MAKSUD DAN TUJUAN RUANG LINGKUP Tugas Pokok Ditjen Hubla

LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 Bab I P e n d a h u l u a n I - 3 Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 43 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan dinyatakan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perhubungan laut. Dalam melaksanakan tugas yang telah diamanatkan tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan perumusan kebijakan Departemen Perhubungan di bidang lalu lintas dan angkutan laut, pelabuhan dan pengerukan, perkapalan dan kepelautan, kenavigasian serta kesatuan penjagaan laut dan pantai; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan laut, pelabuhan dan pengerukan, perkapalan dan kepelautan, kenavigasian serta kesatuan penjagaan laut dan pantai; 3. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perhubungan laut; 4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; 5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tahun 2010 disusun sebagai salah satu perwujudan pertanggungjawaban atas hasil pelaksanaan tugas dalam tahun 2010. Disamping sebagai bentuk pelaksanaan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dimaksudkan untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagai salah satu syarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya. LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 Bab I P e n d a h u l u a n I - 4 Tujuan yang hendak dicapai adalah: 1. Menjadikan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagai instansi pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya; 2. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah; 3. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional; 4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

1.3. RUANG LINGKUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ini mencakup pelaksanaan tugas administrasi dan teknis penyelenggaraan transportasi laut selama periode tahun anggaran 2010 yaitu sampai dengan posisi 31 Desember 2010.

1.4 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DITJEN HUBLA

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, struktur organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut digambarkan sebagai berikut: LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 Bab I P e n d a h u l u a n I - 5 STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT KM. 60 TAHUN 2010 LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 Bab I P e n d a h u l u a n I - 6 1.5 Perubahan Pengelolaan Pelabuhan Di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Sesuai Undang-Undang No 172008 Tentang Pelayaran. Dengan ditetapkannya UU No. 17 tentang Pelayaran, maka telah menimbulkan perubahan struktur organisasi di lingkungan Ditjen Hubla. Hal ini dilakukan untuk mencapai beberapa tujuanl yaitu sebagai berikut: 1 Menghilangkan monopoli dalam penyelenggaraan pelabuhan, sehingga tercipta kompetisi yang sehat dan terjadi peningkatan efisiensi secara sistemik 2 Terciptanya efisiensi penyelenggaraan pelabuhan secara nasional 3 Pemberian kewenangan kepada daerah dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah 4 Menciptakan kesempatan yang lebih baik untuk investasi di bidang kepelabuhanan 5 Pemisahan yang jelas antara fungsi regulator dan fungsi operator di pelabuhan

1.5.1 Dasar Penetapan 4 empat lokasi kantor UPT Otoritas Pelabuhan

1 Pada tahap awal akan dibentuk sebanyak 4 empat lokasi Kantor Otoritas Pelabuhan yang merupakan uji coba percontohan pada 4 empat pelabuhan utama sebagai Gatway Port yang berinteraksi dengan pelabuhan-pelabuhan di sekitarnya yaitu sebagai berikut: a. Otoritas Pelabuhan Wilayah I di Pelabuhan Belawan; b. Otoritas Pelabuhan Wilayah I di Pelabuhan Tg Priok, DKI Jakarta; c. Otoritas Pelabuhan Wilayah I di Pelabuhan Tg. Perak, Surabaya; d. Otoritas Pelabuhan Wilayah I di Pelabuhan Makasaar, Sulawesi Selatan 2 Dengan adanya pemisahan kelembagaan pelaksana fungsi keselamatan dan keamanan pelayaran dengan fungsi lala dan kepelabuhanan, maka keberadaan perwakilan Otoritas Pelabuhan di wilayah kerja hanya LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 Bab I P e n d a h u l u a n I - 7 melaksanakan fungsi penilikan jasa lala, kepelabuhanan dan pengawasan kebijakan. 3 Pengambilanpenetapan kebijakan standard, pedoman, kriteria dan prosedur dan pengawasan serta pemberian konsesi kepada para operator pelabuhan atau BUP bukan oleh perwakilan akan tetapi diberikan oleh Kantor Otoritas Pelabuhan 4 Tugas dan fungsi Kantor Otoritas Pelabuhan menyediakan dan memelihara infrastruktur sebagai development agency di pelabuhan pada prinsipnya dapat dilimpahkan kepada pihak ke tiga, sehingga keberadaan Kantor Perwakilan Otoritas Pelabuhan hanya bersifat pengawasan; 5 Berdasarkan PERMENPAN Nomor: PER18M.PAN112008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian Pasal 27, maka dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi akan dilakukan evaluasi terhadap kinerja organisasi UPT yang bersangkutan sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 1 satu tahun yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk penataan UPT selanjutnya.

1.5.2 Peraturan Menteri yang telah diterbitkan terkait dengan struktur

organisasi Ditjen Hubla yaitu sebagai berikut: 1. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan 2. Peraturan Menteri Perhubungan No. 62 KM tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan UPP 3. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 63 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan OP 4. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 64 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Syahbandar 5. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 65 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelabuhan Batam LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 Bab I P e n d a h u l u a n I - 1

1.5.3 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut setelah Reformasi Kelembagaan

STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 Bab I P e n d a h u l u a n I - 1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

1.5.4 Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Ditjen Hubla

a. Tugas Pokok Ditjen Hubla

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyelenggarakan sebagian tugas pokok Departemen Perhubungan, dan merumuskan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perhubungan laut berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 Bab I P e n d a h u l u a n I - 2

b. Fungsi Ditjen Hubla