19
Hanifah Nurrahmi, 2014 D esain D idaktis Sifat-sifat Segiempat pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah
Pertama Berdasarkan Learning Obstacle dan Learning Trajectory Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
selama penelitian berlangsung untuk mencatat hal – hal penting yang terjadi di
lapangan. Wawancara dilakukan untuk mendapat informasi lebih mendalam karena
jawaban responden belum mempresentasikan kesulitan belajar. Wawancara dilakukan agar peneliti dapat mengidentifikasi kesulitan belajar dalam sifat-sifat
segiempat. Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang ditujukan untuk
memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi video pembelajaran, buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, dan data lain yang
relevan. Hal ini ditujukan untuk memperoleh data yang semakin objektif.
D. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Adapun langkah- langkah yang dilakukan
peneliti dalam tahap analisis data sebagai berikut. 1.
Mengumpulkan informasi. 2.
Menganalisis secara keseluruhan informasi yang diperoleh. 3.
Mengklasifikasikan informasi yang diperoleh. 4.
Membuat uraian terperinci mengenai hal-hal yang muncul pada saat pengujian.
5. Mencari hubungan dan membandingkan antara beberapa kategori.
6. Menemukan dan menetapkan pola atas dasar data aslinya.
7. Melakukan interpretasi.
8. Menyajikan secara naratif.
Hanifah Nurrahmi, 2014 D esain D idaktis Sifat-sifat Segiempat pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah
Pertama Berdasarkan Learning Obstacle dan Learning Trajectory Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa :
1. Masalah yang terdapat dalam pembelajaran sifat-sifat segiempat di Sekolah
Menengah Pertama SMP yaitu siswa-siswa masih mengalami kesulitan belajar terkait dengan sifat-sifat dan definisi jenis-jenis segiempat. Bahkan,
banyak yang belum bisa menemukan hubungan antar jenis segiempat. Hal ini terjadi akibat dari pengalaman belajar yang biasa menghapal dan menghitung,
bukan memahami konsep, juga akibat sistem belajar yang selalu menggunakan buku teks tanpa memperhatikan konsep-konsep di dalamnya.
2. Berdasarkan masalah tersebut, penulis membuat desain didaktis awal sifat-
sifat segiempat yang disusun mulai dari pengidentifikasian sifat-sifat segiempat, pendefinisian jenis-jenis segiempat, sampai pada pengelompokkan
jenis-jenis segiempat. Desain ini disusun untuk memudahkan proses berpikir siswa untuk mengelompokkan jenis-jenis segiempat dari yang paling khusus
sampai yang paling umum. Untuk desain secara jelasnya dapat dilihat di lampiran.
3. Hasil implementasi desain didaktis awal sifat-sifat segiempat yaitu :
a. Pada awal pembelajaran siswa sudah mampu mengenal nama-nama jenis
segiempat dengan baik, tetapi penulis tidak mempertimbangkan bahwa nama-nama dari jenis segiempat tidak tunggal meskipun mereka belum
belajar pengelompokkan. b.
Pada saat pengidentifikasian sifat-sifat segiempat, para siswa mengalami kesulitan terkait bahasa yang terdapat pada tabel sifat-sifat. Hal itu terjadi
karena siswa lupa mengenai istilah-istilah yang ada pada unsur-unsur segiempat, yaitu pasangan sisi yang berdekatan, pasangan sisi yang
berhadapan, dan pasangan sudut yang berdekatan. Selain itu, siswa