baru, mulai dari konteks upaya untuk perolehan temuan-temuan baru sampai dengan upaya untuk menginduksikan proses pembaharuan
dalam dinamika kehidupan masyarakat, tentunya pembaharuan yang dimaksud di sini adalah dalam tataran yang positif dan bertanggung
jawab. Lebih lanjut inovatif juga berarti bahwa pembangunan Iptek memberikan apresiasi yang tinggi pada segala bentuk upaya untuk
memproduksi inovasi-inovasi baru serta segala aktifitas inovatif untuk meningkatkan produktifitas.
3.5. Tujuan dan Sasaran Strategis
Untuk mencapai visi dan misi Kementerian Negara Riset dan Teknologi seperti yang dikemukakan diatas, maka visi dan misi tersebut harus
dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusanan tujuan strategis
strategic goals organisasi.
Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1
satu sampai 5 lima tahun. Kementerian Negara Riset dan Teknologi dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh
organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan diformulasikannya tujuan strategis ini dalam
mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan
Kementerian Negara Riset dan Teknologi untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan
berdasarkan visi misi organisasi. Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai tujuan strategisnya, setiap
tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja
performance indicator yang terukur. Rumusan tujuan strategis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Memberikan arah program penelitian, pengembangan dan rekayasa Litbangyasa ilmu pengetahuan dan teknologi nasional;
2. Meningkatkan kemitraan lembaga penelitian, pengembangan dan rekayasa Litbangyasa dengan dunia usaha dan masyarakat;
3. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga penelitian, pengembangan dan rekayasa Litbangyasa;
4. Meningkatkan sistem inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi nasional.
Sedangkan sasaran strategis merupakan rumusan yang lebih spesifik, terukur, dan dlam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan strategis. Sasaran
strategis Kementerian Negara Riset dan teknologi, adalah :
1. Meningkatnya kemampuan dan penemuan baru dalam dalam penguasaan, pemanfaatan dan pemajauan Iptek;
2. Meningkatnya sinergi, kerjasama, jejaring antar lembaga, komunitas dan pengguna ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mobilitas sumber daya
ilmu pengetahuan dan teknologi; 3. Menguatnya kompetensi inti lembaga penelitian, pengembangan dan
rekayasa Litbangyasa; 4. Meningkatnya produktivitas dan nilai tambah produk nasional.
BAB IV STRATEGI PENCAPAIAN
KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi, maka strategi organisasi yang dikembangkan memerlukan persepsi
dan tekanan khusus dalam bentuk kebijakan. Kebijakan sebagai pedoman pelaksanaan tindakan tertentu merupakan kumpulan keputusan untuk
menentukan bagaimana strategi dilaksanakan, dan mengatur suatu mekanisme tindakan lanjutan untuk pelaksanaan pencapaian tujuan dan
sasaran.
4.1. Kebijakan
Secara umum, kebijakan Kementerian Negara Riset dan Teknologi mencakup kebijakan utama dan kebijakan operasional.
Kebijakan utama Kementerian Negara Riset dan Teknologi diarahkan untuk peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meliputi :
Penetapan kebijakan bidang prioritas, Roadmapping, Komersialisasi, Apresiasi,
Resource Sharing, Sistem insentif, Pengembangan Open Source, Peningkatan Kandungan Local
Local Content.
Sedangkan kebijakan operasional Kementerian Negara Riset dan Teknologi berkaitan dengan pelaksanaan teknis organisasi, pengelolaan sumber daya
organisasi sarana dan prasarana, keuangan penggunaan sumber dana, SDM personalia yang diperlukan untuk menunjang implementasi kebijakan
utama.