Sumber Minyak Atsiri Penggunaan Minyak Atsiri

wangi sesuai dengan aroma tumbuhan penghasilnya. Umumnya larut dalam pelarut organic dan tidak larut dalam air.

2.1.1. Sumber Minyak Atsiri

Minyak atsiri merupakan salah satu hasil akhir proses metabolisme sekunder dalam tumbuhan. Tumbuhan penghasil minyak atsiri antara lain termasuk family Pinaceae, Labiatae, Compositae, Lauranceae, Myrataceae, rutaceae, Piperaceae, Zingiberaceae, Umbelliferae, dan Gramineae. Minyak atsiri terdapat pada setiap bagian tumbuhan yaitu di daun, bunga, buah, biji, batang, kulit, akar dan rhizome Ketaren, 1985. Minyak atsiri yang banyak digunakan dalam industry tertera dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1. Sumber-sumber minyak atsiri Nama Minyak Tanaman Penghasil Bagian Tanaman Negara Asal Sereh wangi Cymbopogon nardus R Daun Srilanka Nilam patchouli Pogostemon cablin Benth Daun Malaysia, Indonesia Kayu Putih cajuput Melaleuca Leucadenron Daun Indonesia Sereh dapur lemon grass Cymbopogon citrates Daun Madagaskar, Guetemala Lada pepper Piper nigrum L Daunbuah India Timur, Cina, Srilanka Kenanga cananga Cananga odorata Hook Bunga Indonesia Universitas Sumatera Utara Cengkeh clove Caryophyllus Bunga Zanzibar, Indonesia, Madagaskar Lavender Lavandula offcinalis Chaix Bunga Perancis, Rusia Mawar rose Rosa alba L Bunga Bulgaria, Turki Melati jasmine Jasminumofficinale Bunga Perancis selatan Kapolaga cardamom Elettaria cardamomun Biji India, amerika Seledri celery seed Apium graveolen L Biji Inggris, India Sitrun lemon Citrus medica BuahKulit Buah Kalifornia Adas fennel foeniculum fulgares Mill BuahKulit Buah Eropah, tengah, Rusia Akar wangi Vetiver Vetiveria zizanioides stap Akarrhizoma Indonesia, Lousiana Kunyit Turmeric Curcuma longa Akarrhizoma Amerika selatan Jahe ginger Zingiber officinale Roscoe Akarrhizoma Jamaika “Camphor” Cinnamomun Camphora L Batangkulit buah Formosa, Jepang Universitas Sumatera Utara

2.1.2. Penggunaan Minyak Atsiri

Penggunaan minyak atsiri dan bahan kimia volatile untuk tujuan pengobatan, kosmetik serta wangi-wangian telah dikenal dalam masyarakat sejak jaman purba. Dan kini ada kecenderungan untuk kembali ke penggunaan bahan-bahan alam, antara lain karena minyak atsiri dapat larut dalam lemak yang terdapat pada kulit, dapat diabsorbsi kedalam aliran darah, dan mempunyai kompabilitas dengan lingkungan dapat mengalami bidegradasi dan merupakan bagian dari kesetimbangan ekosistem selama ribuan tahun. Rojat, dkk, 1996 Minyak atsiri merupakan sumber dari aroma kimia alami alami yang dapat digunakan sebagai komponen flavor dan fragrance alami dan sebagai sumber yang penting dari struktur stereospsesifik enansiomer murni yang biosintesisnya lebih murah dibandingkan dengan proses sintesis Lawrence dan Reynold, 1992. Minyak atsiri digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industry, misalnya industri parfum, kosmetik, “essence”, industry farmasi dan “flavoring agent”. Dalam pembuatan parfum dan wangi-wangian, minyak atsiri tersebut berfungsi sebagai zat pengikat bau fixative dalam parfum, misalnya minyal nilam, minyak akar wangi dan minyak cendana. Minyak atsiri yang berasal dari rempah- rempah, misalnya minyak lada, minyak kayu manis, minyak jahe, minyak cengkeh, minyak ketumbar, umumnya digunakan sebagai bahan penyedap flavoring agent dalam bahan pangan dan minuman Ketaren, 1985. Minyak atsiri ini selain memberikan aroma wangi yang menyenangkan juga dapat membantu pencernaan dengan merangsang system saraf skresi, sehingga akan meningkatkan skresi getah lambung yang mengandung enzim hanya oleh stimulus aroma dan rasa bahan pangan. Selain itu juga dapat merangsang keluar cairan getah sehingga rongga mulut dan lambung menjadi basah. Beberapa jenis minyak atsiri digunakan sebagai bahan antiseptic internal atau eksternal, bahan analgesic, haelitik atau sebagai antizimatik sebagai sedative dan Universitas Sumatera Utara stimulant untuk obat sakit perut. Minyak atsiri mempunyai sifat membius, merangsang atau memuakkan Guenther, 1987.

2.1.3. Cara Memproduksi Minyak Atsiri