiah sesuai
dengan objek yang diteliti.
Peni Nurviani Yunansyah, 2014 Implementasi Nilai
– Nilai Demokrasi Melalui Kesenian Benjang Dalam Membangun Warga Negara Yang Baik
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor 1975, hlm. 5 dalam Moleong, 2012, hlm. 4 mengemukakan bahwa :
„metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata - kata tertulis atau lisan dari orang -
or ang dan perilaku dapat diamati‟. Sedangkan menurut Denzin dan Lincoln 1987
dalam Moleong, 2012, hlm. 5, mengemukakan bahwa: „penelitian kualitatif adalah
penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada
‟. Selain itu, menurut Basrowi dan Suwandi 2008:1 mengemukakan bahwa :
Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif.
Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek, merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari - hari. Dalam penelitian ini, peneliti
terlibat dalam situasi dan setting fenomena yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang
diteliti. Setiap kejadian merupakan sesuatu yang unik, berbeda dengan yang lain, karena perbedaan konteks.
Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian
kualitatif adalah penelitian yang mengunakan latar alamiah untuk menafsirkan fenomena yang terjadi dan mendapatkan pemahaman tentang kenyataan. Hal ini juga
sesuai dengan yang dikemukakan Moleong 2012, hlm. 5 bahwa penelitian kualitatif masih mempersoalkan latar alamiah atau naturalistik dengan maksud agar hasilnya
dapat dipergunakan untuk menafsirkan fenomena dan yang dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen yang akan mendukung analisis
data .
Menurut Moleong 2012, hlm. 7 bahwa „metode kualitatif ini dipilih karena
dimanfaatkan peneliti untuk mengkaji sesuatu latar belakang tentang motivasi, peran, nilai, sikap, dan persepsi suatu subjek tertentu
‟. Adapun beberapa pertimbangan metode kualitatif dipilih menurut Moleong 2012, hlm. 10, yaitu :
Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung
hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka
Peni Nurviani Yunansyah, 2014 Implementasi Nilai
– Nilai Demokrasi Melalui Kesenian Benjang Dalam Membangun Warga Negara Yang Baik
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola - pola nilai yang dihadapi.
Sedangkan menurut Sugiyono 2013, hlm. 10 bahwa : Metode
penelitian kualitatif
itu dilakukan
secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan, mencatat secara hati - hati apa yang terjadi,
melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.
Berdasarkan pendapat Moleong dan Sugiyono di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa dalam penelitian kualitatif ini menunjukkan hubungan antara peneliti dan responden berlangsung secara intensif dan lama sehingga harus menyesuaikan diri
dan hati – hati dengan pola nilai yang dihadapi serta melakukan analisis reflektif
dengan berbagai dokumen dan membuat laporan secara mendetail. Dalam metode penelitian kualitatif ini, penulis menggunakan studi kasus.
Menurut Stake 2009: 300-311 dalam Ratna, 2010: 190 bahwa : „studi kasus adalah
pilihan terhadap objek penelitian, bukan konsekuensi metodologis. Kasus – kasus
yang dipilih mungkin bersifat sederhana, m ungkin juga rumit dan kompleks‟.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Danial dan Wasriah 2009: 63-64 bahwa : Metode kasus dan lapangan ini merupakan metode yang intensif dan teliti tentang
pengungkapan latar belakang, status, dan interaksi lingkungan terhadap individu, kelompok, institusi dan komunitas masyarakat tertentu. Studi kasus yang
dilakukan melahirkan prototipe atau karakteristik tertentu yang khas dari kajiannya. Studi ini dilakukan secara mendalam dan dilakukan berkali
– kali dalam melakukan interview, dialog, observasi, sampai pada akhirnya tidak
menemukan informasi baru lagi. Dalam studi ini tidak mengambil generalisasi, sebab kesimpulan yang diambil adalah kekhasan temuan kajian individu tertentu
„karakteristiknya‟ secara utuh menyeluruh yang menyangkut seluruh kehidupannya, mulai dari persepsi, gagasan, harapan, sikap, gaya hidup, dan
proses kehidupan keseharian, dalam keluarga, pekerjaan, status dan lingkungan masyarakat. Sehingga produknya berupa deskripsi naratif yang banyak, bahkan
diperkaya dengan berbagai ilustrasi untuk memperkuat sosok kajian yang ditampilkan, apakah poto, denah, peta, sketsa, rekaman, video, film, tape
recorder, gambar grafik, tabel, dan sebagainya.
Peni Nurviani Yunansyah, 2014 Implementasi Nilai
– Nilai Demokrasi Melalui Kesenian Benjang Dalam Membangun Warga Negara Yang Baik
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan kutipan yang dikemukakan Danial dan Wasriah di atas, metode kasus harus dilakukan secara intensif agar peneliti dapat memperoleh data secara
lengkap dan menyeluruh sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Studi kasus ini digunakan penulis agar dapat meneliti mengenai latar belakang fenomena yang tidak
dapat diteliti melalui penelitian kuantitatif. Metode ini diharapkan agar penulis dapat memperoleh infomasi yang mendalam tentang implementasi nilai
– nilai demokrasi dalam kesenian benjang ini dalam membangun warga negara yang baik.
D. Penjelasan Istilah 1.