Siklus Air TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. Siklus Air

Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun makhluk hidup yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup, baik tumbuh-tumbuhan ataupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air. Dari sejumlah 40 juta mil-kubik air yang berada di permukaan dan di dalam tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5 0,2 juta mil kubik yang secara langsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia, karena 97 dari sumber air tersebut terdiri dari air laut, 2,5 berbentuk salju abadi yang baru dalam keadaan cair dapat digunakan Suriawiria, 1985. Air di bumi secara terus menerus mengalami sirkulasi berupa proses penguapan, presipitasi dan pengaliran keluar outflow. Air menguap ke udara dari permukaan tanah dan laut, berubah menjadi awan sesudah melalui beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan laut atau daratan. Sebelum jatuh ke permukaan bumi sebagian langsung menguap ke udara dan sebagian jatuh ke permukaan bumi. Tidak semua hujan yang jatuh ke permukaan bumi mencapai permukaan tanah. Sebagian akan tertahan oleh tumbuh-tumbuhan di mana sebagian akan menguap dan sebagian lagi akan jatuh atau mengalir melalui daun-daun ke permukaan tanah Sosrodarsono dkk, 1983. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara Sebagian air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan masuk ke dalam tanah infiltrasi. Sebagian lagi yang merupakan kelebihan akan mengisi lekuk-lekuk permukaan tanah, kemudian mengalir ke daerah-daerah yang rendah, masuk ke sungai-sungai dan akhirnya ke laut Sosrodarsono dkk, 1983. Tidak semua butir air yang mengalir akan sampai kelaut. Dalam perjalanan ke laut sebagian akan menguap dan kembali ke udara. Sebagian air yang masuk ke dalam tanah keluar kembali segera ke sungai-sungai. Tetapi sebagian besar akan tersimpan sebagai air tanah ground water yang akan keluar sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama ke permukaan tanah di daerah-daerah yang rendah. Sirkulasi kontinu antara air laut dan air daratan yang berjalan secara terus menerus disebut sebagai Siklus Hidrologi Chow et al, 1988. Gambar 2.1. Siklus Hidrologi Chow et al, 1988 p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara Air mempunyai karakteristik sebagai pelarut yang universal karena molaritasnya yang tinggi, yang mengakibatkan hampir semua senyawa dapat larut dalam air baik dalam bentuk terlarut, tersuspensi, koloid maupun yang mudah diendapkan Soemirat, J., 1994. Dengan adanya kesempatan kontak dengan benda dan atau makhluk hidup di bumi, menyebabkan air berubah mutunya berdasarkan tempat dan waktu. Air hujan yang jatuh ke bumi hanya mengandung sedikit unsur mineral terlarut. Segera setelah mencapai bumi, air langsung bereaksi dengan mineral dalam tanah atau batuan. Jumlah dan jenis unsur mineral yang terlarut tergantung pada komposisi kimia, struktur fisik dari batuan, derajad keasaman pH, dan potensial redoks Eh dari air. Kualitas air tanah secara alami dipengaruhi oleh jenis batuan penyusun tanah yang bersangkutan. Air tanah tersebut bergerak dari daerah peresapan ke daerah luapan. Oleh karena itu susunan kimia air tanah sangat dipengaruhi oleh kandungan mineral mudah terlarut yang menyusun batuan tersebut Todd, 1980.

2.2. Air Tanah