LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010
Bab IV Akuntabilitas Kinerja Ditjen Hubla Tahun 2010
?
V - 2
tingkat pencapaian dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan.
2. Tingkat Pencapaian Sasaran yang merupakan tingkat pencapaian
target rencana tingkat capaian dari masing-masing kelompok indikator sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam Dokumen
Rencana Kerja. Pengukuranan tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan.
4.1.1 Indikator Kinerja Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara signifikan mengenai pencapaian kinerja kegiatan. Indikator Kinerja kegiatan
dikelompokkan ke dalam: 1.
Kelompok Indikator Masukan inputs, adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan keluaran output, misalnya sumber daya
manusia, dana, material, waktu, teknologi dan sebagainya.
2. Kelompok Indikator Keluaran outputs, adalah segala sesuatu berupa
produkjasa fisik danatau non fisik sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan.
3. Kelompok Indikator Hasil outcomes, adalah segala sesuatu yang
mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Outcomes masyarakat.
4. Kelompok Indikator Manfaat benefits, adalah kegunaan suatu keluaran
outputs yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik.
5. Kelompok Indikator Dampak impacts, adalah ukuran tingkat pengaruh
sosial, ekonomi, lingkungan atau capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan.
4.1.2 Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 dilakukan dengan berpedoman pada Keputusan Kepala LAN No: 239IX682003
tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010
Bab IV Akuntabilitas Kinerja Ditjen Hubla Tahun 2010
V - 3
Pemerintah. Pedoman yang digunakan dalam pengukuran kinerja sebagai berikut:
1
A
Pendekatan Perencanaan Strategis
Pendekatan ini dilakukan dengan menselaraskan antara visi dan misi dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan
akuntabilitas kinerja. Untuk memudahkan penyusunan Rencana Strategis, digunakan alat bantu berupa formulir Rencana Strategis RS. Dalam
dokumen Rencana Strategis tersebut memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran.
2. Pendekatan Rencana Kinerja Tahunan
Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi Ditjen Hubla untuk
mencapai tujuan pada tahun anggaran tersebut. Untuk memudahkan pengukuran Rencana Kinerja Tahunan, digunakan alat bantu berupa formulir
Rencana Kinerja Tahunan RKT.
3. Pengukuran Kinerja Kegiatan
Pengukuran Kinerja Kegiatan PKK dimaksud merupakan hasil dan suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja
sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang beruapa indikator masukan
input dan keluaran output. Kerangka pengukuran
kinerja dilakukan
secara bertahap
yaitu penetapan,
pengumpulan data kinerja dan cara pengukuran kinerja. Penetapan kinerja kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari sasaran dan program yang
telah ditetapkan datam rencana stratejik dan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran yang bersangkutan. Pengumpulan data kinerja dimaksudkan
untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip efisien dan efektif. Sedangkan cara pengukuran kinerja
dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja.
LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010
Bab IV Akuntabilitas Kinerja Ditjen Hubla Tahun 2010
IV - 4
4.1.3 Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2010