4.1. Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal merupakan analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan
atas dasar frekuensi dan persentase. Analisis tabel tunggal dimaksudkan untuk melihat distribusi jawaban responden dari setiap variabel penelitian.
Biasanya tabel tunggal hanya memuat kolom yang berisi keterangan, jumlah dan persentase. Dalam pembahasan ini, peneliti akan merujuk pada sistem
penyajian atau data yang diperoleh dari hasil jawaban responden, di mana pengumpulan data dengan melalui kuesioner yang disebarkan kepada
responden yang berjumlah 93 orang. Adapun pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut:
4.1.1. Karakteristik Responden
Karakteristik respon merupakan salah satu variabel yang sangat berpengaruh dalam suatu penelitian, terutama dalam menjelaskan jawaban-
jawaban yang ada pada kuesioner yang diberikan kepada responden. Adapun karakteristik responden dalam hal ini meliputi: jenis kelamin, kelas, usia,
pekerjaan orang tua dan smartphone yang digunakan.
Tabel 4.1. Jenis Kelamin
NO Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
1 Laki-laki 35
37,6 2 Perempuan
58 62,4
Total 93 100.0
Sumber: P.1FC.01 Tabel di atas menunjukkan bahwa mahasiswa yang menjadi
responden yang berjumlah 93 responden, di mana laki-laki sebanyak 35 orang 37,6 dan perempuan sebanyak 58 orang 62,4. Hal tersebut
menujukkan bahwa responden perempuan lebih aktif mengunakan media sosial dibandingkan responden laki-laki. Selain itu, jumlah siswa perempuan
SMA Negeri 1 Medan lebih banyak dibandingkan siswa laki-laki. Persentase
Universitas Sumatera Utara
siswa perempuasn siswa SMA Negeri Medan yaitu 59 dan laki-laki sebanyak 41.
Tabel 4.2. Kelas
NO Kelas Frekuensi
Persentase 1 X 40 43
2 XI 29 31,2 3 XII 24 25,8
Total 93 100
Sumber: P.2FC. 02 Dari tabel di atas melalui pembagian yang sesuai dengan metode
propotional stratified sampling maka jumlah sampel dari kelas X adalah
sebanyak 40 siswa 43, kelas XI sebanyak 29 siswa 31,2 dan kelas XII sebanyak 24 siswa 25,8.
Tabel 4.3. Usia
No Usia Frekuensi
Persentase 1 13 3
3,2 2 14 8
8,6 3 15 33
35,5 4 16 20
21,5 5 17 26
80 6 18 3
3,2 Total 93 100.0
Sumber: P.3FC. 03 Peneliti tidak membagi karakteristik usia. Peneliti membiarkan
responden untuk menuliskan usia mereka sendiri di kuesioner yang telah dibagikan. Dari tabel 4.3., dapat dilihat bahwa sebanyak 3 orang responden
3,2 berusia 13 tahun, 8 orang responden 8,6 berusia 14 tahun, 33 orang responden 35,5 berusia 15 tahun, 20 orang responden 21,5
berusia 16 tahun, 26 responden 80 berusia 17 tahun dan 3 orang responden 3,2 berusia 18 tahun. Responden termuda dengan usia 13 tahun
yang mungkin merupakan mantan siswa akselerasi ketika menduduki Sekolah
Universitas Sumatera Utara
Menegah Pertama dan juga usia tertua yaitu 18 tahun. Lebih dari setengah jumlah responden berusia 17 tahun 80.
Tabel 4.4. Pekerjaan Orang Tua
NO Pekerjaan Orang Tua Frekuensi
Persentase
1 Pegawai Negeri Sipil
24 25,8
2 Pegawai Swasta
19 20,4
3 Wirausaha 45 48,4
4 Dan Lain-lain
6 5,4
Total 93 100
Sumber: P.4FC.4 Pada tabel 4.4 peneliti mengelompokkan responden ke dalam data
responden berdasarkan pekerjaan orang tua. Berdasarkan data pekerjaan orang tua siswa SMA Negeri 1 Medan yang menjadi responden, jenis
pekerjaan yang paling banyak dimiliki oleh orang tua siswa yaitu sebagai wirausaha yakni 45 orang 48,4, sementara itu untuk pekerjaan Pegawai
Negeri Sipil yakni 24 orang 25,8, Pegawai Swasta 19 orang 20,4 dan pekerjaan lainnya sebanyak 6 orang 5,4.
Dari penjelasan tabel 4.4. dapat disimpulkan bahwa tingkat pekerjaan orang tua siswa SMA Negeri 1 Medan didominasi oleh wiraswasta yang
hampir menempati setengah dari total responden.
