yang ada disekelilingnya. Mahasiswa akan mencari sumber informasi yang dapat menambah wawasan dan pengetahuannya. Acara talkshow “Rossy” di
Global TV merupakan acara yang menggugah, bermanfaat dan dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan pengetahuan mereka.
Didasari atas pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh acara talkshow Rossy di Global TV terhadap peningkatan
pengetahuan mahasiswa FISIP USU tentang Tokoh-Tokoh di Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukan perumusan masalah yaitu sebagai berikut:
“Sejauhmanakah hubungan Tayangan Rossy di Global TV terhadap Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa FISIP USU tentang Tokoh-Tokoh di
Indonesia”
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari salah pengertian dan memperjelas masalah yang dibahas dalam penelitian, maka peneliti merasa perlu melakukan pembatasan
masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
a. Penelitian ini bersifat korelasional yang mencari hubungan atau
menjelaskan hubungan antara Pengaruh Tayangan Rossy di Global TV Terhadap Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa.
b. Penelitian ini terbatas pada mahasiswa FISIP USU yang tercatat aktif
Universitas Sumatera Utara
dalam perkuliahan dan pernah menonton tayangan Rossy di Global TV. c.
Acara Talkshow yang diteliti adalah “Rossy” di Global TV yang ditayangkan pada hari minggu pukul 21.00 WIB.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui hubungan antara pengaruh Tayangan Rossy di Global
TV terhadap peningkatan pengetahuan mahasiswa FISIP USU. b.
Untuk mengetahui bagaimana Tayangan Rossy di Global TV. c.
Untuk mengetahui tanggapan para mahasiswa FISIP terhadap acara Talkshow ”Rossy” di Global TV.
1.4.2. Manfaat Penelitian
a. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk dapat memperluas cakrawala pengetahuan peneliti mengenai peningkatan pengetahuan mahasiswa
setelah menyaksikan tayangan Rossy di Global TV. b. Secara akademis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif
kepada mahasiswa FISIP USU khususnya terhadap Ilmu Komunikasi. c. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
pihak – pihak yang membutuhkan pengetahun yang berkenaan dengan masalah penelitian.
1.5 Kerangka Teori
Sebelum melakukan penelitian seorang peneliti perlu menyusun suatu
Universitas Sumatera Utara
kerangka teori. Kerangka teori disusun sebagai landasan berpikir yang menunjukan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti
Nawawi,1997:40. Teori menurut F..M Kerlinger merupakan himpunan konstruk
konsep,defenisi,dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara varabel,untukmenjelaskan
dan meramalkan gejala tersebut. Dengan adanya kerangka teori, peneliti akan memiliki landasan dalam menentukan tujuan arah penelitianya.
Dalam penelitian ini, teori yang dianggap relevan adalah Teori Komunikasi Massa, Teori S-O-R, Televisi Sebagai Media Massa, Talk show.
1.5. 1 Komunikasi Massa
Komunikasi massa mass communication adalah komunikasi yang menggunakan media massa , baik cetak surat kabar, majalah atau elektronik
radio, televisi, yang dikelolah oleh suatu lembaga atau orang yang tersebar yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang
tersebar dibanyak tempat, anonym dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak, selintas, khusunya media
elektronik Mulyana, 2002: 75 Selain pengertian diatas, beberapa ahli juga mengemukakan pendapat
tentang pengertian komunikasi massa, Joseph A. Devito merumuskan komunikasi massa menjadi dua hal, yaitu :
“Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada
Universitas Sumatera Utara
massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau
semua orang yang menonton televise, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar pada umumnya agak sukar untuk didefenisikan. Kedua,
komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar- pemancar yang bersifat audio atau visual. Komunikasi massa menjadi lebih
logis jika didefenisikan menurut bentuknya seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, buku, tabloid, film dan pita” Ardianto, 2004: 6.
Ciri komunikasi massa ditentukan oleh sifat unsure-unsur yang dicakupnya, yakni sifat komunikator dan sifat efek. Fungsi komunikasi massa
menurut Alexis S Tan Nurudin, 2007: 63 adalah : To inform memberi informasi
To educate mendidik To persuade mempersuasi
To Entertain menghibur Sebagaimana diketahui bahwa komunikasi massa adalah komunikasi
melalui media massa. Jadi membahas komunikasi tidak lepas dari media massa sebagai media utama dalam proses komunikasi massa itu sendiri.
1.5.2 Televisi
Salah satu media dalam komunikasi adalah televise, dalam semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada
kehidupan manusia Ardianto, 2004: 125 Menurut Effendy Effendy, 2002 : 21 yang dimaksud dengan televise
adalah televise siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan
Universitas Sumatera Utara
ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya
menimbulkan keserempakan dan komunikannya bersifat heterogen. Televisi merupakan media massa yang sangat besar manfaatnya,
karena dalam waktu yang relative singakat dapat menjangkau wilayah dan jumlah penonton yang tidak terbatas Darwanto, 2005: 26. Bahkan, peristiwa
yang terjadi pada saat itu juga, dapat segera diikuti sepenuhnya oleh penonton dibelahan bumi yang lain.
