Hasil Uji Keragaman Bobot Parasetamol Dalam Sediaan Tablet

Tabel 6. Kadar rata-rata parasetamol pada sediaan tablet No Nama Sediaan Kadar Rata-rata Persyaratan 1 Tablet Generik Tak Berlogo PT.Indofarma 100,61 Memenuhi persyaratan jika kadar diantara 90 - 115 2 Tablet Generik Berlogo PT.Indofarma 97,47 3 Tablet Generik Berlogo PT. Universal 97,34 4 Tablet Varsemol PT. Varia Sekata 98,52 5 Tablet Farmadol PT. Fahrenheit 93,54 6 Tablet yang dibuat sendiri 97,57 Keterangan : Persyaratan Penetapan Kadar Tablet menurut Farmakope Indonesia Edisi IV1995 Menurut Farmakope Indonesia edisi IV Ditjen POM.,1995, tablet Parasetamol mengandung tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 115,0 dari jumlah yang tertera pada etiket. Dari hasil penetapan kadar pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa semua tablet Parasetamol generik tak berlogo, generik berlogo dan merek dagang memenuhi standar persyaratan kadar berdasarkan Farmakope Indonesia edisi IV Ditjen POM.,1995. Kadar Parasetamol dalam tablet berkisar antara 93,54 sampai 100,61 dimana kadar tertinggi diperoleh pada Tablet Generik Tak Berlogo dan yang terendah diperoleh pada Tablet Farmadol.

4.5. Hasil Uji Keragaman Bobot Parasetamol Dalam Sediaan Tablet

Menurut Farmakope Indonesia edisi IV 1995 bahwa persyaratan keragaman bobot dipenuhi jika jumlah zat aktif dalam masing-masing dari 10 satuan sediaan terletak antara 85,0 - 115,0 dari jumlah yang tertera pada etiket dan simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan 6,0. Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Hasil Uji Keragaman Bobot No Nama Obat Kadar Rata-Rata Standar Deviasi Relatif Persyaratan 1 Generik Tak Berlogo Indofarma 100,43 0,72 Memenuhi Syarat jika Kadar diantara 85,0-115,0 dan Standar Deviasi ≤6,0 2 Generik Berlogo Indofarma 97,91 0,73 3 Generik Berlogo Universal 97,81 0,57 4 Merek Varsemol 96,24 0,43 5 Merek Farmadol 95,12 0,74 6 Buatan Sendiri 98,69 0,76 Keterangan : Persyaratan Keragaman Bobot Tablet menurut Farmakope Indonesia Edisi IV1995 Dari Tabel 7 dapat dilihat hasil uji keragaman bobot tablet Parasetamol Generik Tak Berlogo sebesar 100,43 dengan standar deviasi relatif 0,72, tablet generik Berlogo Indofarma sebesar 97,91 dengan standar deviasi relatif 0,73, tablet Parasetamol Generik Berlogo Universal sebesar 97,81 dengan standar deviasi relatif 0,57, tablet Varsemol sebesar 96,24 dengan standar deviasi relatif 0,43, dan tablet Farmadol sebesar 95,12 dengan standar deviasi relatif 0,74, sedangkan untuk tablet buatan sendiri sebesar 98,69 dengan standar deviasi sebesar 0,76. Data pengujian dan perhitungan pada Lampiran 15. Berarti semua sediaan tablet Parasetamol memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi IV Ditjen POM,1995. Pada umumnya metode analisis resmi mensyaratkan pengambilan sejumlah sampel tablet, penggerusan, pencampuran, dan analisis untuk memperoleh nilai kadar rata-rata. Lachman dkk , 1994. Walaupun hasil rata-rata penentuan kadar itu kelihatannya memenuhi syarat, didalamnya mungkin saja terdapat penyimpangan kadar yang cukup besar, sehingga penderita mungkin saja mengalami kelebihan dosis atau kekurangan dosis. Ada tiga faktor yang mempengaruhi keseragaman isi tablet yaitu tidak seragamnya distribusi bahan Universitas Sumatera Utara obat pada pencampuran bubuk atau granulasi, pemisahan dari campuran bubuk atau granulasi selama proses pembuatan dan penyimpangan berat tablet. 4.6. Hasil Penentuan Kurva Serapan Dan Kurva Kalibrasi Parasetamol BPFI dalam Pelarut Dapar Fospat PH 5,8 Serapan maksimum dari panjang gelombang parasetamol adalah 245 nm dalam pelarut asam. Moffat, A.C., 1986. Hasil pengukuran secara spektrofotometri ultra violet dengan menggunakan pelarut Dapar Fosfat pH 5,8 diperoleh serapan maksimum parasetamol BPFI pada panjang gelombang 243,5 nm dengan serapan 0.4310. Data pengujian pada Lampiran 16. Serapan maksimum pada panjang gelombang 243,5 nm ini masih dapat ditolerir karena mengandung implikasi bahwa maksimum tersebut tepat pada atau dalam batas 2 nm dari panjang gelombang yang ditentukan.Ditjen POM,1995. Hasil penentuan kurva serapan, data dan kurva kalibrasi Parasetamol BPFI dengan konsentrasi 6 mcgml dengan larutan dapar fosfat pH 5,8 dapat dilihat di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Gambar 3.Kurva Serapan, Data Dan Kurva Kalibrasi Parasetamol BPFI Dalam Dapar Fosfat pH 5,8 secara spektrofotometri ultraviolet. Pada penentuan kurva kalibrasi, larutan Paracetamol BPFI dibuat dengan konsentrasi berturut-turut : 4 mcgml; 5 mcgml; 6 mcgml; 7 mcgml; 8 mcgml, diperoleh hubungan yang linier antara serapan dengan konsentrasi dimana koefisien korelasi r = 0,9997 dan persamaan regresi Y = 0.07095X+ 0.00175 Data perhitungan pada Lampiran 17. Koefisien korelasi yang didapat masih memenuhi kriteria penerimaan yaitu r ≥ 0,9950 BPOM,2003. Universitas Sumatera Utara

4.7. Hasil Uji Disolusi Parasetamol Dalam Sediaan Tablet