Desa merupakan suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah orang atau penduduk yang mempunyai kewenangan untuk melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan, untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan di pedesaan. Untuk melaksanakan tersebut diperlukan seorang pimpinan atau seorang
kepala desa yang memiliki kemampuan sesuai dengan fungsi kepemimpinan kepala desa yang mengatur semua kegiatan yang ada di desa.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di desa Pulau Kumpai senantiasa tidak terlepas dari peranan pemerintah desa sebagai
motivator dalam menyampaikan setiap program-program pembangunan kepada masyarakat baik perencanaan, pelaksanaan maupun komunikasi di dalam memelihara
hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. Adapun indikator-indikator dari pemerintah desa dilihat dari fungsi
kepemimpinan pemerintah desa yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1.1 Fungsi instruktif, menentukan perintah, mengerjakan perintah, bagaimana cara pengerjaan.
Dalam hal ini pemerintah desa berfungsi sebagai komunikator yang menentukan program apa yang akan dilakukan di desa, bagaimana cara
pelaksanaannya supaya keputusan dapat dilaksanakan dengan baik dan efektif.
Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis menanyakan kepada kepala
desa Bapak Hanapius mengenai fungsi kepemimpinan dalam pemberian instruksi kepala desa sebagai administrator pembangunan ”Apakah ada intsruksi Bapak dalam
pelaksanaa pembangunan?” beliau menjawab;
“Ada, kalau tidak ada intrusksi dari saya bagaimana pelaksanaan pembangunan ini berjalan dengan baik. Saya selaku kepala desa sudah
Universitas Sumatera Utara
seharusnya melakukan intruksi kepada aparat desa maupun kepada masyarakat yang terlibat didalamnya bagaimana pembangunan yang ada
didesa ini supaya berjalan dengan lancar dan harus menunggu intruksi dari saya.
Dengan adanya penjelasan diatas dapat dilihat bahwa kepala desa selaku administrator pembangunan dalam menjalankan fungsinya memang sudah ada dalam
melaksanakan fungsinya. Untuk mempertegas pernyataan tersebut, peneliti mewawancarai salah satu
penduduk desa Pulau Kumpai yang secara aktif terlibat dalam proses pembangunan program desa, yaitu Bapak Somarsono, beliau menjelaskan :
“ Dalam setiap pembangunan yang dilaksanakan di desa ini selalu ada intruksi dari pemerintah desa, khususnya kepala desa. Kami tidak dapat
mengerjakan program-program pembangunan tanpa adanya instruksi dari kepala desa, karena yang paling berperan di sini adalah kepala desa.
Lagian instruksi dari kepala desa akan sangat membantu kami dalam mengerjakan pembangunan yang dilaksanakan di desa ini.”
1.2 Fungsi Konsultatif, cara menetapkan tujuan.
Fungsi ini merupakan fungsi dua arah yang digunakan untuk menetapkan keputusan yang membutuhkan bahan pertimbangan dan konsultasi dengan
masyarakat. Hal ini sangat diperlukan karena yang lebih tahu akan kebutuhan pembangunan adalah masyarakat desa itu sendiri. Oleh karena itu pemerintah desa
perlu mengadakan konsultasi dengan masyarakat desa sehingga tercipta pembangunan yang efektif dan berguna bagi masyarakat.
Untuk mengetahui apakah fungsi ini sudah dijalankan oleh pemerintah desa atau tidak maka penulis menanyakan hal ini kepada salah satu perangkat desa dan
Universitas Sumatera Utara
salah satu masyarakat yang berfungsi untuk memperkuat pernyataan yang diberikan oleh pemerintah desa.
Penulis menanyakan kepada Bapak Marwan selaku ketua BPD mengenai sudah bagaimana pemerintah desa menjalankan fungsi konsultatif ini dengan
masyarakat desa Pulau Kumpai? Beliau memaparkan:
“ Sejauh ini pemerintah desa sudah menjalankan fungsinya, dan salah satunya adalah fungsi konsultatif. Dalam setiap pembanagunan yang
dilakukan di desa pemerintah tidak bertindak tanpa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan masyarakat, hal ini sangat penting
dilakukan karena menyangkut kebutuhan masyarakat. Dimana kita mengetahui bahwa pembangunan ditujukan untuk kesejahteraan
masyarakat. Jadi untuk mencapai hal tersebut maka perlu dilakukan konsultasi dengan masyarakat, karena mereka sendirilah yang
mengetahui apa yang menjadi kebutuhan mereka, dan kami sebagai pemerintah daerah bertugas untuk mewadahi aspirasi mereka”
Supaya lebih jelas lagi penulis menanyakan kembali kepada salah satu masyarakat yaitu Ibu Sarah tentang apakah pemerintah desa sebelum mengadakan
musrenbang terlebih dahulu melakukan konsultatif dengan masyarakat? Beliau menjelaskan;
“ iya ada, pemerintah desa disini sebelum melakukan musrenbang mereka mengadakan rapat terlebih dahulu dengan masyarakat untuk konsultasi
mengenai pogram-program pembangunan yang akan diusulkan maupun dalam pelaksanaan pembangunan. Contoh dalam pembangunan yang
sudah ada seperti rumah layak huni, pembangunan jalan, dan jembatan. Ini merupakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Supaya pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat maka pemerintah desa dalam hal ini harus berkonsultasi dulu dengan masyarakat, sehingga
pembangunan dapat dirasakan dan nikmati masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan agar tujuan daripada pembangunan itu sendiri tepat sasaran. Dengan
Universitas Sumatera Utara
adanya penjelasan diatas memang ini yang diharapkan masyarakat dimana pembangunan dari masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri.
