b. Sebagai bahan masukan bagi Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I
khususnya kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dalam menangani administrasi pajak.
c. Dapat menambah sumber-sumber ide baru dari Universitas Sumatera
Utara melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri
2.3 Bagi Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik :
a. Untuk meningkatkan hubungan antara Universitas Sumatera Utara dengan
instansi pemerintahan dalam hal ini di Kantor Pelayanan Pajak. b.
Agar Universitas lebih berperan dalam kegiatan pendidikan sesuai dengan peraturan yang sekarang ditetapkan.
c. Mempromosikan sumber daya yang dimiliki oleh Universitas Sumatera
Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan yang memahami administrasi perpajakan.
C. Uraian Teoritis
1. Pengertian Pajak
Pajak menurut Mardiasmo 2013 : 1 adalah “iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan tidak
mendapatkan jasa timbal balik kontraprestasi, yang langsung dapat ditunjuk
dan digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran umum.”
Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan pada Pasal 1 angka 1 disebutkan arti pajak
adalah Kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara
bagi kemakmuran rakyat. 2.
Fungsi Pajak
Dikemukakan oleh Resmi 2011 : 3 secara teoritis dapat dilihat bahwa pajak memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan Negara dan bermasyarakat yaitu :
fungsi budgetair, dan fungsi regulerend.
a. Fungsi budgetair Sumber Keuangan Negara
Artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan.
b. Fungsi reguleren Pengatur
Artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan
tertentu diluar bidang keuangan. Contohnya : Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah. Pajak penjualan atas barang mewah PPnBM
dikenakan pada saat transaksi jual beli barang mewah.Semakin mewah suatu barang maka tarif pajaknya semakin tinggi sehingga barang tersebut semakin
mahal harganya. Pengenaan pajak ini dimaksudkan agar rakyat tidak berlomba-lomba mengkonsumsi barang mewah mengurangi gaya hidup
mewah.
3. Pengertian Penagihan Pajak, Surat paksa dan Penagihan Pajak Dengan
Surat Paksa
Menurut Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar
penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan
sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan Penyitaan, melaksanakan Penyanderaan, menjual barang yang
telah di sita. Sedangkan menurut Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No.D.15.4IV311976 tanggal 30 Maret 1976 tentang Pedoman Juru Sita
mengatakan bahwa Surat Paksa adalah surat keputusan yang mempunyai kekuatan yang sama dengan Grosse yang asli keputusan hakim dalam perkara
perdata yang tidak dapat diganggu gugat lagi dengan cara meminta banding kepada hakim yang lebih atas. Surat Paksa harus menggunakan kepala “atas
nama keadilan” karena perkataan-perkataan itulah surat paksa mendapat kekuatan ekskutorial yaitu kekuatan untuk dijalankan dan kekuatan itu
didapatkannya karena keadilan yang semata-mata memerintah pelaksanaan itu. Sehingga Pelaksanaan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa ini adalah suatu
bentuk eksekusi tanpa peraturan hakim yang menjadi wewenang fiskus yang lazimnya dinamakan eksekusi langsung.
4. Fungsi Surat Tagihan Pajak