Peran komunikasi juga sangat besar dalam membentuk pola fakir, pengembangan wawasan dan pandapat umum, termasuk pendapat umum
untuk menyukai produk-produk industri tertentu, disebabkan program acara yang disajikan semakin lama semakin menarik, meskipun memerlukan biaya
yang tinggi, sehingga tidak mengherankan kalau khalayak penonton betah duduk berlama-lama didepan pesawat televisi.
1.5.3 Teori S-O-R
Model S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Menurut model ini bahwa organisme menghasilkan prilaku tertentu jika ada
kondisi stimulus tertentu. Efek yang timbul adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan
kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan Effendi 1995: 255. Unsur- unsur dalam model ini adalah :
a Pesan stimulus
b Komunikan organism
c Efek respon
Universitas Sumatera Utara
Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa respon ataupun perubahan sikap bergantung pada proses terhadap individu. Stimulus yang merupakan pesan
yang disampaikan kepada organisme dapat berdampak diterima atau ditolak. Komunikasi yang terjadi dapat berjalan apabila organisme memberi perhatian
terhadap stimulus yang disampaikan kepadanya, sampai pada proses organisme tersebut memikirkannya sehingga timbul pengertian dan
penerimaan atau mungkin sebaliknya. Adapun ketertarikan model S-O-R dalam penelitian ini, yaitu :
1.
Stimulus yang dimaksud adalah Tayangan Rossy Di Global TV
2.
Organism yang dimaksud adalah Mahasiswa FISIP USU.
3.
Respon yang dimaksud adalah Peningkatan Pengetahuan
Mahasiswa.
Stimulus Organism
-
perhatian
-
pengertian
-
penerimaan
Respon
Universitas Sumatera Utara
1.5.4 Program Acara Talk Show
Talk Show merupakan acara yang digemari saat ini, dapat dilihat dari hampir setiap stasiun televisi swasta memiliki program acara talk show,
mungkin karena narasumbernya yang fenomenal, topik yang yang dibahas biasanya merupakan perasangka – perasangka yang sedang berkambang
dimasarakat, misalnya gosip tentang masalah perceraian seleberitis, dimana semua akan diungkap mulai dari penyebab perceraian itu atau alasan –alasan
lain yang menjadi faktor penyebabnya, materi yang dibahas juga dapat memberikan banyak peluang usaha dapat kita lihat dari kegigihan seorang
narasumber dalam mencapai karir atau usahanya yang mulai dari nol sampai berkembang pesat.juga dapat dijadikan hiburan karena presenternya
menyampaikan materi dengan cara yang kocak dan menarik. Talk Show, tidak bisa dipungkiri dalam perkembangannya sehingga
banyak program – program televisi yang notabenenya merupakan acara talk show. Talk show sendiri mempunyai gaya sendiri dalam penyampaian
informasinya, sehingga acara talk show banyak digemari khalayak. Karena acara talk show banyak digemari, banyak media televisi menyajikan talk show
– talk show yang mempunyai kekhasan sendiri sehingga tidak dapat dipungkiri lagi bahwa talk show merupakan program yang dapat menyebarkan
dan menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pemirsa dan penggemarnya. Didalam talk show terdapat komponen-komponen pendukungnya seperti: host
atau pembawa acara, materi acara yang akan dibawakan, bintang tamu yang akan dihadirkan dalam acara tersebut, studio atau tempat acara itu di
laksanakan, frekuensi penayangan acara tersebut, dan waktu penayanganya
Universitas Sumatera Utara
Munson:1993 Bermacam-macam jenis talk show muncul dilayar televisi. Dengan
pembawa acara mulai dari pria, wanita, bahkan ada pula yang dipadu berdua. Menurut Timberg 2002, berdasarkan waktu penayanganya talk show bisa
dibedakan menjadi 3 subgenre utama, yakni: 1.
The Late-Night Entertainment Talk show Jenis ini biasanya paling lekat pada benak khalayak, jika mengingat talk
show, yakni acara yang menghadikan selebritis, juga biasa bersama orang lain, dan mereka duduk berdekatan
2. The Daytime Audience-Participation Show
Berbeda dari host yang lain yang berdiri dipanggung sepanjang acara, host berkeliling diantara penonton studio, sehingga menimbulkan kesan akrab.
3. The Early-Morning News Talk Megazine Show
Talk show ini muncul lebih awal, yang biasanya mengambil waktu siaran dari mulai pagi atau sebelum tengah hari.
1.6 Kerangka konsep
Seorang peneliti harus menetapkan variabel – variabel penelitian dalam penelitiannya sebelum memulai pengumpulan datanya. Kerangka
konsep merupakan pemikiran rasional yang bersifat teoritis dalam memperkirakan hasil penelitian yang akan dicapai Nawawi 1991 : 56. Dalam
penelitian ini terdapat beberapa variabel yang akan diteliti yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Variabel Bebas X
Yaitu suatu gejala, faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur lain Nawawi 1997 : 40
variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Tayangan Rossy Di Global TV.
b. Variabel Terikat Y
Yaitu sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada ataupun muncul dipengaruhi atau ditentukan adanya variabel bebas dan bukan adanya variabel
lain. Variabel terikat yaitu variabel yang merupakan akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya Rahmat, 1997 : 12 . Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah Peningkatan pengetahuan Mahasiswa FISIP USU.
c. Karakteristik Responden.
1.7 Model Teoritis