1.3 Fungsi Partisipasi, mengaktifkan orang-orang dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya.
Fungsi partisipasi merupakan fungsi dari pemerintah desa untuk menggerakkan partisipasi masyarakat desa dalam setiap pelaksanaan program
pembangunan desa. Pemerintah desa harus berusaha mengaktifkan masyarakatnya, baik dalam keikutsertaan dalam mengambil keputusan maupun dalam
melaksanakannya. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam proses pembangunan desa,
karena pembangunan desa tidak akan mungkin dapat berjalan dengan baik dan efektif tanpa adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan tersebut.
Namun kita ketahui bahwa masyarakat tidak serta merta berpartisipasi dalam pembangunan yang dilaksanakan dalam desa. Perlu adanya penggerak partisipasi
masyarakat, adapun yang menjadi penggerak partisipasi masyarakat adalah pemerintah desa itu sendiri.
Apabila pemerintah desa dapat dengan baik mengaktifkan partisipasi masyarakat, maka pembangunan yang dilaksanakan di desa akan dapat berjalan
dengan efektif dan efisien. Untuk melihat seberapa besar peranan pemerintah desa untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan, maka penulis melakukan wawancara langsung kepada kepala desa Pulau Kumpai Bapak Hanapius. Adapun yang penulis
Universitas Sumatera Utara
tanyakan adalah “ Apakah Bapak sebagai kepala desa ikut menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa?”. Beliau menjelaskan :
“Iya ada, saya selaku kepala desa ikut dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, dan memang seharusnya begitu. Bagaimana masyarakat
bersemangat dalam memberikan partisipasinya kalau seandainya saya sendiri tidak ikut aktif dalam pembangunan, dan inilah salah satu peran
saya dalam menggerakkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Tidak hanya saya, aparat desa juga sangat berperan dalam pembangunan yang
dilakaukan di desa ini. Adapun perannya dapat dilihat kalau ada hal-hal yang baru yang berkaitan dengan masalah pembangunan dan perlu
untuk dimusyawarahkan, maka aparat desa yang banyak berperan untuk mengajak masyarakat untuk ikut serta yaitu dengan cara memberikan
sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat yang berkaitan dengan masalah pembangunan.
Hal yang senada juga penulis tanyakan kepada masyarakat yaitu berkaitan dengan peranan pemerintah desa untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan. Adapun yang saya wawancarai adalah Ibu Sarah, beliau menjelaskan: ”Iya, pemerintah desa berperan dalam pembangunan desa, khususnya
dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, karena kita ketahui apapun pembangunan yang akan dilakukan di desa
tidak bisa terlepas dari peran pemerintah desa”.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, baik kepada masyarakat maupun kepada pemerintah desa Pulau Kumpai sendiri dapat dikatakan bahwa memang
pemerintah desa berperan dalam upaya meningkatkan pembangunan di desa tersebut. Namun untuk mempertajam pernyataan tersebut, maka penulis menanyakan
bagaimana bentuk peranan pemerintah desa tersebut untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
Penulis menanyakan hal tersebut kepada salah satu tokoh masyarakat, yaitu Bapak Nawawi, beliau menjelaskan :
Universitas Sumatera Utara
“Pemerintah desa dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan misalnya dengan mengajak langsung masyarakat untuk ikut
dalam musyawarah pembangunan desa dan juga dalam pelaksanaan pembangunan yang akan dilakaukan, upaya lain juga dilakukan yaitu
dengan mengadakan sosialisasi tentang pentingnya pembangunan bagi masyarkat, sehingga masyarakat pun mau iku berpartisipasi”.
Untuk memperkuat dari penjelasan diatas maka penulis mewawancari kembali kepada Bapak Marwan selaku ketua BPD yaitu bagaimana cara bapak untuk
mengaktifkan masyarakat ikut berpartisipasi? Beliau menjelaskan;
“iya, saya selaku aparat desa tentunnya akan mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya pembangunan demi kemajuan desa seperti
kami mengadakan rapat mingguan setiap seminggu sekali. Namun masyarakat disini kurang peduli dengan kegiatan seperti ini karena adanya
kepentingan-kepentingan lain bagi masyarakat.
Dari penjelasan terlihat jelas bahwa pemerintah desa dalam melaksanakan fungsinya sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi inplementasinya belum
terlaksana dengan baik ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat ditambah dengan minimnya tingkat pendidikan di desa tersebut.
1.4 Fungsi Delegasi, melimpahkan wewenang sementara kepada bawahan.