Wawancara Teknik Pengumpulan Data

Peni Nurviani Yunansyah, 2014 Implementasi Nilai – Nilai Demokrasi Melalui Kesenian Benjang Dalam Membangun Warga Negara Yang Baik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi pengamatan, interview wawancara, kuesioner angket, dokumentasi dan gabungan keempatnya. Berdasarkan kutipan yang dikemukakan Sugiyono di atas, peneliti harus mengumpulkan data dari berbagai sumber, baik sumber primer dan sekunder. Sumber primer ini adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data primer didasarkan pada subjek penelitian yang dinilai dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti secara menyeluruh. Adapun yang menjadi primer dalam penelitian ini adalah ketua paguyuban benjang jawa barat, sesepuh benjang, pemain benjang, tokoh masyarakat penonton, dan pejabat yang bekaitan dengan masalah ini. Dan yang menjadi sumber sekunder, melalui orang lain atau lewat dokumen yang dapat memperkuat data lebih rinci. Menurut Bungin 2010, hlm. 133-145 bahwa penggunaan teknik pengumpulan data digunakan oleh peneliti untuk mengeksplorasi interpretasi – interpretasi yang berbeda maupun yang berinteraksi, serta pandangan - pandangan yang beragam dan berlawanan atas suatu fakta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan cara dan teknik. Secara umum terdapat empat macam teknik pengumpulan data, yaitu :

1. Wawancara

Ada beberapa pengertian mengenai wawancara menurut beberapa tokoh. Menurut esteberg 2002 dalam Sugiyono, 2013, hlm. 72 mendefinisikan interview sebagai berikut: a meeting of two persons to exchhange information and idea through question annd responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic. Berdasarkan pendapat Esteberg dalam Sugiyono di atas, maka wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga Peni Nurviani Yunansyah, 2014 Implementasi Nilai – Nilai Demokrasi Melalui Kesenian Benjang Dalam Membangun Warga Negara Yang Baik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Menurut Susan Stainback 1988 dalam Sugiyono, 2013, hlm. 72, mengemukakan bahwa : interview provide the researcher a means to gain a deeper understanding o how the participant interpest a situation or phenomenon than can be gained through observation alon. Berdasarkan pendapat Susan Stainback dalam Sugiyono di atas, maka dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal - hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Menurut Sugiyono 2013, hlm. 72 mengemukakan bahwa wawancara biasanya digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga jika peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self report, atau setidak - tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi. Dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam. Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan interview kepada orang - orang ada didalamnya. Menurut Sugiyono 2013 , hlm. 72 bahwa : a. macam - macam interview wawancara Esterberg 2002 dalam sugiyono, 2012, hlm. 73 -74 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Secara rinci di uraikan sebagai berikut : 1 Wawancara terstruktur structured interview Wawancara terstruktur biasanya digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. 2 Wawancara Semiterstruktur semistructure Interview Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara Peni Nurviani Yunansyah, 2014 Implementasi Nilai – Nilai Demokrasi Melalui Kesenian Benjang Dalam Membangun Warga Negara Yang Baik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. 3 Wawancara tak terstruktur unstructured interview Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. pedoman wawancara yanng digunakan hanya berupa garis - garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur atau terbuka sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang subyek yang diteliti. b. Langkah - langkah wawancara Menurut Lincoln dan Guba dikutip Sanapiah Faisal dalam Sugiyono, 2012, hlm. 76 mengemukakan ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitiaan kualitatif, yaitu : 1 menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan 2 menyiapkan pokok - pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan. 3 mengawali atau membuka alur wawancara 4 melangsungkan alur wawancara 5 mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya 6 menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan 7 mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh Berdasarkan pendapat Lincoln dan Lincoln dan Guba dikutip Sanapiah Faisal dalam Sugiyono, maka langkah dalam melakukan wawancara, peneliti harus menetapkan orang yang akan di wawancara, menyiapkan pokok masalah, membuka dan melangsungkan alur wawancara, mengkonfirmasikan hasil wawancara dan menulisnya dalam catatan lapangan, dan mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang diperoleh. c. Jenis -jenis pertanyaan dalam wawancara Peni Nurviani Yunansyah, 2014 Implementasi Nilai – Nilai Demokrasi Melalui Kesenian Benjang Dalam Membangun Warga Negara Yang Baik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Patton dalam Moleong 2002 dalam Sugiyono, 2012, hlm. 76, menggolongkan enam jenis pertanyaan yang saling berkaitan yaitu : 1 Pertanyaaan yang berkaitan dengan pengalaman 2 Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat 3 Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan 4 Pertanyaan tentang pengetahuan 5 Pertanyaan yang berkenaan dengan indera 6 Pertanyaan berkaitan dengan Latar belakang atau Demografi Berdasarkan kutipan yang dikemukan Moleong yang dikutip Sugiyono di atas, ada enam jenis pertanyaan yang berhubungan dengan pengalaman, pendapat, perasaan, pengetahuan, indera, dan latar belakang atau demografi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara mendalam pada subjek penelitian tentang implementasi nilai – nilai demokrasi melalui kesenian benjang dalam membangun warga negara yang baik di Ujungberung yang terletak di daerah Bandung Timur. Wawancara mendalam ini dilakukan kepada : a. ketua paguyuban benjang Jawa Barat b. sesepuh benjang c. pemain benjang d. tokoh masyarakat penonton e. pejabat yang berkaitan dengan masalah ini. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui: 1. Nilai – nilai apa saja yang terkandung melalui kesenian benjang dalam membangun warga negara yang baik ? 2. Bagaimana proses transformasi nilai- nilai melalui kesenian benjang dalam membangun warga negara yang baik ? 3. Hambatan apa saja dalam mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi melalui kesenian benjang dalam membangun warga negara yang baik ? 4. Bagaimana solusi dalam mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi melalui kesenian benjang dalam membangun warga negara yang baik ? Peni Nurviani Yunansyah, 2014 Implementasi Nilai – Nilai Demokrasi Melalui Kesenian Benjang Dalam Membangun Warga Negara Yang Baik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pada penelitian kualitatif, wawancara mendalam dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, wawancara sebagai strategi dalam mengumpulkan data. Kedua, wawancara sebagai teknik lain dalam mengumpulkan data, seperti analisis dokumen dan studi kepustakaan literature. Dalam mewawancara, penulis mempersiapkan pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan masalah yang dikaji, dengan harapan responden merespon pertanyaan lebih terbuka sehingga tercipta suasana seperti percakapan di dalam kehidupan sehari – hari.

