Agama dan Kepercayaan Kehidupan Sosial Kebudayaan dan Suku Masyarakat KEPALA DINAS

perekonomian yang menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Mandailing Natal adalah sebagai berikut : - Sektor pertanian yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan swasta serta pertanian tanaman pangan - Sektor pertambangan - Sektor perikanan - Sektor perindustrian - Sektor perdagangan Dalam bidang ekonomi ini penulis hanya menggambarkan sektor pertanian karena penduduk Kabupaten Mandailing Natal sebagian besar atau umumnya kurang lebih 70 hidup dalam sektor pertanian sedangkan sisanya terdiri dari sektor-sektor lainnya. Berbagai macam tanaman pangan seperti sayur-sayuran, padi, palawijasebagai bahan makanan yang dalam pengembangannya mendapat perhatian dari petani di daerah Kabupaten Mandailing Natal ini. Hal ini terlihat dalam usaha petani dalam mengembangkan ekstensifikasi dan intensifikasi untuk menuju peningkatan produktifitas sekaligus peningkatan produksi.

1.5. Agama dan Kepercayaan

Penduduk Kabupaten Mandailing Natal sebagian besar umumnya memeluk agama islam dan sebagian kecil lagi memeluk agama kristen protestan dan kristen katolik.

1.6. Kehidupan Sosial

Universitas Sumatera Utara masyarakat di daerak Kabupaten Mandailing Natal sebagian besar masih memperlihatkan kehidupan sosial yang dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan yang bersifat tradisional dan memiliki ciri khas tersendiri. Sistem sosial masyarakat diikat oleh falsafah “Dalihan Na Tolu” Tungku Tiga dengan lembaga pemerintahan “Namora Na Toras” Dimuliakan dan Dituakan yang tetap mengakar di masyarakat Kabupaten Mandailing Natal. Salah satu kebiasaan masyarakat Kabupaten Mandailing Natal kedatangan tamu, maka tamu tersebut dihormati dan dilayani dengan sebaik-baiknya baik itu makanan atau pun tempat penginapan bila perlu. Kebiasaan yang tak kalah uniknya adalah apabila ada dua orang yang bertemu dan belum saling kenal maka kedua orang tersebut akan menanyakan marga masing- masing beserta asalnya. Hal ini bisa dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara keduanya merupakan kerabat dekat atau kerabat jauh. Demikian juga halnya apabila ada salah satu keluarga mengadakan pesta adat, maka seluruh keluarga sanak family baik yang jauh maupun yang dekat akan di undang untuk menghadiri pesta tersebut, tidak terkecuali juga masyarakat sekitar yang tinggal di dekat tempat pesta adat tersebut diadakan.

1.7. Kebudayaan dan Suku Masyarakat

Masyarakat Kabupaten Mandailing Natal terdiri dari sukuetnis Mandailing, Minang, Jawa, Batak, Nias, Melayu, dan Aceh, namun kebanyakan masih berasal dari suku mandailing 80, suku Melayu Pesisir 7.00, suku Jawa 6,00, dan suku Minang 4. Suku Mandailing kebanyakan mendiami daerah Mandailing, sedangkan suku Melayu, Minang, dan Jawa mendiami daerah pantai barat.

1.8. Kesenian

Universitas Sumatera Utara Kabupaten Mandailing Natal berbagai macam jenis kesenian, seperti seni tari dan musik tradisional. Beberapa diantaranya adalah : - Gordang Sambilan - Ungut-ungut Mandailing - Tor-tor - Onang-onang Semua jenis tarian atau musik tersebut biasanya ditampilkan masyarakat Kabupaten Mandailing Natal pada saat pesta adat ataupun memperingati hari-hari besar.

B. SEJARAH SINGKAT DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Kabupaten Madina merupakas salah satu Daerah Otonom yang berdiri di Wilayah Propinsi Sumatera Utara. Dibentuk sesuai denga Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1998, dimana sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan. Dengan terbentuknya Kabupaten Madina Sebagai Daerah Otonom setelah terpisah dari Kabupaten Induk Tapanuli Selatan, maka kewenangan otonomi daerah dan segala kegiatan penyelenggaran pemerintahan telah dilaksanakan sendiri oleh daerah Kabupaten Madina, sesuai dengan kepentingan atau kebutuhan masyarakat telah dilaksanakan sendiri oleh daerah Kabupaten Madina, sesuai dengan kepentingan atau kebutuhan masyarakat sebagaimana diatur menurut ketentuan peraturan yang berlaku. Sesuai dengan keputusan Bupati Mandailing Natal, Nomor 2 Tahun 2011, tentang peraturan daerah Kabupaten Mandailing Natal maka di bentuklah Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Mandailing Natal, yang didalam keputusan tersebut juga termasuk Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Universitas Sumatera Utara

C. Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal

Berdasarkan keputusan Bupati Mandailing Natal Nomor 2 Tahun 2011 tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal, berikut adalah susunan organisasi, uraian tugas pokok, dan fungsi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal: 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, terdiri dari: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Keuangan dan c. Sub Bagian Program 3. Bidang Anggaran, terdiri dari: a. Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran b. Seksi Verifikasi, dan c. Seksi Pengendalian Anggaran 4. Bidang Perbendaharaan dan Gaji, terdiri dari: a. Seksi Perbendaharaan b. Seksi Kas Daerah, dan c. Seksi Gaji Universitas Sumatera Utara 5. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, terdiri dari: a. Seksi Akuntansi dan Pembukuan b. Seksi Laporan Keuangan, dan c. Seksi Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah 6. Bidang Pendapatan Asli Daerah, terdiri dari: a. Seksi Pendataan dan Penetapan b. Seksi Penagihan dan Layanan Pengaduan, dan c. Seksi Penggalian dan Pengembangan Potensi PAD 7. Bidang Pendapatan Lain – Lain, terdiri dari: a. Seksi Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak b. Seksi Pendapatan Lainnya, dan c. Seksi Perhitungan dan Sinkronisasi Pendapatan Lain – Lain 8. Bidang Aset dan Kekayaan Daerah, terdiri dari: a. Seksi Inventarisasi Aset dan Kekayaan Daerah b. Seksi Analisa Kebutuhan Barang, Pengadaan dan Pendistribusian, dan c. Seksi Pengendalian dan Perawatan 9. Unit Pelaksana Teknis Universitas Sumatera Utara 10. Kelompok jabatan fungsional.

D. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dalam bidang pemungutan pajak, retribusi, dan pendapatan daerah lainnya yang di pimpin oleh seorang kepala dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretariat daerah. Dinas daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksankan tugas tersebut, dinas daerah mempunyai fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya. 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya, dan 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Adapun tugas pokok dari kepala dinas dan masing – masing seksi pada kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah sebagai berikut:

a. KEPALA DINAS

1. Memimpin dan mengkordinasi semua kegiatan demi terlaksananya tugas – tugas yang akan dilaksanakan pada tiap seksi. Universitas Sumatera Utara 2. Mengumpulkan dan mensistematiskan data – data bahan yang berhubungan dengan tiap tugas. 3. Membuat perkiraan dan memberikan saran kepada kepala seksi sebagai bahan masukan untuk menetapkan kebijaksanaan. b. SEKRETARIAT Sekretaris mempunyai tugas pokok sebagai unsur pembantu sebahagiaan tugas Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang berkaitan dengan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, perlengkapan, kepegawaiaan, pengumpulan data statistik bahan perumusan rencana dan program, keuangan serta pemberian pelayanan teknis administrasi kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Untuk melaksanakan tugas, sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam bidang umum meliputi pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum, kerumahtanggaan, hubungan masyarakata, perlengkapan dan kepegawaian di lingkungan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. 2. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam bidang keuangan yang meliputi pelaksanaan penyusunan anggaran, pembukuan keuangan bail masukan maupun pengeluaran dan mempersiapkan laporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban keuangan. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam bidang perencanaan yang meliputi pengumpulan data statistik bahan perumusan rencana program. Universitas Sumatera Utara 4. Menyusun Rencana Kerja Perangkat Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. 5. Menyusun LAKIP Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. 6. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai tugas dan fungsinya. Adapun tugas – tugas dari setiap bagian dalam kesektariatan adalah: 1. Sub bagian tata usaha dan umum mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sekretariat yang berkaitan denga urusan ketatausahaan dan hukum, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, perlengkapan dan kepegawaian. 2. Sub bagian keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebahagian tugas yang berkaitan dengan penyusunan anggaran belanja, pembukuan dan verifikasi. 3. Sub bagian kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sekretariat yang berkaitan dengan pengelolaan administrasi kepegawaian. 4. Sub bagian program mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang berkaitan dengan pengumpulan data statistik bahan perumusan rencana dan program.

c. BIDANG ANGGARAN