Tabel 4.5 Smartphone yang Digunakan
No Smartphone
Frekuensi Persentase 1 Blackberry 21
22,6 2 iOS 30
32,3 3 Android 40
43 4 Windows 2
2,2 Total 93
100 Sumber: P.5FC.5
Dari tabel 4.5. pembagian responden berdasarkan jenis smartphone yang digunakan yakni Android sebanyak 40 pengguna 43 yang memiliki
jumlah terbanyak. Sementara pada pengguna jenis smartphone iOS sebanyak
Universitas Sumatera Utara
30 pengguna 32,3, Blackberry sebanyak 21 pengguna 22,6 dan jenis Windows digunakan oleh sebanyak 2 orang pengguna saja 2,2.
Smartphone berbasis Android dan iOS merupakan smartphone yang
paling banyak digunakan. Kelengkapan yang ditawarkan kedua smartphone ini menjadi daya tarik sehingga banyak orang yang lebih memilih kedua
smartphone ini. Blackberry merupakan smartphone yang pernah digemari
karena memiliki fasilitas BBM, seiring berkembangnya Android dan iOS, BBM tersedia di kedua smartphone tersebut. Windows merupakan
smartphone yang paling sedikit diminati. Keterbatasan penggunaan media
sosial seperti tidak bisanya penggunaan media sosial Instagram dan juga harga yang cukup mahal membuat orang kurang tertarik untuk menggunakan
jenis smartphone ini. Smartphone
jenis Blackberry merupakan semua smartphone yang ber- merk Blackberry, yaitu sebuah smartphone keluaran Canada. Smartphone
berjenis iOS merupakan smartphone keluaran Apple, seperti iPhone, iPad, iMac, dan iPod, smartphone berjenis Android telah dimiliki oleh banya merk
handphone, yakni Mito, Motorolla, Lenovo, Oppo, Samsung terpopuler dan masih banyak lagi, smartphone jenis Windows contohnya Nokia Lumia.
Gambar 4.1 Frekuensi Penggunaan Media Sosial
Sumber: P.6FC.209-FC.236
Universitas Sumatera Utara
Dapat dilihat dari gambar 4.1. bahwa responden mengaku tidak terlalu aktif di media sosial Facebook. Hal ini dikarenakan banyaknya muncul media
sosial baru yang dianggap lebih bagus daripada media sosial yang merupakan media sosial paling banyak digunakan di seluruh dunia ini. Dapat dilihat
bahwa banyak responden memilih waktu malam untuk mengakses media sosial ini, disusul sore hari, kemudian siang hari dan paling rendah pemakaian
pada pagi hari. Dapat terlihat dari grafik, penggunaan media sosial Twitter terendah adalah di pagi hari, lalu dilanjutkan pada siang hari, lalu grafik naik
cukup drastis di sore hari dan pada malam hari mayoritas responden mengaku sangat sering membuka media sosial microblogging ini.
Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas responden aktif dalam menggunakan media sosial path. Titik terendah pemakaian di pagi hari,
kemudian di siang. Pada sore dan malam hari lebih dari setengah responden mengaku sangat sering membuka media sosial ini. Begitu pula dengan media
sosial instagram, di mana penggunaanya oleh para responden cukup aktif. Media sosial Path dan Instagram merupakan media sosial yang hanya dapat
diakses menggunakan smartphone tertentu, yaitu android dan iOS. Besarnya penggunaan smartphone di lingkungan responden, menjadikan media sosial
ini sangat digemari. Dapat dilihat dari grafik, penggunaan Ask.Fm masih sangat rendah
pada siswa SMA Negeri 1 Medan. Dapat dilihat mayoritas responden mengaku tidak pernah membuka media sosial ini pada pagi, siang, sore dan
malam hari. Pemakaian paling banyak, yakni malam hari. Media sosial Ask.Fm merupakan media sosial yang tidak terlalu popular di Indonesia.
Hanya sedikit responden yang menggunakan media sosial ini. Media sosial Youtube merupakan media sosial yang dikhususkan untuk wadah audio
visual, di mana video yang diunggah dapat berdurasi sangat panjang. Dari grafik pengaksesan media sosial Youtube memuncak pada malam hari. Tetapi
hanya segelintir responden yang memanfaatkan media sosial ini. Dapat dilihat pula, hanya sedikit responden yang menggunakan media sosial lain. Tidak
adanya perbedaan yang mencolok dari pemakaian media sosial lain di
Universitas Sumatera Utara
sepanjang hari. Pemakaian media sosial lain yang dituliskan responden, yakni Kaskus dan Mavensays.
Dapat dilihat bahwa di pagi dan siang hari merupakan waktu terendah dalam pemakaian media sosial. Dapat dipastikan kegiatan sekolah merupakan
salah satu factor atas rendahnya penggunaan media sosial pada waktu ini.
4.1.2. Opini Siswa SMA Negeri 1 Medan Terhadap Tindakan