2. Observasi

Dokumen yang terkait

Makna Komunikasi Nonverbal Dalam Kesenian Benjang Helaran Di Ujungberung Kota Bandung

0 6 1

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA

3 20 127

IMPLEMENTASI NILAI PERSATUAN DAN DEMOKRASI PADA PERTEMUAN RUTIN WARGA Implementasi Nilai Persatuan dan Demokrasi pada Pertemuan Rutin Warga Studi Kasus di Dukuh Morodipan, Desa Gonilan Kartasura.

0 0 16

IMPLEMENTASI NILAI PERSATUAN DAN DEMOKRASI PADA PERTEMUAN RUTIN WARGA Implementasi Nilai Persatuan dan Demokrasi pada Pertemuan Rutin Warga Studi Kasus di Dukuh Morodipan, Desa Gonilan Kartasura.

0 0 18

STRATEGI PEMASARAN OLAHRAGA TRADISIONAL BENJANG: Studi Deskriptif Tentang Upaya Pemasaran Olahraga Tradisional Benjang Yang Ada di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung.

0 0 42

IMPLEMENTASI MODEL PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF BAGI UPAYA PENUMBUHAN SIKAP WARGA NEGARA YANG DEMOKRATIS : Studi Deskriptif Analitik dalam Pembelajaran PKn di SMAN 1 Pontianak.

0 1 131

NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL PADA SENI TARI TOPENG BENJANG DI SANGGAR SENI RENGKAK KATINEUNG KECAMATAN UJUNGBERUNG - repository UPI S SDT 1105197 Title

0 0 3

IMPLEMENTASI NILAI – NILAI DEMOKRASI MELALUI KESENIAN BENJANG DALAM MEMBANGUN WARGA NEGARA YANG BAIK : Studi Kasus di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung - repository UPI S PKN 1005672 Title

0 0 4

AKTUALISASI NILAI-NILAI KETUHANAN MELALUI ORGANISASI EKSTRA UNIVERSITER DALAM MEMBANGUN TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA - repository UPI S PKN 1205869 Title

0 0 1

Revitalisasi Nilai-nilai Pancasila melalui Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Upaya Membangun Warga Negara yang Baik - Repository Universitas Ahmad Dahlan

0 0 6