Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi dan Fokus Masalah
Mengelola pendidikan secara umum, lebih khusus lagi pendidikan Islam, bukanlah pekerjaan mudah, apalagi yang dimaksud dengan mengelola tidak
sekadar dalam penger tian “mempertahankan” yang sudah ada, tetapi melakukan
pengembangan secara sistematik dan sistemik, yang mengikuti aspek ideologis visi dan misi kelembagaan dan langkah operasionalnya serta mencerminkan
pertumbuhan growth, perubahan change, dan pembaruan reform Fadjar, 1998 : 91. Kemudian menurut A.Fadjar juga, ketiga hal ini harus terus-menerus
dilakukan untuk mendinamiskan pendidikan Islam agar tetap relevan dengan perubahan yang berlangsung dengan cepat.
Sebagaimana dalam kaidah yang sering dikutip untuk masalah ini yaitu:
ْ اـْصأا دـْيدـ ـلا ىلع دـْخأاو ْ لاـصـلا مْـيدـق ىلع ةـظـفاحـملا
DzMelestarikan hal lama yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baikdz. Meskipun dalam perkembangan sampai saat ini, madrasah tidak lagi
ekslusif dengan menerima fiqh dan hadis saja Rahim, dkk, 2012: 20 tetapi berbagai disiplin ilmu lainnya juga diterima. Namun dalam pelaksanan
pendidikannya masih sangat perlu dikembangkan. Madrasah atau sekolah harus dipahami sebagai satu kesatuan sistem
pendidikan yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling bergantung satu sama lain. Dengan demikian, pengembangan kompetensi pada diri siswa tidak
dapat diserahkan hanya pada kegiatan belajar-mengajar KBM di kelas, melainkan juga pada iklim kehidupan dan budaya sekolah secara keseluruhan.
Setiap sekolah sebagai suatu kesatuan diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar kepada seluruh siswanya untuk menguasai keempat
kompetensi di atas sesuai dengan jenjang pendidikannya dan misi khusus yang diembannya.
Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Secara teoritik, penilaian efektivitas sekolah perlu dilakukan dengan cara mengkaji bagaimana seluruh komponen sekolah itu berinteraksi satu sama lain
secara terpadu dalam mendukung keempat kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Namun, pada praktiknya, pandangan yang holistik ini sulit
diimplementasikan secara sempurna karena keterbatasan pendekatan penilaian yang dapat digunakan. Oleh karena itu, pengertian penilaian sekolah efektif
dirumuskan sebagai penilaian terhadap keoptimalan berfungsinya setiap komponen sekolah dalam mendukung penguasaan kompetensi yang harus
dikuasai oleh siswa. Kajian sejumlah literatur yang membahas tentang sekolah efektif akan
dijumpai rumusan pengertian yang bermacam-macam. Sekolah efektif adalah sekolah yang semua sumber dayanya diorganisasikan dan dimanfaatkan untuk
menjamin semua siswa, tanpa memandang ras, jenis kelamin, maupun status sosial-ekonomi, dapat mempelajari materi kurikulum yang esensial di sekolah itu.
Rumusan pengertian ini lebih diorientasikan pada pengoptimalan pencapaian tujuan pendidikan sebagaimana termuat kurikulum.
Pengertian lain tentang sekolah efektif yakni sekolah efektif menunjukkan pada kemampuan sekolah dalam menjalankan fungsinya secara maksimal, baik
fungsi ekonomis, fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya maupun fungsi pendidikan. Fungsi ekonomis sekolah adalah memberi bekal
kepada siswa agar dapat melakukan aktivitas ekonomi sehingga dapat hidup sejahtera. Fungsi sosial kemanusiaan sekolah adalah sebagai media bagi siswa
untuk beradaptasi dengan kehidupan masyarakat. Fungsi politis sekolah adalah sebagai wahana untuk memperoleh pengetahuan tentang hak dan kewajiban
sebagai warga negara. Fungsi budaya adalah media untuk melakukan transmisi dan transformasi budaya.
Berikut ini sebuah model sekolah yang efektif yang ditawarkan Jaap Scheerens 2003 :52
Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar. 1.2 Aspek-aspek yang berkaitan dengan sekolah efektif
Dari beberapa identifikasi berkaitan dengan model sekolah efektif di atas, peneliti menetapkan fokus masalah penelitian ini tentang: Bagaimana menjadikan
sebuah madrasah ideal sehingga menjadi sekolah efektif? Peneliti mengambil studi kasus di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong yang banyak
dijadikan rujukan oleh madrasah-madrasah lain.
Konteks
Hasil dorongan dari tingkat administrasi yang lebih tinggi
Pembangunan pembiayaan pendidikan
Variabel ukuran sekolah, sarana,
prasarana, komposisi OSIS, kategori sekolah, kotadesa
Tingkat Sekolah
Tingkat hasil orientasi kebijakan
Kepemimpinan pendidikan
Konsensus, rencana kerjasama guru-guru
Kualitas isi kurikulum sekolah dan susunan formal
Keadaan yang terancam
Evaluasi potensial
Out Put : Hasil belajar siswa
disesuaikan dengan
Prestasi
sebelumnya
Kecerdasan
Input :
Pengalaman guru
Kemajuan tiap
siswa
Dukungan orang tua
Tingkat Kelas
Waktu latihan termasuk PR
Susunan pengajaran
Kesempatan belajar
Harapan yang tinggi akan kemajuan siswa
Tingkat evaluasi dan pengawasan
perkembangan siswa
Penguatan
Proses
Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
C. Pertanyaan Penelitian